PROLOG

673 27 77
                                    

            BERISIK satu kata yang menghiasi rumah Aruna Ratu di setiap paginya––ada Aruna yang sibuk mendumel karena telat di bangunkan hingga Ethan––kakak-nya Aruna yang sibuk mengoceh akibat motor nya tiba-tiba mogok.

Sedangkan ayahnya yang bernama Bagas terlihat jengah mendengar nya––kenapa di setiap pagi yang indah ini selalu saja ada kebisingan yang tidak terlalu penting itu.

"Seharusnya lo tuh bikin sarapan buat ayah sama gue!" ujar Ethan memberi saran.

"Masak sendiri lah!" sahut Aruna yang tidak suka di perintah.

"Kan lo cewek, lebih perhatian dikit lah," balas Ethan tak mau kalah.

"Kok maksa sih?" dengus Aruna tak suka.

Ethan menaiki kedua pundak nya seraya berkata, "Gak maksa, cuma ngasih tau!"

"Eh! Nadanya maksa!" sergah Aruna.

"Enggak kok." Dengan santainya Ethan tetap mengelak. "Sensi banget sih, orang gue cuma perhatian sama lo, ngasih tau doang!" Tambahnya semakin membuat Aruna kesal.

"Ngasih taunya lo kek maksa anjir! Bilang aja kalau lo emang maksa gue!" ketus Aruna.

"Dasar punya adik sensi banget pantesan lo jomblo terus!" ledek Ethan.

"Ih anjir!" Aruna yang gatal ingin mencakar Ethan pun memilih untuk pergi dari tempat itu––tak mungkin juga ia harus bertengkar sekarang dengan kakaknya––karena hari ini hari pertama ia masuk sekolah ke sekolah barunya––akhirnya Aruna masuk ke SMA dan juga masuk ke sekolah idaman semua orang.

"Berantem mulu!" ketus Ayahnya tajam.
"Makanya! Restui ayah menikah, maka Aruna tidak perlu memasak!" Tambahnya mengulang pertanyaan yang sama untuk sekian kalinya.

Aruna mengerling. "Cari Chef aja! Kok nyamber ke istri?!"

"Bokap lo tuh udah kebelet pengen nikah!" sahut Ethan kurang ajar.

"Bokap lo juga anying!" balas Aruna tak kalah kurang ajar.

Sedangkan Bagas sebagai seorang Ayah merasa marah dengan tingkah anak-anaknya tapi pria itu memilih untuk tidak menghukum mereka dulu––Sebab mereka akan pergi ke sekolah.

"Jaga ucapan kalian ya!" ujar Bagas.

"Memang faktanya yah, ayah pengen nikah... Dari kemarin, ngomongin nya itu mulu!" ucap Aruna tak takut-takut nya.

"Aruna..." Bagas memberikan tatapan tajamnya agar anak-anaknya takut tapi mereka malah terlihat santai.

"Iya ayah kali ini aku setuju dengan Aruna, ayah memang ingin menikah." Jika persoalan seperti ini––Aruna dan Ethan bisa di ajak kompromi.

"KITA TETAP TIDAK SETUJU!" kompak Aruna dan Ethan.

"PULANG NANTI! KALIAN AKAN DI HUKUM!"

 •••


ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang