Ini cuma mimpiku aja yah
Jadi mungkin ini ceritanya gak terlalu panjang
Tapi karena menurutku mimpi ku ini menarik
Aku jadi tertarik buat nulisHappy reading
Author POV
Seorang gadis cantik yang berusia 17 tahun, baru saja pindah ke sebuah desa. Namun dia hanya seorang diri karena kedua orang tuanya tetap berada di jakarta untuk menjalankan bisnis masing-masing
Gadis itu bernama Kania, ia tinggi, putih, rambutnya lumayan panjang dan selalu terurai, sangat sopan, baik, dan lagi bodynya yang sangat elok. Dia menjadi bahan perbincangan di segala tempat
Tentu saja para kaum adam yang melihatnya langsung terpesona akan kecantikan dan keramahan gadis tersebut
"Huft, akhirnya sampai juga" ujar Kania
"Neng Kania bukan?" tanya seorang bapak bapak
"Iya benar saya Kania, ada apa yah pak?"
"Oh, jadi tadi ibu neng nelfon saya, katanya neng Kania akan datang ke sini terus ibu suruh saya siapin rumah buat neng Kania""Jadi bapak kenal dengan ibu saya?"
"Tentu saja, ibu dan ayah anda banyak membantu perkembangan desa ini" jelas bapak tersebut
"Jadi apakah aku bisa melihat rumah yang akan ku tempati sekarang?"
"Tentu saja nona, oh iya maaf saya sampai lupa memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Haerul, saya kepala desa di sini, dan kebetulan rumah yang saya siapkan untuk neng Kania bertetangga dengan rumah saya jadi kalau butuh sesuatu neng bisa ke rumah aja" jelas pak Haerul
"Baik, terima kasih pak" ujar Kania dengan senyuman dan di balas senyum oleh pak Haerul.Mereka berdua berjalan menuju rumah yang di maksud oleh pak Haerul
"Nah, ini adalah rumah yang tadi saya bicarakan, kalau yang sebelah kanannya, itu rumah saya" ujar pak Herul dan Kania hanya mengangguk ngangguk saja"Oh iya, tunggu sebentar yah neng" ujar pak Haerul lalu berjalan menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari tempat Kania berdiri sekarang.
Tak begitu lama Kania menunggu dan pak Haerul sudah datang kembali, namun kini ia tak sendiri
"Nah, neng Kania kenalin ini anak saya Ben, Ben ini Neng kania orang tuanya yang membantu desa kita selama ini" jelas pak Herul
"Ben" ujar Ben sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Kania
"Kania" jawab kania dan berjabat tangan dengan Ben sembari tersenyum ramah.Tanpa sengaja, tatapan Kania dan Ben bertemu dan mereka saling menatap dengan keadaan tangan yang masih saling berpegangan
"Ehem" tiba tiba pak Haerul bedeham dan merekapun langsung melepaskan tangan mereka
"Baiklah Ben, tolong bantu Kania beradaptasi dengan desa kita" ujar Pak Haerul dan di angguki oleh Ben."Baiklah kalau begitu Kania silahkan masuk dan istirahatlah, saya yakin kamu lelah dan Ben tolong bawa koper Kania masuk" ujar Pak Haerul dan meninggalkan keduanya
"Eh, tidak usah repot repot saya bisa bawa sendiri kok" ujar Kania basa basi
"Gak apa apa, saya akan membatu kamu selama ada di sini" ujar Ben ramah dan langsung membawa koper Kania masuk."Terima kasih yah, padahal aku bisa bawa koper ku sendiri" ujar Kania merasa tak enak pada Ben
"Iya sama sama, kalau butuh bantuan tak usah sungkan memintanya padaku" ujar Ben dan di angguki oleh Kania"Baiklah kalau begitu aku pamit dulu yah, kamu pasti capek" ujar Ben
"Emmm iya, sekali lagi makasih yah" ujar Kania dan di angguki oleh Ben dan Ben pun langsung melangkahkan kakinya meninggalkan KaniaKania POV
Akhirnya aku tinggal sendiri di rumah ini. Aku di minta oleh orang tuaku untuk tinggal di sini bukan tanpa alasan, namun karena ayah dan ibuku meminta pertolongan ku untuk mengamati perkembangan desa agar mereka bisa mempertimbangkan berapa dana yang akan mereka sumbangkan selanjutnya.
Kalau ada yang nanya
"Eh, cuma di suruh ngawasin desa? Gak kuliah?"
Aku tuh udah lulus S1 sebenarnya aku ingin lanjut ke S2 tapi aku di minta buat awasin desaBicara soal desa, aku langsung teringat oleh Ben. Jika melihat dari luarnya sih, Ben itu ganteng, dia tinggi, putih, lumayan mancung, bodynya oke, dan dia sangat ramah, Pasti dia sudah memiliki pacar.
Karena aku masih baru, aku baru mengenal Ben dan pak Haerul. Mungkin nanti aku bisa dapat teman dan aku memang harus mendapat teman.
Karena aku capek banget, akhirnya aku mutusin buat beres beres barang barang ku, lumayan daripada tinggal melongo gak jelas, di sini juga gak ada jaringan jadi HP serasa gak berguna.
Ruangannya emang gak terlalu luas, ada teras, lalu ruang tamu lalu ada 2 kamar, dapur dan 3 toilet yang ada di dapur dan masing masing kamar, tapi ku rasa ini cukup jika yang tinggal hanya aku sendiri.
Yah, setelah membereskan barang barangku, akupun merebahkan diri di atas kasur dan lama kelamaan aku mulai masuk ke dalam dunia mimpi
Tbc
Ehehehe halo guys
Ingat aku gak?
Harus ingat dong:v
Pasti nanti ada yang bilang giniR:nih author nya bikin cerita mulu, tapi ga ada yang beres, semuanya tinggal gitu aja, mana jarang up lagi
Yah gitu deh, tpi kalau cerita yang ini, aku usahain buat up tiap hari, tapi kalau emg ga ada kesempatan yah udah pasti ga up
Dan lagi, Magiki akadimia itu lagi di revisi jadi ga up, kalau My first love itu ga up karena kalau mau sambung ceritanya aku repot oke:)
Jadi aku ke sini dulu aja😂
Pokoknya gitu dehNih fotonya si Kania
-Maaf kalau banyak Typo dan kesalahan kata
-Jangan lupa vote, comen and Share yah~Terima kasih sudah membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love [COMPLATED]
RomanceCinta itu gila Terkadang cinta membuat kita lupa akan diri kita dan kita hanya memikirkan orang yang kita cintai Cinta itu buta Terkadang cinta membawa kita kejalan yang sesat dan tanpa kita sadari kita hanya mengikuti langkahnya bagaikan orang buta...