Tak Sengaja.

8 5 3
                                    

"Ran are you ok? ".

"Hmm I am ok".

"Seriu ran".

Kirana hanya bisa tersenyum disaat sahabatnya bertanya perihal kepergian pria yang selama ini diam-diam ia kagumi.

***

Kirana tidak pernah mengira bahwa akan ada pria yang akan membuatnya berubah. Kirana gadis yang sangat cuek dan pendiam dengan sekelilingnya selalu memikirkan bagaimana pria itu dapat merobohkan benteng pertahanan miliknya. Kirana hanya takut pria itu akan menyakiti nya. Sebab kedua orangtua nya dan kakak laki-lakinya tidak pernah menyakiti anala dalam hal apapun. Hari ini adalah hari pertama ia menjadi siswi SMA yang terkenal di bandung.

"Bang nanti kirana turunin di depan gerbang aja yah".

"Loh kenapa?". Ucap Aidzar seraya menatap lekat wajah adeknya tersebut.

"Kirana gak mau ada yang tau kalo kirana adeknya abang sama anak pemilik sekolah ini".

"Emang kenapa?".

"Kirana cuman mau punya teman yang gak liat latarbelakang kirana bang". Seraya tersenyum manis nya kepada sang kakak.

Aidzar pun hanya bisa menghela nafasnya karena ia tidak bisa membatah apa pun yang diucapkan adik kecil nya tersebut. Aidzar hanya bisa berdoa semoga adiknya mempunyai teman tida seperti dulu di SMP adiknya tidak mempunyai teman sama sekali selama 3tahun.

"Kirana turun dulu bang, Assalamualaikum". Seraya mencium pipi kiri Aidzar lalu turun dari mobil yang ia tumpangi bersama kakaknya tersebut.

"Waalaikumsalam". Aidzar pun melajukan mobil nya memasuki gerbang sekolah menuju tempat parkiran mobil.

Kirana pun tersenyum dan mematung menatap mobil kakaknya memasuki gerbang sekolah.

Ia pun lantas berlari memasuki gerbang sekolah karena 5 menit lagi bel sekolah berbunyi dan waktu perlajaran akan dimulai.

Ia lantas berjalan ke kelas barunya yaitu 10 IPA 1. Sebelum resmi jadi murid disekolah ini naya dan yang lainnya harus melewati beberapa tes. Ada 2 tes yang bisa kita ikuti yaitu TES PRESTASI DAN TES TERTULIS. Dan kirana pun mengambil tes prestasi karena sejak dulu kirana merupakan seseorang yang sangat berprestasi bukan hanya di kabupaten tapi sampai nasional. Dan yang lebih menguntungkan lagi ia tidak perlu repot-repot mencari ruang kelasnya karena ia hafal letak setiap ruangan karena ini sekolah milik ayahnya. Sesampainya dikelas mata naya tertuju pada dua kursi kosong yang berada dibelakang. Dengan berat hati kirana berjalan kekursi tersebut karena hanya itu yang tidak mempunya tuan.

Setelah meletakkan tas. Ada seorang gadis berambut sebahu mendekati kursi kirana lalu bertanya. "Hmm hai boleh gue duduk disini".

"Iya boleh". Ucap kirana.

Lalu gadis itu bertanya lagi...

"Kenalin nama gua Aylanra Syakira panggil syakira aja". Sambil mengulurkan tangan nya ke anala.

Dan senang hati kirana menerima uluran tangan tersebut. "Nama aku Arshinta Kirana Pratista Putri panggil aja kirana ". Sambil tersenyum.

Dan syakira pun tertegun melihat senyum kirana karena baru kali ini ia melihat senyum semanis itu. Jika ia pria mungkin ia suda jatuh cinta pandangan pertama setelah melihat senyum kirana.

Kirana pun bingung melihat teman barunya ini memandanginya.

"Kamu kenapa kok ngeliatin aku gitu". Sambil menepuk bahu syakira

Syakira pun kaget karena kirana menepuk bahunya dan mengganggu aktivitas melamunnya.

"Astagfirullah lu ngagetin gua aja ran".

"Eh maaf aku ga sengaja lagian kamu tadi ngelamun liatin aku. Kamu kenapa".

"Gua syok ran liat senyum lu yang super duper manis banget. Gua ngehayal kalo gua jadi cowok bisa-bisa gua udah jatuh cinta pandangan pertama ke elu". Cerocos syakira sedangkan kirana menahan ketawanya mendengar ocehan teman barunya itu.

"Ketawa aja ran gak usah ditahan-tahan".

Kirana pun tertawa tapi tidak terlalu lama karena takut menyinggung syakira dan ia meminta maaf karena melihat wajah cemberutnya syakira.

"Eh maaf aku gak sengaja ketawain kamu soalnya kamu ngomongnya ngelantur gitu maaf ya". Ucap kirana sambil meminta maaf.

"Iyaiya ran gua tau kok kalo lu bercanda. Hmm bisa gak kalo lu ngomongnya diganti jadi gua elu?".

"Emang kenapa". Dengan muka bingungnya.

"Soalnya gua risih ran gak biasanya aja anak seumuran kita masih ada ngomong aku kamu tapi kalo lu gak bisa gak papa kok". Sambil menggenggam tangan kirana.

"Hm maaf ya aku gak bisa soalnya dari dulu udah diajarin sama bunda kalo ngomong harus aku kamu maaf ya". Dengan tampang sedihnya.

Disaat mereka ingin melanjutkan percakapan. Guru yang akan menjadi wali kelas mereka memasuki kelas. Dan guru tersebut pun memperkenalkan diri.

"Pagi anak-anak, perkenalankan nama ibu Aira Wijaya bisa dipanggil ibu aira disini ibu akan menjadi wali kelas kalian selama 1 tahun...". Ibu aira pun memberi wejangan kepada mereka.

Setelah memberi wejangan ibu aira menyuruh anak muridnya memilih struktur kelas. Dan ternyata kirana terpilih menjadi ketua kelas dengan berat hati kirana menerimanya.

***

Setelah semua saling mengenal dan pelajaran hari ini pun selesai. Kirana pun berjalan ke gerbang sekolah menunggu sopir menjemputnya. Beberapa menit yang lalu Aidzar memberitahukan kepada kirana bahwa mereka tidak bisa pulang bersama dikarenakan Aidzar mendadak ada rapat osis karena Aidzar adalah ketua osis nya dengan terpaksa ia pun menyuruh adiknya untuk pulang dengan sopir. Namun tiba-tiba ada seseorang memegang tangannya dan kirana pun terkejut.

"Hmm maaf siapa ya?". Seraya melepaskan tangan orang asing yang berada di depannya dari tangannya.
"Kenalin gua Argantara Rahendra panggil Arga aja atau mau panggil sayang juga boleh gua kelas XII-IPS-5". Sambil menyodorkan tangannya kepada kirana.

Kirana pun bingung kenapa kakak kelasnya ini menahan dirinya. Padahal ia selama seharian ini tidak keluar kelas ia hanya berada dikelas berkenalan dengan teman sekelasnya. Tapi ini aneh sekali...
Arga yang melihat gadis di depan nya ini menatapnya bingung pun menyelintikkan tangannya kedepan wajah kirana.

"Hey kok ngelamun gitu atau lu terpesona sama kegantengan gua". Dengan wajah menyebalkan yang membuat kirana ingin menamparnya. Mungkin orang lain terpesona akan kegantengan yang diberikan Tuhan kepada Arga tapi tidak untuk seorang kirana. Tapi entah nanti apakah kirana akan tetap dengan pendiriannya atau tidak? Hanya kirana lah dan Tuhan yang tau.

"Pede sekali". Kirana pun membalikkan badannya akan tetapi baru beberapa langkah arga menghalangi jalannya kembali. Bukan menggenggam tangannya seperti tadi tapi arga menghalangi jalan perginya seperti sekarang ia berada didepan kirana dengan wajah menyebalkan.

"Jangan pergi dulu dong gua kan mau kenalan sama lu nama lu siapa".

"Kirana". Dengan khas cueknya seorang Arshinta Kirana Pratista.

"Kirana doang? Lu kelas berapa? Rumahlu dimana?". Dan beberapa pertanyaan lainnya yang membuat kirana memandang bosan kepada kakak kelasnya itu.
Tanpa menjawab pertanyaan itu kirana lebih memilih lari kegerbang sekolah karena mang ujang sopir pribadi keluarganya sudah menunggu dirinya.

"Huft selamat". Hela nafas kirana.

"Cantik". Sambil menatap kepergian kirana.
"Gua gak bakal berhenti sampai disini ran gua bakal jadiin lu bagian dari cerita hidup gua". Ucap arga dalam hati sambil menatap kepergian mobil yang ditumpangi kirana.

****

   *DIAM*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang