Jangan lupa Vote+Coment kalian jya blurb blurb...!
Warning, Typo!
Happy Reading!!!!!
( ╹▽╹ )
Sharine memandang malas Bu Sarah yang tengah mengajarkan Matematika di depan kelas dengan suara yang pelan dan lembut, seolah-olah wanita itu sedang me-nina bobokan murid kelasnya.
Sharine melirik Agil yang menjadi teman sebangku nya. Sejak kejadian dimana Gian kecelakaan, Kimberly, Mega dan Ara ikut menjauhi nya tanpa meminta penjelasan satu kata pun dari Sharine. Mereka hanya mendengar dari apa yang Sherene dan Lea ceritakan.
Sharine mendorong kursinya ke belakang , kemudian meminta izin untuk pergi dari ruang kelas dikarenakan dirinya tidak enak badan.
Sebelum keluar, Sharine sempat melirik kearah ketiga temannya dengan dingin, sebelum akhirnya dia berlalu keluar dari kelas, menuju tempat yang akan dia datangi.
Gadis itu berjalan kearah ruang audio terlebih dahulu, dan dia memanggil murid yang selalu di tugaskan untuk menyampaikan informasi atau melakukan podcast saat waktu luang atau jam kosong.
Sharine menatap anak kelas 10 itu dengan tatapan datar. "Lo mau uang 50 juta gak?."
Anak laki-laki itu melotot kaget. Dia mengenal Sharine, dan saat mendengar Sharine bertanya seperti itu bukankah Sharine akan memberikan uang tersebut padanya, bukan?
Anak laki-laki kelas 10 itu mengangguk semangat, "Mau, kak!."
Sharine tersenyum senang, "asal Lo mau ngelakuin sesuatu yang gue suruh."
Anak laki-laki itu terdiam sebentar, kemudian menatap Sharine dengan tatapan takut. "k—kak... Lo nyuruh gue ngapain?."
Sharine melipat kedua tangannya didepan dada, "cuma nyuruh Lo buat putar lagu dangdut doang gak masalah, bukan? Ah, habis itu pokoknya Lo buat kerusuhan aja deh!."
"Kalau di tangkep guru-guru sekolah gimana?." Anak laki-laki itu melirik sekitar, takut jika ada murid lain yang tak sengaja mendengarnya.
Sharine berdecak, "Lo gak boleh kasih tau dalang dibalik semua itu gue apapun situasinya. Dan Lo gak usah khawatir soal guru, dan yang lain. Lo tau bukan, sekolah ini milik gue? Gue yang berkuasa disini. Paham?."
Anak laki-laki itu mengangguk, "P—paham... Kak!."
"Mulai buat rusuh, saat gue udah keluar dari ruangan ini dalam waktu 15 menit, ngerti? Kalau misi Lo berhasil, gue transfer uangnya."
Tanpa mendengar balasan adik kelasnya tersebut, Sharine langsung berjalan cepat Keluar dari ruang audio sekolah, menuju ruangan Gian.
Gadis itu berlari menaiki tangga. Sesekali menoleh kebelakang, takut jika ada seseorang yang melihatnya berjalan secara tergesa-gesa.
Setelah sampai diruang Giandra, Sharine langsung duduk di sofa panjang kesukaannya. Dimana dia selalu duduk disitu saat sedang mengobrol dengan Gian—Om nya—saat jam istirahat.
Kaki kanan Sharine bertumpu diatas paha kaki kirinya. Gadis itu menatap pintu ruangan dengan tatapan datar, sambil menunggu entag musik apa yang akan diputar oleh adik kelasnya.
Baru saja hendak protes saat adik kelasnya itu lama memutar musik, Sharine kembali duduk tenang saat mendengar suara musik dangdut yang baru dimulai.
"Lagu apaan sih, ini?." Gumam Sharine. Gadis itu tersenyum lebar, "bagus juga selera tuh adkel dalam milih lagu dangdut."
Sedangkan kondisi ruang kelas mulai riuh, saat lagu dangdut itu di putar. Bahkan Geraldo dan Nicky pun terus mengumpat, dan bertanya-tanya siapa yang membuat ulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SHARINE
Teen FictionSharine dengan segala rahasianya. Sialnya, keluarga yang sudah membuangnya dulu, kini kembali memintanya untuk pulang. Gila. 5 tahun lebih, mereka kemana saja?