"Kesempatan kedua bukanlah untuk memperbaiki kesalahan terdahulu, tetapi untuk mencoba menjadi lebih baik"
Seorang pria menatap bayanganya sendiri di cermin, tersenyum sambil merapihkan lengan baju dan kerah kemejanya.
Krist menarik nafas berat di sela senyumannya, kantor tempatnya bekerja selama hampir 4 tahun tiba-tiba mengirimnya ke Hong Kong untuk menempati dan memimpin anak perusahaan yang baru saja didirikan disana.
Mustahil rasanya Krist menolak tawaran tersebut, apalagi Janeyah kekasihnya sangat mendukung keputusan tersebut, mengatakan bahwa ini adalah kesempatan Krist untuk mengembangkan karirnya, lagipula Jane juga wanita karier yang sangat sibuk, sehingga walaupun mereka berada di 1 kota mereka juga sangat jarang bertemu.
"Sudah dirapihkan semuanya?"
Suara halus wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir 2 tahun dijawab anggukan oleh Krist."Kalau saja tanda lahir di pinggangmu ini tidak ada.." "Dengan wajahmu, kau mungkin bisa mencoba peruntungan menjadi model di Bangkok." Jane mengusap lembut pinggang Krist yang tertutup rapi oleh kemeja.
Krist memiliki tanda lahir persis di lekukan pinggang kanan nya, tidak besar, tetapi seperti memang tempatnya berada disana.
Tanda lahir itu seperti "noda" di tubuh putih Krist. Sebenarnya saat ini banyak tekhnologi dan cara untuk menghilangkan tanda lahir, tetapi entah kenapa, Krist tidak pernah ingin melakukannya, tanda itu terkadang membuatnya merasa nyaman dan rindu akan sesuatu yang tidak dia kenal.
Krist mengecup pucuk kepala Jane dan memeluknya.
"Maaf aku tidak bisa mengantarmu ke bandara, kau tau kan pekerjaanku sangat banyak di akhir tahun begini.." Jane menghadapkan wajahnya ke hadapan Krist dan mengerucutkan bibirnya manja.
"Tidak apa-apa sayang. Kalau kau sempat mampirlah ke kantorku di Hong Kong dan temuilah aku." Krist mengusap kepala wanita itu dengan lembut
................
Krist merekatkan jaket tebalnya saat turun dari pesawat. Bulan Desember di Hong Kong terasa lebih dingin daripada di Bangkok. Suhu udara bisa mencapai 10-15°C, membuat kulit nya yang sangat sensitif meruam kemerahan.
Mata coklatnya menatap papan bertuliskan namanya di gerbang penjemputan, seorang lelaki muda memegangnya dan tersenyum saat Krist menghampirinya.
"Sawade Khrap khun Perawat" sapa pria muda yang tampak ceria itu. Krist mengatupkan kedua tangannya dan membalas salam pemuda itu.
"Perkenalkan nama saya Plustor, saya salah satu pegawai di cabang baru ini, Saya lahir di Hong Kong dan bekerja di kantor pusat di Bangkok, dan sekarang saya akan membantu anda di kota ini."
Krist menganggukan kepala dan meneliti area sekitarnya. Seumur hidupnya, baru kali ini dia menginjakan kaki di Hong Kong, tetapi entah kenapa dia merasa familiar dan tidak asing, mungkin karena wajah orang Hong Kong dan Thailand kurang lebih sama, maka dari itu Krist tidak merasa berada di tempat asing.
................
"Perjalanan kita kurang lebih sekitar setengah jam lagi khun." " Daerah yang kita tuju bernama Kat Hing Wai, berada sekitar 20 km dari kota. Disanalah kantor cabang kita berada karena dekat dengan peternak yang bekerja sama dengan kita."
Krist tidak terlalu mendengarkan kata-kata Plustor, netra nya sibuk menikmati perjalanan menuju suatu tempat yang membuatnya merasa tidak sabar untuk segera sampai, hatinya berdebar senang seperti anak kecil menjelang sampai ke pantai dan melihat batas horizon laut dan awan. Perasaan bahagia itu terlalu membuncah di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time after time
RomanceKetika takdir berjalan dengan skenario nya sendiri. Saat manusia mencoba mengira, kemana jalan takdir berusaha membawa mereka . . . Masih dengan PERAYA sebagai tokoh utama Slow update Confusing story, harap maklum As ussuall, rate 17+ kalo belum c...