Tanpa terasa hari pernikahan pun tiba. Saat ini Angel sudah bersiap dengan dandanannya yang membuat dirinya tampak semakin cantik. Meskipun pada saat perias merias wajahnya, tak luput Angel menitikkan air matanya saat perias itu merias bagian mata. Seperti biasa, Angel sangat lemah jika bagian matanya tersentuh oleh benda - benda make up.
Setelah selesai dengan semuanya, perias itu meninggalkan Angel sendirian di dalam kamar. Tak lama kemudian Mama Divan datang memasuki kamar Angel bersama suaminya.
"Sayang, kamu begitu sangat cantik." Mama Divan menyentuh pipi Angel lembut sambil tersenyum manis.
Sebentar lagi Angel akan menjadi menantuku.
Batin Mama Divan tertawa jahat ketika mendapati beberapa saat lagi Angel akan secara resmi menjadi menantunya.
"Iya ma." Angel menyentuh tangan Mama Divan di pipinya.
"Nak Angel tidak usah gugup. Hari ini adalah hari bahagia untuk kalian berdua." Atau mungkin untuk Mama Divan saja.
Papa Divan melanjutkan ucapannya di dalam hati."Iya pa." Angel tersenyum kearah Papa Divan.
"Kalau begitu kamu siap - siap yah untuk turun kebawah."
Setelah mengatakan itu Mama dan Papa Divan keluar dari kamar Angel.
***
Beberapa saat kemudian Divan dan Angel telah berdiri di depan altar tempat pernikahan mereka berlangsung. Setelah janji suci pernikahan telah terucap di kedua bibir mereka. Mama Divan menyuruh Divan untuk mencium Angel di depan semua tamu undangan.
"Kamu tutup matamu." Divan memerintahkan Angel untuk menutup matanya saat ia bersiap untuk menciumnya. Lalu dengan patuh Angel menutup kedua kelopak matanya dan menunggu apa yang akan dilakukan Divan.
Dengan jantung yang berdetak cepat, Divan mendekatkan wajahnya kearah wajah Angel. Sedikit lagi hingga akhirnya bibirnya berhasil mendarat di bibir Angel. Lalu dengan gerakan canggung Divan menggerakan bibirnya dan melumat bibir manis Angel. Sedangkan Angel? Dia hanya terdiam merasakan bibirnya di sentuh oleh benda kenyal yang nampak asing.
Saat merasakan pergerakan pada bibirnya, Angel segera menjauhkan wajahnya dan membuka matanya.
Cuih...
Angel memuncratkan air liurnya setelah merasakan benda asing tadi.
"Apa barusan? Seperti ada lintah dimulutku." Angel membersihkan lidahnya dengan tangannya tanpa memikirkan reaksi para tamu yang melihat tingkahnya itu.
Berbagai ekspresi bermunculan diantara para tamu, ada yang tertawa kecil, ada yang tertawa mengejek. Untuk keluarga Divan, hanya bisa mengalihkan pandangan karena merasa malum terlebih lagi Divan yang berada tepat di hadapan Angel hanya bisa memalingkan wajahnya sambil menutupi seluruh wajahnya. Mimpi apa dia semalam, hingga dia mendapatkan istri seperti Angel.
"Divan apakah tadi kamu menaruh lintah di mulutku?" Angel berbisik dengan polos kearah Divan. Sedangkan Divan hanya bisa menepuk dahinya heran atas sikap Angel.
Dengan jengkel, Divan meraih kedua bahu Angel dan mengecup bibir Angel kembali dengan keadaan mata terbuka. Dan mata Angel seketika melebar sempurna melihat apa yang dilakukan Divan. Jantungnya bahkan berdetak sangat cepat saat bibir Divan yang disangkanya adalah lintah, berhasil mendarat sempurna di bibirnya.
"Ini namanya ciuman Angel sayang." Divan berbisik dengan mesra di depan bibir Angel setelah ia melepaskan pagutan bibirnya. Sedangkan Angel hanya menelan ludahnya kasar.
Akhirnya acara pernikahan kembali berlangsung setelah tadi dihentikan oleh perbuatan Angel yang tidak tahu menahu masalah ciuman. Sampai seketika kabar buruk menghampiri Divan.
"Divan, Mama mendapat panggilan bahwa tante Rosa kembali mengamuk." Mama Divan tiba - tiba naik ke altar dan membisikkan beberapa kata di telinga Divan. Sontak saja Divan kaget dan tanpa pikir panjang segera menggandeng Angel untuk mengikutinya keluar dari acara pernikahannya sendiri untuk menuju rumah Tante Rosa.
Mengapa dia sangat terburu - buru karena keadaan Tante Rosa? Sebenarnya Tante Rosa adalah sahabat ibunya sekaligus Mama kedua bagi Divan. Maka dari itu hanya Divan lah yang dapat menenangkan Tante Rosa untuk saat ini, setelah ia kehilangan anaknya akibat kecelakaan yang pernah dialaminya dulu.
"Kita mau kemana?"
Angel bertanya saat dirinya di dorong oleh Divan untuk memasuki mobil pengantin. Lalu dengan berlari Divan memutari bagian depan mobil untuk menuju tempat sopir. Setelah itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
To Be Continue...
Jangan lupa Vote dan Komentarnya yah...
Lia
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl of Forest
De TodoAldivan Ferano Whibley, seorang CEO dengan segala kemegahan yang dimilikinya serta tampilan fisik yang begitu mampu memikat hati para gadis yang berpapasan dengannya, memimpin sebuah perusahaan besar dengan segala sifat tegas dan profesionalnya itu...