Festival Olahraga (1)

1.5K 129 30
                                    

"Aaah, aku sangat gugup menjelang pertandingan hari ini." ucap Naruto sambil meremas kedua tangannya yang sedingin es.

Selama sebulan ini ia telah berlatih voli dengan Sasuke dan kawan-kawan, ia sadar performanya masih di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan rekan sesama timnya.

Belum lagi kemampuan Sasuke yang selalu berada jauh di atasnya, seperti matahari yang mampu menyinari seluruh lapangan dan Naruto yang hanya sebuah bayangan, apalagi Sasuke juga merupakan 'rival' cintanya. Yah, itulah yang ada di benak Naruto hingga saat ini.

Teman tapi Rival, hahaha...

"Tenang saja Naruto, kami semua akan mendukungmu. Kau pasti bisa!" Sasuke menepuk pundak Naruto dan menyemangatinya menjelang pertandingan ini. Setidaknya itulah yang bisa ia lakukan untuk memantik semangat rekan setimnya sebagai ketua.

.
.
.

"Kiba bodoh! Kau ini bagaimana sih?! Bisa-bisanya kita kalah!" gerutu Ino pada Kiba yang baru saja dikalahkan oleh kelas Hinata.

"Berisik kau nenek lampir! Kau tahu kan lawan kita siapa?! Gaara si Ace!" bentak Kiba pada lawan bicaranya. Bisa-bisanya Ino mengomel tanpa berkaca pada musuhnya.

Kiba sudah berusaha sekuat tenaga namun apalah daya dirinya harus berhadapan dengan orang yang paling ingin dihindari oleh seluruh tim pada pertandingan voli ini.

Sama seperti Sasuke, Gaara merupakan bintang kelas, bintang sekolah, bintang lapangan, yah lebih jelasnya bintang yang paling terang.

"Apa kau bilang?! Nenek lampiirr?!! Awas kau yaaa!!" Ino mengangkat tangannya hendak memukul Kiba yang untungnya langsung dihalangi oleh teman-teman sekelasnya.

"Apa! Kau berani memarahiku haa?!!" Kiba memajukan badannya hendak menyerang Ino.

Ia tidak peduli Ino itu perempuan, yang jelas Ino telah membuat emosinya meledak dan ingin segera membungkam mulut sarkas 'nenek lampir'.

"Sudah Ino! Tak perlu ribut begini!" ucap temannya yang berusaha melerai mereka berdua.

"Kiba! Hentikan!" Tenten dibantu yang lain memegangi badan Kiba yang memiliki tenaga kuda. Iya, tenaga kuda tapi sumbu pendek sehingga sering membuat keributan di sekitarnya.

Hinata yang sedang mengobrol dengan tim Gaara melihat adanya kericuhan di pinggir lapangan voli. Ia penasaran dan menghampiri sumbernya bersama anak-anak lain yang ada di lapangan.

"Kiba?!" melihat kelakuan sahabatnya yang 'kumat' lagi hanya bisa membuat Hinata menepuk jidatnya. Ia menarik Kiba menjauhi kerumunan dan Ino.

"Hina? Hinaaa-chaaaannnn!!!" seperti biasa Kiba selalu menghamburkan diri ke arah Hinata dan dengan refleks cepat langsung digagalkan oleh Tenten yang membuat Hinata always save dari kebiasaan si tukang nyosor yang brutal ini.

"Apa yang terjadi, Kiba?" Hinata bertanya dengan nada rendah.

"Ino memarahiku, Hina-chan. Huhuhuuu..." jawab Kiba sambil memasang puppy eyes agar dikasihani oleh Hinata.

'Dasar caper.' batin Ino dan Tenten kesal.

"Tidak, Hinata. Ini tidak seperti yang kau pikirkan." bela Ino. Saat ini menurutnya Kiba adalah spesies makhluk hidup yang paling menyebalkan di muka bumi.

"Kiba. Minta maaf pada Ino, ya?" Hinata menepuk kedua pundak Kiba.

"Ta-tapi-" kilah Kiba.

'Kenapa harus aku dulu yang minta maaf, padahal Ino dulu yang membuat masalah.' keluhnya dalam hati.

