Chapter 27

2K 213 7
                                    

Seketika rasa takut dan panik menyelimuti Irene, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apa dirinya harus mengatakan yang sejujurnya pada Taehyung? Tidak. Kalau dia mengatakannya sekarang, Taehyung pasti akan memilihnya dibandingkan pekerjaannya sedangkan Irene tahu kalau pekerjaan Taehyung sangat banyak. Jadi apa solusinya? Pikirnya frustasi. Jadi--

"My rose?" seketika pikiran Irene buyar saat Taehyung memanggilnya dan saat itu juga mata Irene bertemu dengan mata Taehyung. Irene bisa melihat kekhawatiran di mata Taehyung. Irene mengganti posisi duduknya agar tidak tegang lalu berdehem pelan.

"Yes Tae? Did you say anything?" Taehyung menatapnya datar yang membuat Irene sedikit khawatir. Apa dia tahu, apa yang sedang aku pikirkan? tanyanya dalam hati. Taehyung menghembuskan napasnya lalu menggeleng. Dia meraih gelas wine yang terletak diatas meja dan meneguk isinya pelan "Tae?" panggil Irene ragu

"Nothing my rose. Did you finish your dinner already?" tanya Taehyung

Irene mengangguk mengiyakan

Taehyung balas mengangguk lalu berdiri "c'mon let's go home. Tomorrow you have school right?" tanpa berbalik dan berjalan keluar restaurant. Irene bergegas berdiri lalu menyusul Taehyung yang sudah setengah jalan menuju pintu, Irene tidak mengerti dengan perubahan sikap Taehyung yang tiba-tiba seperti ini. Apa tadi Taehyung mengatakan sesuatu yang penting? Irene berhenti sejenak lalu menghela napas. Why he's so complicated and moody? Whatever, I don't want to think about it now.

.

.

.

"Tae? Please talk to me" ujar Irene memohon. Dirinya tidak sanggup dengan keheingan yang menyelimuti mereka didalam mobil, sudah sepuluh menit berlalu setelah mereka pergi dari restaurant dan Taehyung masih tidak mau berbicara. Dia malah sibuk mengetikkan sesuatu di layar smartphone nya. Sesekali mengangkat telpon yang Irene yakin berhubungan dengan bisnis, He's so bipolar! teriaknya dalam hati. Irene menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali menatap Taehyung "Tae? C'mon dude why you so bipolar?" tanya Irene yang mulai kesal. Taehyung langsung menoleh kearahnya dengan cepat sampai Irene mengerutkan dahinya membayangkan kepala Taehyung lepas Ha! That's impossible. You idiot! Kadang-kadang dia tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri. Irene kembali memfokuskan pikirannya dan menatap mata Taehyung why I'm so Lucky to have him all to myself? Irene tersenyum di dalam benaknya karena pertanyaan yang barusan terlintas.

"What's wrong with you Irene? I know you hiding something from me" ujar Taehyung jujur

Irene terpaku. Tiba-tiba lidahnya kelu harus berkata apa karena memang ada yang aku sembunyikan dari kamu Tae. Itu yang ingin dia katakan, tapi justru "tidak ada" yang keluar dari mulutnya.

"I know you. I can read you like a book. Something is wrong and you hiding it from me" Taehyung masih menatap Irene. Irene menghela napas dan mengulurkan tangannya untuk menghapus kerutan Taehyung yang ada didahinya lalu mengelus pipi Taehyung dengan lembut "kamu balum bercukur ya hari ini?" tanya Irene berusaha mengalihkan pembicaraan. Taehyung menggeleng dan menatap Irene lekat, Irene tahu arti tatapan itu. Taehyung menyuruhnya untuk menceritakan apa yang sedang mengganggunya.

Irene menghembuskan napasnya dan kembali mengelak, Taehyung hanya menatap matanya namun tidak memperdebatkan masalah ini lebih lanjut. Irene diam-diam membuang napas lega dan berkata dalam hati thanks god.

Irene terbangun malam itu dengan napas tersengal dan keringat mengucur dari dahinya. Bajunya lengket karena keringat, Irene merasakan jantungnya berdetak dengan cepat membuat dia melakukan pernapasan agar detak jantungnya kembali normal. Mimpi buruk menghantui tidurnya dan Irene tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Mimpi itu terasa nyata bagi ingatannya dan seketika bulu kuduknya kembali berdiri. Tubuhnya bergetar dan air matanya mulai menggenang di sudut matanya "semoga itu hanya mimpi ... jangan sampai itu terjadi ... please" gumumamnya terus menerus. Irene memeluk kakinya dan terduduk dengan posisi fatal. Irene tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk mengusir rasa takutnya. Baru saja kebahagiannya itu direnggut seketika, melalui orang yang dia pikir dulu dicintainya

My Beautiful Rose [Ver. Vrene]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang