(CT-1)

4 7 1
                                    

Kim nara, Park hanna, Miya lee, dan Choi yeri adalah sahabat dari kecil. Mereka selalu bersama-sama hingga tumbuh dewasa, sesampai mereka memutuskan untuk tinggal bersama saat akan pindah ke sekolah barunya yang berada di korsel tepatnya dikota seoul, dimana itu adalah tempat mereka lahir.

Yaps, mereka sempat bersekolah di jepang, itu pun hanya dua bulan setengah, pasalnya mereka selalu bertingkah onar yang membuat gurunya geram lalu mengeluar kan mereka, mereka juga sering absen.

Dan saat ini, mereka berjanji akan menjadi murid yang baik. Kalau tidak mereka akan dinikahkan pilihan orang tua mereka masing-masing. Ini sudah menjadi keputussan sepihak dari orang tua mereka, ya mau tidak mau mereka harus menurut. Jika melanggar, habislah masa remaja mereka.

Hari ini, miya, hanna dan yeri berangkat tanpa nara. Karena tadi pagi nara diantar oleh adiknya, soobin.

Disisi lain. Nara dan soobin sudah sampai disekolahnya, yaps itu juga sekolahan soobin, karena soobin juga bersekolah disitu. Maka dari itu ia ingin berangkat lebih awal bersama kakanya, agar bisa menunjukkan beberapa lokasi disekolahan tersebut.

“ayo ka” ucap soobin girang sembari melepaskan sabuk pengaman yang masih merekat ditubuh nara

Setelah selesai, mereka pun keluar dari mobil sport berwarna biru hitam itu.

“sini ka” soobin menggandeng tangan nara dengan penuh hati

Kedekattan dua kaka beradik itu tentu saja membuat gadis-gadis disekolah soobin menggrutu

“siapa tuh cewe? megang-megang mbin gue!”

“wah. berani main bahaya tuh anak, enak banget gandeng gandengan! harus dikasih pelajaran!”

“murid baru? cih, masih baru udah ngelonte.”

“sweet couple! makin ganteng aja si mbin”

Begitulah kata-kata yang terdengar oleh telinga nara, tentu saja itu membuat nara panas, tapi ingat. ia harus menjadi murid didik yang baik! kalau tidak ia akan dijodohkan oleh ahjussi 20 tahun lebih tua dari umurnya yang kini masih menginjak 17 tahun!

Saat ini nara dan soobin sedang menyusuri koridor yang disebelahnya terdapat lapangan bola

“ini namanya lapangan bola ka” tutur soobin sembari menunjuk lapangan tersebut

“bocah tk juga tau bangsat.” gumam nara

“mau main basket ga ka? lu kan suka banget tuh” tawar soobin yang membuat nara mengangguk semangat

“yu” ajak soobin sembari menarik tangan kakanya itu yang masih setia ia genggam

“tunggu sini, gua ambilin dulu bola nya” soobin berjalan menuju keranjang yang diisi berbagai macam jenis bola

Sesampai ia mengambil bola orange lalu ia sedikit men‘drubble’ nya

“bagus nih ka” ucap soobin sedikit berteriak, karena nara berdiri aga jauh darinya

Nara melepas lalu melempar tasnya ke sembarang arah, sedangkan soobin melempar tasnya ke bangku panjang yang berada dibelakangnya

Tak lama kemudian, soobin pun melempar bola basket kearah nara, dengan sigap nara mengambil alih bola itu, ia juga men‘dribble’nya

Nara berlari kearah ring basket yang lumayan tinggi baginya yang bertumbuh pendek

Ketauilah meskipun nara gemar bermain basket, tubuhnya itu sangat pendek bahkan tingginya hanya 155 cm. Makanya kalau sedang hangout bersama adiknya mereka malah jadi terlihat seperti couplean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE Young.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang