Chapter 24

2.1K 236 1
                                    

Selama makan malam, baik Taehyung maupun Irene tidak ada yang berbicara, sibuk dengan pikiran masing-masing. Taehyung sesekali melirik wanita yang duduk di sampingnya, Irene sama sekali tidak menyentuh makanannya hanya memainkan makanan yang ada di depannya. Taehyung bisa melihat kalau pikiran Irene berada entah dimana dan Teahyung jengkel karena sama sekali belum makan malam, malah menyia-nyiakan makanan yang susah payah Taehyung buat. Taehyung mencoba tidak menghiraukannya, tapi semakin lama Taehyung tidak tahan. Dia meraih tangan Irene yang berhasil membuat wanita itu terlonjak kaget "ada apa Taehyung?" tanya Irene bingung

Taehyung menatap Irene sejenak "apa yang kamu pikirkan Irene?" Taehyung melihat Irene bergerak gelisah "Irene ..." panggil Taehyung 

"Tidak ada Taehyung"

"Katakan padaku Irene, kalau itu membuatmu tenang. Katakan padaku, daripada kamu simpan dan menyia-nyiakan apa yang ada di depanmu" Taehyung melirik makan malam Irene yang sama sekali tidak disentuh sedikitpun.

"Taehyung ..."

Taehyung menggenggam tangan Irene dan berlutut di depan Irene "Irene katakan saja apa yang ada dikepalamu" Taehyung menatap Irene dengan tatapan memohon. Taehyung terus menatap Irene yang sedang mengalami konflik di dalam pikirannya, bingung antara memilih mengatakan kepada Taehyung atau tidak. Taehyung menghela napas dan terus menatap mata Irene "Ire--" 

"Taehyung" potong Irene "kita harus bicara"

Taehyung hanya mengangguk dan menarik Irene menuju ruang tamu

.

.

.

Sesampainya di ruang tamu, Taehyung langsung duduk di sofa di ikuti Irene. Selama beberapa detik, mereka berdua tidak tahu harus berkata apa. Suasana sedikit tegang saat itu dan membuat Taehyung memutuskan untuk mengangkat Suara lebih dulu "Jisoo bukanlah seperti yang kamu kira ..." 

"Tapi ..." sergah Irene

"Tidak ada kata tapi my rose. Dia bukanlah siapa-siapa bagiku, itu semua sudah masa lalu" Taehyung akhirnya mengakui tentang Jisoo

"Maksudnya?" 

Setelah itu, beberapa menit kemudian Taehyung menceritakan hubungannya dengan Jisoo di masa lalu. Bagaimana hubungan mereka, hadiah yang diberikan Taehyung kepada Jisoo ke Hawaii, berjalan di pantai, tentang lamaran, cincin, penghianatan yang dilakukan Jisoo, semuanya Taehyung ceritakan, apa yang dikatakan ibunya di apartemen Taehyung mengenai Irene ia ceritakan juga. Di akhir cerita Taehyung menangis dan membenamkan wajahnya di pangkuan Irene. Dia terus menerus membisikkan kata 'maaf' dan 'ini semua salahku' terus menerus. Taehyung bisa merasakan Irene juga menangis karena dia merasa tubuh Irene sedikit terguncang oleh isakan "Taehyung, tolong jangan menangis lagi" suara lirih Irene yang membuat Taehyung mengangkat kepalanya dan menatap mata Irene yang merah dan sembab. Tanpa berkata apapun Taehyung menarik tubuh Irene kedalam pelukannya. Taehyung memeluk wanita yang ada dalam dekapannya dengan erat seolah takut jika dia lepaskan maka wanita yang ada didepan matanya akan menghilang.

"Jangan tinggalkan aku Irene" gumam Taehyung lemah

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Taehyung" Irene mengusap punggung Taehyung agar dirinya merasa tenang.

"Janji?" tanya Taehyung sambil menatap mata Irene penuh harap

Irene tertawa kecil dan mengusap wajah Taehyung dengan lembut. Membuat Taehyung secara otomatis menutup matanya dan merasakan kelembutan dan kehangatan dari tangan yang sedang mengusapnya "aku janji" bisik Irene pelan "I love you Kim Taehyung. I'm falling in love with you" lanjut Irene sambil membekap wajah Taehyung. Taehyung hanya bisa menatap Irene dengan dengan pandangan blank "Taehyung tolong jangan pasang wajah seperti itu" ujar Irene sambil memutar bola matanya. 

My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang