Minho melepaskan kaca mata kerjanya lalu memijat pelipisnya pelan untuk menghilangkan rasa pusing dikepalanya.
Orang kepercayaan nya saja tidak cukup untuk menggantikan tanggung jawab besar miliknya.
Tumpukkan kertas bertebaran dimejanya. Sebenarnya semenjak mendiang adiknya sakit Minho sudah mulai tidak fokus dengan urusan kantornya.
Ia juga sibuk mengurus perceraian mendiang sang adik dengan mantan suaminya, hyunjin.
Rasanya hidup Minho sekarang begitu berantakan. Orang yg ia cintai pergi satu persatu dari hidupnya.
Minho mengambil bingkai yg terletak disudut meja kerjanya. Disana ada foto Seungmin dengan senyuman manisnya dan juga kedua anak kembarnya yg waktu itu masih bayi.
"Walaupun sudah 5tahun berlalu. Hatiku masih tidak pernah berubah"
Minho tersenyum miris merasa kasihan pada dirinya sendiri.
"Seharusnya aku tidak mengatakan bahwa aku akan mencintaimu hingga 1000 tahun lamanya. Mungkin jika aku tidak mengatakannya hatiku sudah berpindah hati keorang lain"
Toktok
"Masuk"
Pintu terbuka cukup lebar lalu menampilkan sosok asistennya beridir sambil memegang beberapa lembar jadwal untuk Minho.
"Anda ada pertemuan dengan tuan Hwang sore ini tuan Lee"
"Baiklah aku akan mengingatnya"
Setelahnya sekertaris Minho keluar menutup pintu perlahan.
Minho kembali memandangi foto Seungmin yg masih ada ditangannya.
Kring kring
Minho meraih ponselnya yg berada diatas meja berdiri didepan jendela menghadap keluar.
"Sepertinya kita tunda dulu pertemuan kita nanti sore"
"Seperti biasa, kamu selalu menunda pertemuan penting bisnis kita. Apa kamu masih dendam karena aku hajar habis-habisan karena menyakiti hati orang-orang yg aku sayangi?"
Minho masih tampak tenang berdiri didepan sana sambil memandangi gedung-gedung menjulang disekitar perusahaan nya.
"Hehe aku tidak akan dendam karena aku memang pantas mendapatkan nya. Kamu masih aku anggap sebagai kakak ipar ku"
"Lalu kapan kita akan melakukan pertemuannya?"
"Aku akan menyuruh sekertaris ku mengubah jadwal dan menyesuaikan dengan jadwalmu kak."
"Memangnya apa yg membuat seorang Hwang Hyunjin tiba-tiba saja tidak tertarik dengan pertemuan bisnis menyangkut perusahaannya?"
"Sejak aku mendapatkan sesuatu yg bisa menghentikan ku dari kegilaan terhadap pekerjaan."
"Selagi itu ke arah yg positif tidak masalah."
Minho kembali duduk kekursihnya memegang foto Seungmin kembali.
"Aku harap aku juga bisa menemukan seseorang yg bisa menghentikan ku dari kegilaan ku terhadap pekerjaan ini. Sebenarnya aku sudah bosan"
"Seharusnya kamu mencari pacar dan menikahinya. Kakak sudah terlalu tua untuk menikah"
Hyunjin diseberang sana tertawa puas karena sudah mengerjai Minho. Yg ditertawakan mengukir senyuman tipis dibibirnya.
"Seandainya aku menemukannya aku pasti sudah mengajaknya menikah sekarang dan hidup bahagia"
Minho mengelus foto seungmin dengan kasih sayang.
"Kamu harus segera mencari dan mengajaknya menikah. Ingat laki-laki bukan hanya kakak saja. Sudah dulu kak, aku ingin menikmati liburanku"