35

1.1K 127 25
                                    

Author POV

Akhirnya, Hanbin boleh keluar dari rumah sakit hari itu juga.

"Eomma, hari ini aku ingin pulang kerumahku. Aku ingin bermalam untuk beberapa hari disana. Jika eomma ingin pulang, biarkan June yang mengantar eomma.", kata Hanbin saat mereka semua sedang berada diparkiran rumah sakit.

"Rumahmu? Kau membeli rumah? Mengapa tak bilang pada eomma?", tanya eomma Hanbin sambil memukul lengan Hanbin.

"Ah, appo eomma.", rintih Hanbin ketika pukulan eommanya mengenai lengan Hanbin yang memar.

"Eo? Mianhae, Hanbin-a.", sesal eomma Hanbin.

"Aku yang minta maaf, eomma. Maaf tak memberitaukan eomma, bahwa aku membeli rumah. Rumah itu memang kubeli atas namaku, tapi rumah itu untuk Ella.", kata Hanbin.

"Ah, begitu? Kalau begitu eomma akan ikut denganmu.", kata eomma Hanbin.

"Tapi, eomma akan tetap pulang kan besok?", tanya Hanbin.

"Aniya. Eomma sangat kesal pada appamu. Eomma juga akan bermalam untuk beberapa hari di rumahmu.", kata eomma Hanbin.

"Tapi, kamar dirumahku hanya 4 eomma.", kata Hanbin.

"Gwenchana, ahjumma bisa menggunakan kamar tamu. Dan Hanbin, tidurlah dikamar Ella. Lalu, Ella tidur bersamaku.", kata Jennie.

"Mengapa tak kau saja yang tidur bersama Hanbin? Dia kan sedang sakit, jadi dia butuh seseorang untuk menjaganya.", bisik June pada Jennie.

Seketika, Jennie langsung menginjak kaki June dengan sangat kuat.

"Aigoo. Yak! Appo, Jen.", teriak June kesakitan.

"Maka dari itu, jagalah bicaramu.", kata Jennie kesal.

"Bobby-a, kau saja yang menyetir. Kakiku sakit.", kata June lalu duduk disamping pengemudi.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

Kini mereka sudah sampai di rumah Hanbin. June dan Bobby pun langsung pulang setelah mengantar mereka.

"Istirahatlah.", kata Jennie pada Hanbin saat mereka ingin menuju kekamar Ella.

"Kau jadi perhatian padaku.", kata Hanbin.

"Itu karena kita teman.", kata Jennie.

"Aniya.", kata Hanbin.

"Aku tak ingin hanya sekedar menjadi temanmu, kecuali jika itu adalah teman hidupmu.", kata Hanbin saat mereka sudah sampai didepan kamar Ella.

"Kau ini bicara apa? Cepat masuklah.", kata Jennie.

Lalu, dengan senang hati Hanbin masuk ke kamar Ella untuk menyusul Jennie.

"Mengapa kau menyuruhku masuk kekamar?", tanya Hanbin.

"Sekarang kita hanya berdua disini.", lanjut Hanbin.

"Kumohon jangan berpikiran macam - macam, apalagi sampai mengulangi kesalahanmu lagi atau aku akan membencimu seumur hidupku.", ancam Jennie.

"Baiklah, jadi untuk apa kau menyuruhku masuk kekamar?", tanya Hanbin.

"Ini kamar Ella. Aku menyuruhmu untuk tidur disini kan? Jadi, aku akan membereskannya karena kau harus segera istirahat.", kata Jennie.

"Dan aku akan mengambilkan pakaian ganti untukmu, aku bahkan tak tau kapan dan kenapa kau menyimpan beberapa stel pakaian di lemariku.", kata Jennie.

We Miss You Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang