58

43 1 0
                                    

"Ya sudah dong sa, bentar tante ambilin dulu. " ucap tante. Akupun menunggu di ruang khusus, tak lama kemudian,  tante datang membawa baju pesananku. "Ini sa, gimana? " tanya tante.

"Ini kebagusan te." ucapku.

"Nggakpapa, kan kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri." jelas tante.

"Hehehee.. Ya udah te, sasa keburu nih. Soalnya bunda sama papa aku tinggal di restoran. " ujarku.

"Ooo iya sa, ya udah hati hati. " akupun segera masuk mobil sambil membawa baju ku. Sesampainya di depan restoran, aku melihat papa dan bunda sudah naik mobilnya Rahmat. Akupun segera menjalankan mobil lalu segera menuju ke vila.

09:30 WITA.

aku segera kedapur membantu bunda sedang memasak, disaat aku mau memegang sutil, aku mendengar suara Rahmat.

" Pagiii semuaaa.. " suara toaknya keluar.

"Eh, itu ada Rahmat. Sana gih temenin, biar bunda yang masak. " suruh bunda. Akupun mengiyakan omongan bunda.

"Assalamualaikum sayang. " salamnya.

"Waalaikumsalam,  ada apa? " tanyaku.

"Mau jemput kamulah. " jelasnya.

"Buat apa? Aku nggak mau keluar. " tegasku.

"Kamu masih marah sama aku? " tanyanya.

"Buat apa aku marah sama kamu?kamu bukan milikku" jawabku.
"Bilang apa kamu! " tegasnya. Aku hanya diam, dan aku memilih meninggalkan dia sendirian. Aku menuju ke kamar, saat dikamar aku merasa keberadaan almarhum kak ian. Namun, baru saja aku sadari, kalau hari ini ada acara pernikahan Arjun. Akupun segera berganti pakaian, tak lama kemudian aku sudah selesai.

"Bunda.. " panggilku.

"Iya sayang ada apa? " tanyanya.

"Sasa mau berangkat dulu bun, udah telat ini. " jelasku.

"Siapa bilang telat? Buktinya aku masih disini. " sahut Rahmat, entah mengapa dia masih disini. Hmmmm..

"Ngapain kamu masih disini? " tanyaku.

"Eh.. Sasa, nggak boleh gitu" ucap bunda.

"Dengerin tuh bunda! Jangan nyeplos aja.. Hehhehee.. Yaudah ayo kita berangkat! " ajaknya.

"Nggak makasih, aku diantar papa aja." ucapku.

"Papa lagi keluar sa, bareng sama Rahmat aja yaa" ujar bunda yang membuatku kesal.

"Yaudah. Bun aku pergi. Assalamualaikum "

"Saya juga bun. Assalamualaikum "

"Wa'alaikumsalam. Hati hati yaa" akupun langsung keluar dari vila dan menuju ke mobil Rahmat. Saat aku sudah didalam mobil dengan Rahmat, aku melihat air mata dia jatuh membasahi pipinya saat sedang mengendarai mobilnya. Akupun langsung mengambil tisu dan mengelap pipinya.

"Kamu kenapa? Jangan nangis gitu. Cerita sama aku. " ucapku dengan rasa kasihan.

"......"

"Yaudah kalau kamu nggak mau cerita, aku ngerti kok. " jelasku. Sampailah ditempat dimana arjun akan melangsungkan pernikahannya, aku segera turun dari mobil, begitupun dengan Rahmat. Kami mulai memasuki ruangan, aku melihat arjun yang bahagia sekali, begitu juga dengan pasangannya. Aku mulai memilih bangku yang kosong, dan tepat di depan kami menemukan. Akupun segera duduk, aku melihat Arjun Dan pasangannya menghampiri kami.

"Hey.. Kalian, makasih ya udah datang" ucap tata, #ya aku biasa memanggil dia dengan sebutan tata_

"Ya masak kita nggak datang sih, widihh.. Gimana Jun? Lancar? " ucap rahmat Yang mulai nyeleneh.

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang