T I G A P U L U H S A T U (B)

3.3K 182 23
                                    

Vomment jangan lupa!

Happy reading, baby! ♡

~♥~

"Gue mau, lo harus jauh-jauh dari Saga maupun Aksa."

Alova menggeleng, "Lebih baik Alova disini, daripada harus menjauh dari Saga maupun Aksa."

Wilda menampar pipi Alova keras, hingga Alova meringis karenanya. "Lo kira semudah itu?"

"Wil, kita sahabat bukan?"

"Sahabat? Lo itu nyampahin hidup gue."

Wilda mengeluarkan handphonenya, lalu mengscrool dari atas ke bawah dan sebaliknya, seperti sedang mencari sesuatu.

"Lo tau? Ini apa?" Wilda mendekatkan handphone miliknya ke arah Alova, setelah membesarkan volume.

Alova memelototkan matanya tak percaya. Yang baru saja dilihatnya adalah video dirinya yang tak memakai sehelai kain pun untuk menutupi tubuhnya.

"I-- itu kapan?" Tanya Alova dengan terbata-bata, matanya memanas lagi dan lagi. Dadanya bergetar, rasanya seperti dipukuli oleh kayu. Sangat sakit.

"Waktu lo pingsan, bagus kan?"

"Alova mohon, hapus videonya."

"Jauhin Saga Aksa, atau video ini bakalan gue sebarin ke seluruh murid SMA Kyrose?"

~♥~

"AAAHHHH!" Saga meninju pohon di hadapannya. Rasa kesal bercampur sedih menjadi satu di pikirannya.

Darah mengucur dari tangannya, dan Saga tak mempedulikan itu. Yang terpenting sekarang adalah Alova ditemukan, hanya itu.

Lain halnya dengan Saga, Aksa justru lebih bersikap tenang. Aksa menginstruksi teman-temannya agar kembali berkumpul.

"Ga, Alova nggak disini."

Saga berdiri kemudian menjauh dari jangkauan yang lain. Berdiri di tepi jurang sambil memejamkan matanya erat. Menarik nafas perlahan-lahan, lalu menghembuskannya melalui mulut.

"Kamu dimana Lov?" Lirih Saga.

Untuk pertama kalinya, Saga Darkven yang terkenal karena keegoisannya yang tinggi, meneteskan air matanya. Hanya karena seorang perempuan.

Dan betapa beruntungnya perempuan itu, dicintai dan dihargai oleh Saga, layaknya sebuah permata.

"Kamu dimana?" Tubuh Saga meluruh, cowok itu berjongkok. Nadanya merendah, tubuhnya melemah, Saga tak tahu harus melakukan apa lagi untuk menemukan gadisnya.

Setetes darah yang keluar dari tangan Saga menetes ke bawah dengan cepat, dan mengenai atap gubuk.

Cairan itu mengalir karena posisinya yang miring, lalu menetes mengenai kaki seseorang karena terdapat lubang kecil di atap tersebut.

Alova menatap bingung setetes darah yang mengenai pahanya, gadis itu menengok ke atas, terdapat lubang kecil.

'Ini darah apa, ya?' Batin Alova.

Tiba-tiba sebuah ide cemerlang hingga di pikirannya. Melupakan darah yang baru saja menetes di kakinya. Meskipun tidak akan berhasil, tetapi setidaknya mencoba, bukan?

Alova menarik sebuah meja sebisa mungkin. Dengan ringisan yang tertahan, Alova tetap melakukan kegiatannya.

Setelah meja, kemudian Alova mengangkat kursi. Gadis itu sampai menahan nafasnya, karena takut akan membuat suara dan Wilda mendengar.

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang