Nanti akan ku ceritakan padamu. Tentang rasaku yang sudah terlanjur terreduksi, menjadi bait-bait puisi. Puisi patah, tentang hati yang terjerat dalam kisah yang tidak pernah ramah. Atau tentang rindu-rindu yang tidak pernah tersapa hingga layu kemudian tersapu.
Kisahku memang seperti itu, tidak melulu soal candu cinta pertama yang tidak bisa bersatu. Aku pernah patah dan menyarah, menangis sampai lupa hati tidak lagi bisa di kais. Berteriak sampai suara serak. Ditinggalkan tanpa pernah tau seperti apa rasanya meninggalkan.
Tidak ada ditinggalkan yang tidak sakit. Meski yang meninggalkan belum tentu juga bahagia. Tapi menjadi orang yang ditinggalkan hanya bisa menatap di belakang dari kejauhan. Mengukir luka menjadi canda, canda tawa palsu. Hingga waktu membuatnya beku, sampai lupa pernah menangis tidak ada suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Acak ( Tentang Apapun, Siapapun yang Ingin Ku Tulis )
RastgeleYang ku tulis tidak semua tentang ku mungkin bisa saja tentangmu