-
-
-
-
↓
↓
↓
↓
Author pov"Jenjen"ucap seseorang yang tengah kewalahan membangunkan jerry eh salah maap jennie maksudnya
"Eunghhh"ucap jennie seraya menarik kembali selimutnya, namun ditahan
"Bangun cepetan, kamu harus skolah, ini udah jam 7!!!"Ucap seseorang seraya berteriak dan berada di tepi ranjang jennie
"APA JAM 7?!"ucap jennie dan langsung berlari ke kamar mandi
^SKIP^
Seragam jennie-Author
"OPPAAA"ucap jennie sambil terburu² memakai sepatunya sambil setengah berlari
"Ayo gua udah telat nih"lanjutnya"Liat jam sono"ucap lelaki yang biasa jennie panggil dengan sebutan bang jin gentong:v
"Ngapain liat jam coba, jelas jelas udah jam---"ucap jennie yang terpotong karna melirik jam
Dan yaaa, jam masih menunjukan pukul 06.15
"oppaa, lu tadi pagi bangunin gua ngomongnya udah jam 7, lu bohongin guaa"ucap jennie seraya terisak menahan tangis
Yaaa jennie memang sedikit cengeng tapi itu yang membuat sang kakak menyanyangi adiknya yang cantik itu..
"Hehehe, miannn tadi lu dibangunin susah yaudah mau ga mau gua boongin"ucap sang kakak sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal itu
"Ihh oppa jahat"ucap jennie sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mengeluarkan suara tangisannya
"Mian, jenjen nya oppa, oppa ga bermaksud bohongin jenjen"ucap seokjin menghampiri adiknya tsb dan duduk di sebelahnya
"BAAAAAA"ucap jennie mengagetkan seokjin, yaa sebenarnya jennie tidak menangis dia hanya menjaili kakaknya tsb
"HAHAHA"-tawa jennie lepas melihat wajah sang kakak yang memerah menandakan bahwa dirinya kesal dengan adiknya tsb"Lu bohongin gua, oke fine lu berangkat sekolah sendiri gua ga mau nganterin lu"ucap sang kakak lalu memakai sepatunya
"Lah kok gtu sih njirrrr"ucap jennie sambil berlari kecil memeluk lengan sang kakak
"Anterin napaaa, gua ga mau naik angkot"ucap jennie seraya ber 'aegyo'
"Huh?"ucap seokjin menatap malas adiknya tsb, jujur seokjin sangatlah mudah luluh jika sedang berada di dekat jennie
"Anterin yaaaa"ucap jennie sambil mengeluarkan senjata andalannya yaitu puppy eyes
"Huh, baiklah, ayoo"ucap seokjin seraya megenggam tangan adiknya yang sedari tadi terlihat bahagia itu