"Kau laki-laki kan?" tatapan intens diarahkan pada iris kecoklatan Kiba yang tentu saja langsung membuat hatinya luluh.

Memang selama ini hanya Hinata-lah perempuan yang mampu membuat Kiba tunduk, itulah yang Tenten dan beberapa orang ketahui setelah mengenal mereka berdua semasa SMA.

Ia mengangguk pelan dan menghampiri Ino yang kini sudah tidak memasang muka masam.

"Maafkan aku, Ino." Kiba meminta maaf dan mengulurkan tangan yang disambut oleh hal serupa oleh Ino.

"Iya, aku minta maaf juga sudah mengataimu, Kiba." jawab Ino yang menyambut uluran tangan Kiba dan berakhirlah kericuhan siang hari ini.

"Oi oi oi... apa yang sedang terjadi di sini? Kalian membuat ulah lagi, Kiba, Ino?" suara datar khas pria berambut nanas alias Shikamaru membuat semua mata tertuju padanya.

Seperti sudah hafal dengan tingkah laku kedua orang itu, ia hanya bisa mengusap tengkuknya. Karena kelas mereka bersebelahan otomatis kegaduhan kelas Ino pasti akan langsung sampai ke kelas Shikamaru.

"Bukan urusanmu." jawab Kiba ketus.

"Kibaaa...." lagi-lagi Hinata dan Tenten memperingati Kiba agar tidak berlaku sewot.

Dari arah berlawanan muncul Naruto, Sasuke, Sakura, dan teman-teman sekelasnya yang siap menjadi suporter dan menyemarakkan festival olahraga.

"Wah semuanya berkumpul disini." kata Sakura antusias.

Hinata melempar senyum pada mereka bertiga, Kiba memandang sinis ke arah Naruto yang menurutnya mencari perhatian pada Hinata.

Tenten menyenggol pundak Kiba agar tak ada lagi keributan yang terjadi. Ino menuju ke arah Sakura dan sekarang berhadap-hadapan dengan Shikamaru. Mereka berlima saling mengobrol satu sama lain sebelum pertandingan dimulai.

"Kalian sudah siap? Sasuke, Naruto?" tanya Ino.

"10 miliar persen siap!" jawab Naruto yang mendadak OOC.

"Hm. Jangan lupakan siapa lawanmu." ucap Sakura sambil melirik ke arah Shikamaru.

"Ya. Shikamaru, si ahli strategi." sambung Ino, "Tapi kali ini, aku ingin kalian kalahkan dia."

"Hoo.. bahkan teman-temanku sekarang berbalik melawanku ya?" sindir Shikamaru pada keempat sahabatnya sambil menaikkan sebelah bibirnya.

.
.
.

*Priitt

Peluit tanda akan dimulainya pertandingan voli putra antara kelas Shikamaru dan kelas Sasuke mengakhiri obrolan mereka.

"Menangkan pertandingan ini!" teriak Sakura memberikan semangat penuh pada Sasuke dan Naruto.

Sakura memberikan tos pada Naruto dan Sasuke serta mengkomando teman-temannya untuk memberikan semangat terbaik bagi kelas 11-6.

Kini Naruto, Sasuke, Shikamaru beserta masing-masing tim segera bersiap pada posisinya.

"Baiklahh... Aku sudah siap sekarang." Shikamaru menyunggingkan senyum dan menatap serius ke arah Naruto dan Sasuke.

"Kita tampilkan performa terbaik kita!" Sasuke selaku kapten tim menyemangati timnya.

"Haikk!!" jawab mereka kompak.

"Sasuke!" Naruto mengepalkan tangannya dan mengarahkan ke Sasuke.

Sasuke membalas 'tinju' Naruto dan mereka juga siap melawan tim Shikamaru.

Namun, sebelum pertandingan dimulai, ada satu orang yang menyadari suatu keanehan.

'Naruto dan Sasuke... mereka....'

Bersambung

Yahooo akhirnya festival olahraga dimulaii!!

Wah wah wah lawan pertama dari kelas Naruto ternyata kelasnya si ahli strategi alias Shikamaru. Greget ga tuh? (゜o゜;

Kasih vote dan komennya yah, arigatou ^^

Confession Rival Declaration [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang