Prolog

52 7 0
                                    

---Di malam hari yang ramai dan terang.

"Jadi, bagaimana dengan hari sekolahmu di siang hari tadi? pasti menyenangkan, yah~ masa-masa muda bersama teman-teman."

Di atas bangunan yang cukup tinggi, dan jauh dari cahaya kota, lelaki Manusia dewasa berambut jingga keemasan menanyaiku tentang hari sekolahku tadi siang. Matanya yang biru terbuka lebar seakan dia juga ingin merasakan masa-masa yang sedang ku alami.

Aku pun menjawab dengan santainya dan jujur dalam perasaanku, selagi kami masih punya waktu sebelum menjalankan sebuah misi.

"Kamu pasti iri kepadaku Fireus, aku menikmati waktuku bersama teman-temanku, di sisi lain juga aku menjadi guru di balik layar."

Mendengar kata guru, roh hitam bertubuh Manusia anak kecil ini masuk dalam pembicaraannya karena tertarik akan topik yang dibahas.

"Hooo? jadi guru yah... aku pernah berpikir, andai aku menjadi guru setelah membasmi para Dewa bodoh itu."

"Dengan penampilanmu seperti itu, aku ragu kau akan dihormati layaknya guru."

Dengan sedikit candaan, aku berhasil membuatnya sedikit terpelatuk akan penampilannya.

"Walaupun aku terlihat imut dengan tubuh seperti ini, tapi aku ini sudah tua! aku sudah 1000 tahun hidup!"

Di sisi lain, aku penasaran kenapa roh hitam ini masih menggunakan tubuh versi Manusianya. Aku tidak terlalu peduli sih, tapi mungkin ini adalah pengalaman baru baginya setelah 1000 tahun lebih baru menggunakan tubuh yang sekarang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Inilah kedua rekanku, Fireus, si Manusia yang hidup cukup lama karena kekuatan apinya yang hebat. Dan satu lagi adalah Kurova, roh hitam yang sudah berumur lebih dari 1000 tahun, tapi dia tetap terlihat imut walaupun hampir sepanjang waktu dia memasang wajah datar.

Seperti biasa, saat menjalani misi kami memakai satu set pakaian khusus yang dapat menyembunyikan identitas dan tentu saja dirancang untuk siap tempur. Tapi kali ini kami masih memiliki waktu santai dan belum sepenuhnya menyembunyikan identitas.

Seperti aku, yang memakai pakaian yang biasa aku pakai saat menjalankan misi, dominan biru muda dengan beberapa corak garis hitam dan merah. Tak lupa dengan topengku yang berwarna hitam putih, untuk sekarang aku melepasnya untuk sementara.

Sedangkan untuk Kuro, seperti biasa dia memakai pakaian tempur berwarna putih bertudung yang jelas sangat bertolak belakang dengan penampilan biasanya. Dan untuk Fireus memakai pakaian hitam bertudung yang juga sangat berbeda dengan penampilan biasanya. Untuk sekarang, mereka berdua melepas tudungnya.

Bukan hanya kami bertiga--- bahkan beberapa agen rahasia dari Enforcer ikut bergabung dalam misi ini, seperti.....

"M-mohoh kerja samanya..... senior Cyberion."

Yah..... walaupun dia jelas lebih tua dariku, dia tetap memanggilku senior dalam beberapa waktu lalu. Dia adalah guruku di sekolah besar Irkaion, Rennisteln Insisia, biasa dipanggil Rennis. Dia adalah seorang Furry jenis Kelinci berwarna putih. Dia sekarang hanya memakai pakaian jas hitam seperti para agen di kota ini pada umumnya.

Di sisi lain, aku merasa tidak enak kalau dipanggil seperti itu.

"Sudah ku bilang, pak Rennis, jangan memanggilku seperti itu. Kalau ada yang salah paham dan bahkan identitas kita berdua bocor bagaimana?"

"Ahh... iya, iya. Tapi, bagaimana kalau kamu juga memanggilku dengan Rennis saja, bisa?"

"Nah, begitu kan jadi lebih enak. Tapi di lain waktu, aku akan tetap memanggilmu pak Rennis, lebih tepatnya saat di depan para muridmu."

[PRE-PUBLISHED] « Re;Advanced Fantasy » Vol.3: Knight's RondoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang