How Can I Forget You

680 78 17
                                    

Setting,
Kyunghee University, Seoul

Sudah hampir sekitaran seminggu semenjak Acara 'Open House' dewan mahasiswa digelar. Sedangkan kesibukan, kini menyelimuti para mahasiswa dengan berbagai kegiatan kampus maupun perkuliahan. Tidak hanya itu, bahkan di minggu ini, seharusnya para anggota BEM tiap fakultas harus menyelesaikan a ara studentday yg menjadi kewajiban mereka disetiap tahunnya, tetapi karena beberapa hal BEMFA Hukum baru bisa melaksanakannya pada minggu ini. Dan untungnya, Senat memberikan mereka sedikit kelonggaran untuk menambah satu minggu kedepan untuk menyelesaikan semua perlombaan yg di adakan pada agenda Studentday fakultas. Sehun sendiri, yg tengah menjabat sebagai gubma hukum berlalu sibuk dengan aktivitas organisasinya itu, baik sebagai penanggung jawab begitupula sebagai co.devisi dibeberapa lomba sehingga menyita banyak waktunya untuk fokus menjalankan mandat dari senat untuk menyegerakan studentday sesuai jadwal. Meski begitu, sesekali ia akan menengok keruangan sebelah (SEMU) hanya sekedar ingin berbasa basi meminta saran atau melapor yg sebenarnya dia ingin sekali menemui sang Presma. Karena, semenjak kejadian beberapa waktu lalu, ia sempat lostcontack dengan suho, karena semenjak kejadian pinsannya gubma medis, para tim medis yg didatangkan langsung dari rs Choi membawa serta kedua tuan muda mereka menaiki helly untuk segera sampai di Seoul. Sehun sendiri pada akhirnya pasrah, kembali menaiki bus Senat untuk melanjutkan perjalanan menuju Kampusnya sesuai dengan rencana.

Banyak hal yg kini ingin ia pertanyakan pada suho, yg entah kenapa mengusik hati kecilnya. Terutama panggilan suho dengan nama 'yeon', sungguh sehun ingin memastikannya. Apa benar suho adalah 'yeon'nya, yakni teman masa kecilnya yg begitu berharga baginya. Tetapi keinginan sehun tidak berjalan dengan mulus, karena semenjak seminggu ini dia sendiri sedang dilanda kesibukkan yg tiada tara bahkan banyak menyita waktu istirahatnya. Lagipula, pihak Senat pun sepertinya menyembunyikan beberapa hal terkait Presma mereka yg sengaja terlihat sulit untuk sekedar ditemui walau hanya untuk memintanya menandatangani berkas penting organisasi.

.

Oke, kembali dengan kesibukan sehun. Baru saja lomba dance dan seni modern baru saja selesai dilakukan. Dan pengumuman pemenang sebentar lagi akan di umumkan secara langsung olehnya. Hanya saja, ia meminta chanyeol untuk menggantikannya karena ponsel pintarnya tiba tiba berdering dengan ringtone yg sangat dihafalnya. Chanyeol yg merupakan sahabat dekatnya sangat hafal dengan ringtone tersebut, jika boleh jujur, ringtone yg tengah memekik bagaikan sinyal bahaya bagi keduanya karena panggilan tersebut tidak lain adalah dadi orang tua sehun yg pastinya akan membutuhkan waktu lama untuk mengajak berbicara putranya.

.
.

" yeobseyo, ucap sehun
Oh..sehunnahh.. eomma ga, balasnya
(Sehun menghela nafas panjang..)
Eomma, wae?, tanya sehun
Bogoshipposo urie adeul, ucap sang eomma
Nado, balas sehun
Ceh.. hanya itu, balasnya tak terima
Eomma waeeeee ire, ucap sehun tak sabaran
Eomma diseoul sekarang, beritahu pasword apartementmu,ucapnya
Mwoooo,jinja..., balas sehun
Eeh.. phalli..phalli, ucapnya
(122704119492),balasnya
Okey... bye chagiee...,ucapnya
Klik.. panggilan gerputus"

Selepas menyelesaikan panggilan telefonnya dengan sang eomma, sehun segera berlari menyusul chanyeol untuk memberitahunya kabar adanya tsunami di apartement mereka,yaa sehun memang suka berlebihan.

"Woeey yeol.. gawat..",ucap sehun

Chanyeol yg baru saja turun dadi panggung mini di aula gedung FH hanya bisa mengerutkan dahinya bingung, sedangkan sehun yg tidak sabaran tengah menyeretnya untuk segera turun dan mengajaknya berbicara.

"Eomma di Seoul..",ucap sehun

"Lalu..?",tanya chanyeol bingung

Karena ia sendiri tidak paham, arah 'gawat' yg dimaksud sehun itu dimananya.

"Love Scenario" (Hunho Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang