Pada tahun 1997 lahirlah seorang anak dan seorang anak, jadi ada dua orang anak. Tepatnya pada tanggal 14 Juni. Mereka adalah anak ke-10 dari 10 bersaudara. Yah, benar. Mereka adalah anak bungsu. Seharusnya menjadi anak kesepuluh dan kesebelas memang. Namun ini langka, maka mereka berdua menjadi anak kesepuluh. Masyarakat, serta Kelurahan pun menerima fakta tersebut. Bahkan dalam Kartu Keluarga tercantum dua nama pada baris 12 yaitu nama mereka.
14 Juni masuk kedalam zodiak gemini, yang berarti saudara kembar. Maka pantaslah mereka menjadi insan yang terlahir kembar. Bukan kembar siam, atau yang lainnya. Hanya kembar identik. Eitss, tunggu dulu. Tetapi dalam garis keturunan orang tua tidak memiliki riwayat anak kembar. Yang mana sangat mustahil jika memiliki anak kembar. Maka suatu keajaiban bagi mereka menjadi anak yang terlahir kembar. Mereka adalah Kanes dan Denas.
~
Kanes dan Denas terlahir kembar. Mereka lahir hanya dengan selisih waktu adzan dan iqomah. Tepatnya pada waktu sholat shubuh, Robby kakak mereka (anak ke-7) kira-kira masih umur 8 tahun kala itu, disuruh oleh Ayah untuk adzan di masjid samping rumah karena Ayah sedang menemani Ibu melahirkan.
Namun, karena masih kantuk, bukannya adzan yang dilantunkan, Robby malah melantunkan iqomah dengan lantang. Nasi sudah menjadi bubur, warga pun langsung menunaikan sholat shubuh.
Pada saat iqomah shubuh itulah Kanes lahir, lalu Denas lahir setelah berkumandangnya adzan isya. Kira-kira sudah melewati waktu dzuhur, ashar, dan maghrib. Seperti itu selisih waktu mereka lahir. Bisa dibilang Kanes adalah kakaknya Denas atau Denas adalah adiknya Kanes. Sama saja.
~
Tidak ada hal aneh pada pertumbuhan Kanes dan Denas, mereka bertumbuh besar layaknya anak normal pada umumnya.
Ada beberapa perbedaan antara Kanes dan Denas. Kanes memiliki 10 jari tangan, sedangkan Denas memiliki 10 jari kaki. Denas memiliki 10 jari tangan, sedangkan Kanes memiliki 10 jari kaki.
Perbedaan yang lainnya adalah Kanes memiliki tahi lalat besar pada punggung tangan kanan, sedangkan Denas suci dari najis. Perbedaan yang lainnya lagi, jika Kanes makan makanan yang pedas maka wajahnya akan berkeringat, sedangkan Denas tidak.
Kanes memiliki sifat yang pantang menyerah dan cerdik.
sedangkan sang adik Denas adalah anak yang polos serta memiliki keingintahuan yang tinggi.
Persamaan keduanya adalah selalu ter-bully di lingkungan mereka, karena penampilan Kanes dan Denas yang tidak wajar.
~
Ter-bully sudah mereka alami sejak kecil. Pada saat Kanes dan Denas bayi mereka tidak pernah tidur nyenyak. Pasalnya kelambu bayi yang seharusnya melindungi mereka dari gigitan serangga, dipakai oleh kakak mereka yaitu Robby, Raihan, dan Ricky dikamar Robby. Tidak melihat musim hujan atau kemarau. Banyak nyamuk atau tak ada sama sekali. Kelambu bayi tersebut tetap saja Robby, Raihan dan Ricky pakai saat Kanes dan Denas sudah tertidur lelap.
Beranjak kanak-kanak, saat itu usia Kanes dan Denas genap 4 tahun. Ter-bully seolah sudah melekat pada diri mereka. Waktu itu saat Kanes dan Denas membeli es krim ke penjual lotek yang kebetulan jualan es krim, lalu datang 5 orang anak sebaya mereka yang hendak membeli es krim juga. Kanes dan Denas sedang asyik makan es krim rasa coklat tak jauh dari si penjual. Terdengar celetuk salah seorang anak dari gerombolan 5 anak tadi kepada Kanes. Sepertinya dia ketua gerombolan dari teman-temannya.
"Heh kamu, itu es krimnya lumer ke tangan" Celetuk seorang anak, mengarahkan jari telunjuknya ke es krim Kanes.
"Hah? Ngga ko" Kanes agak kebingungan.
"Itu lho tanganmu hitam" Celetuk satu anak lainnya.
"Itu bukan es krim, tapi tompel. Hahahahaha" Gerombolan 5 anak itupun tertawa puas.
"Jadi itu tompel atau es krim kak?" Bisik Denas pada Kanes.
Kanes dan Denas akhirnya pulang dengan wajah tertunduk lesu.
"Kak, yang tadi belum dijawab"
"DIAM DEEENNAAASSSS"
Dari semenjak kejadian itulah, Kanes mulai menggunakan sarung tangan ketika keluar rumah. Dan kejadian tadi adalah kali pertama Kanes dan Denas diganggu oleh orang diluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPUL KELUARGA
Mystery / ThrillerMenceritakan tentang saudara kembar, Kanes dan Denas yang ingin membahagiakan Ibu mereka dengan cara mengumpulkan keluarga, karena mereka menyadari semenjak ibu ditinggal pergi oleh Ayah, ibu selalu dirundung pilu dan terlihat kesepian di rumah.