Suzy dan Taehyung, keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Setelah penolakan keras dari Tn. Bae, pada akhirnya Taehyung di percayai untuk menjaga Suzy.
Taehyung ingat betul dan masih merasakan tamparan yang Tn. Bae berikan ketika ia menceritakan apa yang terjadi lima tahun lalu. Membuat Tn. Bae membantah keras Taehyung untuk menikahi putrinya. Namun melihat bagaimana Taehyung dalam beberapa terakhir ini, membuat Tn. Bae perlahan memaafkan.
Keduanya memutuskan untuk tinggal di rumah pemberian Jungkook, ini akan memudahkan untuk penyembuhan Suzy. Katanya. Dan Taehyung pun hanya mengiyakan usulan dari keluarga Jeon. Mereka tidak mau peninggalan Jungkook di kosongkan apalagi di jual, meskipun tadinya Taehyung berniat membeli rumah ini. Tapi keluarga Jeon menolak akan itu.
Kondisi Suzy, jangan tanya. Wanita itu masih sama, tidak ada perubahan yang signifikan. Ia hanya diam dengan tatapan mata yang kosong, ia selalu mengabaikan orang disekitarnya. Tetap masih tidak merespon ketika di sapa atau di tegur, ia seolah menulikan diri.
Hari ini terhitung dua minggu setelah kepergian Jungkook. Pernikan keduanya dilaksanakan. Tidak mewah, hanya bertempat di gereja terdekat dan di saksikan oleh kerabat dekat saja. Tn. Kim marah besar mengetahui anak bungsunya akan menikah dan menetap di Korea, yang berarti harus meninggalkan perusahaan di Jepang. Namun setelah mendengar penjelasan Taehyung, akhirnya Tn. Kim mengijinkan. Ditambah calon menantunya adalah anak temannya sendiri yang tidak jadi dinikahi Namjoon beberapa bulan lalu.
Kim Namjoon, sejak mengetahui Taehyung akan menikahi Suzy ia tidak pernah menampakkan diri di hadapan Taehyung. Bahkan lelaki itu tidak datang ke gereja dengan alasan sibuk di kantor. Namun Taehyung memaklumi, kakaknya marah pada dirinya tanpa mau mendengarkan Taehyung.
Taehyung menggendong Suzy ke dalam rumah, memasuki kamar utama rumah itu. Rumah yang benar-benar sudah siap untuk di tempati. Di mobil, Suzy enggan turun membuat Taehyung dengan sabar menggendong wanita itu.
"Tunggu sebentar ya, aku akan menemui Jimin dulu di luar." Suzy tidak mengiyakan atau pun melarang, ia hanya diam. Setelah kepergian Taehyung, ia memposisikan tubuhnya menyamping untuk tidur. Di atas nakas ia melihat foto dirinya dan Jungkook, membuat mata Suzy memanas seketika.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$
Pagi ini Taehyung sibuk membuat sarapan untuk keduanya, hari ini jadwal Suzy check up. Tiap seminggu dua kali Suzy akan mengunjungi psikiater untuk membantu penyembuhannya.Suzy terbangun mendengar suara berisik dari dapur, ia perlahan turun dari kasur. Di meja makan, Suzy bisa melihat berbagai masakan. Matanya berbinar, senyumannya mengembang. Ia dengan segera duduk dan mencicipi masakan tersebut. Sangat enak, pikirnya.
Taehyung baru selesai mencuci alat dapur, senyumannya terbentuk mendapati Suzy di meja makan. Sampai rasanya ia ingin menangis melihat perubahan Suzy yang sangat cepat seperti ini, mungkin benar rumah ini akan berdampak baik bagi Suzy. Perlahan Taehyung pun mendekat, berusaha tidak mengganggu Suzy yang sedang makan.
Wanita itu tersenyum dengan mulut penuh makanan. "Bagaimana bisa kau memasak seenak ini Jungkook?"
Perlahan senyum Taehyung memudar, Jungkook? Tidakkah dirinya salah dengar?
"Dan sejak kapan kau bisa masak, kau memang terbaik Jungkook! Ah ya, kau tidak makan?" Suzy memperlihatkan senyumnya pada Taehyung. Dada Taehyung berdesir hebat, mulutnya terkatup rapat. Ia tersenyum getir. Bagaimana bisa Suzy menganggap dirinya adalah Jungkook?.
Taehyung menunduk untuk menyembunyikan air matanya serta menetralkan suaranya sebelum menjawab pertanyaan Suzy. "Ya, aku akan makan sekarang. Setelah sarapan kita mandi ya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$