Jam menunjukkan pukul 3 pagi seperti biasa Nisa terbangun untuk menunaikan shalat tahajjud setelah selesai shalat Nisa melanjutkan hafalan qur'an nya yang sudah ke 27 jus,tak terasa adzan subuh berkumandang ia bergegas untuk menunaikan ibadah shalat subuh setelah selesai shalat subuh ia langsung mengenakan pakaian mengajarnya dan membenahi bahan ajar di TPQ
Tok.. Tok.. Tok...
"Nis bangun nak sarapan dulu."panggil umi dari ambang pintu
"Iya umi Nisa keluar."jawabku hendak keluar
Sesampainya di ruang makan aku melihat wajah umi yang amat pucat,tetapi umi masih berusaha menutupi sakitnya
"Hmmm,, mi.. Umi sakit?"tanyaku cemas
"Enggak kok sayang umi nggak kenapa-kenapa mungkin umi hanya kecapean biasa."jawabnya diiringi senyuman
"Tapi muka umi pucat banget loh itu,terus akhir-akhir ini Nisa liatin umi selalu memegangi pinggang umu terus kenapa?mi cerita dong sama Nisa."cemas ku
"Umi nggak kenapa-napa Nisa.Ya sudah sekarang kamu sarapan ya umi buatin nasi goreng bakso kesukaan kamu."ucap umi berusaha mengalihkan pembicaraan
"Hmm iya mi.. Makasih ya."balasku dan umi hanya membalasnya dengan senyuman
Kami berdua sarapan nasi goreng dengan khidmat tanpa adanya sepatah pun kata yang kami ucapkan.Seusai makan aku langsung berpamitan kepada umi untuk mengajar.
"Mi Nisa berangkat dulu ya."pamitku dengan menyalami punggung tangan umi
"Iya nis hati-hati."
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Umi kenapa ya kok akhir-akhir ini seperti ada yang ditutup-tutupi.bantinku hendak pergi
Maafin umi nis umi tak tega memberitahu kamu bahwa hampir 2 bulan ini umi mengidap gagal ginjal.batin umi
°°°
Sesampainya di TPQ aku melihat keasrian pemandangan di sana karena letaknya tak begitu jauh dari TPQ.
Waktu menunjukkan pukul 11.00 wib dimana waktu-waktu tersebut biasa digunakan santriwan,santriwati,begitupun ustadzah atau ustadz istirahat tetapi tidak dengan ku saat ini."Nis..Nis..NISA."teriak ulfa yang tak lain adalah sahabatku semenjak aku mengajar di TPQ
"Ehh,iya ada apa?"balasku kaget
"Kamu kenapa?Aku liatin dari tadi ngelamun terus?"tanyanya
"Nggak tau nih ul,akhir-akhir ini aku liatin umi megangin pinggangnya,terus mukanya pucat."jelasku dengan berjalan kearah ulfa
"Terus umi nggak cerita apa-apa sama kamu?"tanyanya lagi
"Enggak."jawabku letih
Bip.. Bip.. Bip
Seketika handphoneku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk dan akupun langsung meraih handphone yang ku taruh di atas mejaAssalamualaikum....
Nis ini Pak Dirman,kamu segera pulang nis umimu pingsan dan akan dibawa ke rumah sakit...Setelah ku baca pesan tersebut tak terasa cairan bening keluar dari mataku dengan santainya.
Aku langsung mengambil tas milikku dan menemui ulfa.."Nis kamu mengapa menangis?"tanyanya panik
"Umi ul umi,dia di rumah sakit aku harus kesana sekarang."
"Terus gimana keadaan umi nis?"
"Aku juga belum tahu maka dari itu aku harus kesana sekarang.Kamu gantiin aku ngajar ya dikelas diniyah 1."
"Ouhhh iya iya aku gantiin kamu."
"Ya sudah aku pergi dulu Assalamualaikum."
"Hati-hati Walaikumussalam."
°
°
°
Sesampainya di rumah sakit Nisa langsung menuju ruangan yang mana ia dapatkan dari data bama pasien rumah sakit."Pak Dirman gimans keadaan umi?"tanyaku disertai tangisan
"Kamu tenang dulu dokter sedang memeriksa umimu didalam."
Cklek
Tak lama dokter dari ruangan umi keluar dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan bagi nisa..."Dok gimana keadaan umi saya?"tanya ku nanik
"Sebelumnya saya minta maaf karena sakit gagal ginjal yang ibu anda derita terlalu parah kami tidak bisa menyelamatkan nyawa ibu anda."
"Umiiiiii."teriakku langsung berlari ke arah brangkar yang umi tiduri
Disana aku menangis sejadi-jadinya,bagaimana tidak umi yanh paling aku sayangi bahkan keluarga ku satu-satunya kini telah tiada mninggalkan ku untuk selamanya..."Sabar nis ini sudah takdir dari Allah,pasti umimu sudah tenang disana bersama abimu."ucap bu hesti istri pak dirman yang berusaha menenangkanku
°
°
°
Setelah selesai acara pemakaman,nisa,ulfa,keluarga pak dirman,dan pelayat lainnya meninggalkan pemakaman..
Sesampainya dirumah pak dirman memberikan surat yang waktu itu dia ambil ketika Dian pingsan.."Nis ini bapak mendapatkan surat waktu umimu pingsan,beliau memegang ini mungkin ingin memberikan surat ini kepadamu."ucap pak dirman
"Terima kasih pak."balasku dengan sedikit senyuman
"Ya sudah bapak dan ibu pamit dulu kamu jangan terus-menerus terpuruk nis kehidupan mu masih panjang,kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan-sungkan beritahu kami.. Assalamualaikum."
"Iya pak bu terimakasih Walaikumussalam."
"Nis aku juga pamit ya suami aku udah nungguin Assalamualaikum."
"Iya ul terimakasih Wa'alaikumussalam."
Assalamualaikum wr wb...... 😉😉
Maapin makin gajeh nih cerita😏
Jagan lupa bahagia&bersyukur yoooo
Jazakhilah khair💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Terima Takdirmu
RandomKetika seorang Nisa harus berjuang demi Cinta halalnya yang terhalang oleh adik iparnya sendiri membuat dirinya harus mengkeukeukan hatinya demi rumah tangganya dan dengan kesabaran dan keikhlasannya Nisa dapat meluluhkan hati dingin seorang akbar y...