WELCOME TO NEW YORK CITY

12K 790 39
                                    

Bandara John F. Kennedy - New York

Dengan tampang lusuh, mata panda, rambut sedikit acak acakan seorang gadis berjalan menyusuri area kedatangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tampang lusuh, mata panda, rambut sedikit acak acakan seorang gadis berjalan menyusuri area kedatangan. Ia adalah Renata. Putri kesayangan papa Dito yang tengah mencoba kemandirian jauh dari sang papa.

Renata merupakan salah satu dari sepuluh orang dokter spesialis dari seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia yang di kirim ke Negeri Paman Sam untuk pertukaran. Ini pertama kalinya bagi Rere bepergian keluar negeri sendirian tanpa keluarganya.

Tak hanya itu, Rere juga menolak saat papa dan bundanya bersikeras untuk mengantar putri mereka ke Amerika. Ia ingin belajar mandiri tanpa di bayang bayangi kedua orang tuanya.

Flashback

"Papa temenin ya kak. Papa khawatir kakak pergi ke Amerika sendirian. Amak gadis lagi. Gimana kalo nyasar. Amerika itu gede loh kak. Yah... Yah... Papa anterin abis itu papa balik lagi ke Indonesia." ucap sang papa tempo hari sebelum ia berangkat.

"Ya ampun papa. Rere bisa jaga diri kok. Papa tenang aja. Lagian Rere berangkat bareng sama dua orang temen kantor sama yang waktu coas."

"Tapi nak..."

"Pah... Mau sampai kapan papa lindungin Rere terus? Suatu hari nanti Rere bakalana harus bisa hidup mandiri. Papa percaya kan sama Rere?" ucap Rere memotong ucapan Dito.

"Ngga. " Renata terlihat cemberut. Ia makin kesal saat mendengar gelak tawa dari luar kamarnya. Siapa lagi kalo bukan si troublemaker.

"Ih papa. Ngeselin deh." rajuk Renata.

"Nah ini nih. Ini nih yang bikin papa makin was was sama kakak. Sikap kakak yang masih kekanak kanakan yang papa khawatirin. Belum lagi keras kepalanya kayak bunda. Mana bisa papa tenang ngelepas princessnya papa ke Amerika sendirian."

Dih si papa untung ngga ada bunda. Kalo bunda denger ngamuklah dia.

"Pa Rere kesana buat kerja bukan buat study tour. Ayo donk pa kali ini aja percaya sama Rere. Rere bisa kok. Rere mampu. Ya Pah. Pliiiiiiiiissss"

Dito terdiam sesaat. Renata harap harap cemas. Renata langsung bersorak gembira saat Dito mengiyakan keinginannya.

"Yeaaayyy... Makasih papa. Papa emang the best. Rere sayang papa." ucap Renata memeluk papanya.

"Papa juga sayang kakak. Rumah sepi kalo ngga ada kakak." Dito selalu melow jika bersama dengan putrinya. Entah mengapa ia seperti itu.

"Rere juga pasti kangen berisik dirumah ini. Belum tentu nanti disana dapat room mate yang mau di berisikin aku."

"Kamu tinggal di apartemen sendiri. Jadi kamu bebas mau berisik kayak gimana juga. Papa tau kamu. Papa ngga mungkin biarin kamu tinggal sama orang yang ngga begitu kamu kenal."

MY DESTINY [EXCLUSIV at DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang