"Ini beneran kamu tetep ikut makrab? Nggak mau izin aja?"
Soojin bersin berkali-kali lalu menarik napas dengan keras karena hidungnya mampet. Gara-gara bandel dari kemarin minum es dan kebanyakkan makan eskrim. Sekarang malah jadi pilek dan kondisinya kurang fit.
"Cuma pilek. Nggak perlu izin."
"Yaudah, kalau gitu ada yang ketinggalan nggak?" Tambah Jonghyun.
Kim Jonghyun kembali menanyakan hal sama berulang kali pada Soojin hingga gadis itu memutar bola mata malas. Belum sempat berangkat ke kampus aja nanyanya udah berkali-kali gimana nanti. Soojin menggeleng sebal. "Nggak ada...udah dibilangin daritadi juga..."
"Ya nggak usah emosi..." balas Jonghyun nggak kalah cemberut. "Takutnya ada yg ketinggalan terus kamu kelabakan sendiri pas di sana."
"Nggak. Udah kusiapin semua dari semalem. " Kata Soojin. "Kak, emang kamu nggak ada kelas apa?"
Jonghyun nggak menjawab. Memang seharusnya dia ada kelas siang ini seusai salat Jum'at. Tapi lelaki itu malah bolos dan milih pulang, buat nganterin Soojin ke kampus buat makrab.
"Dosennya nggak ada." Jawab Jonghyun asal.
"Aku nggak enak ngerepotin Kakak terus. Padahal aku bisa naik ojek." Kata Soojin.
Jonghyun tersenyum lembut. "Aku sama sekali nggak pernah direpotin sama kamu. Biasa aja sih."
"Jadian kagak, jadi tukang ojek iya. Hidup nggak adil banget ya, Wan." Sebuah sindiran halus terdengar dari seberang, tepatnya di depan pagar indekos.
Seperti biasa, Seongwoo yang lagi nyender pagar sambil makan gorengan melontarkan sindiran kearah mereka berdua. Ditemani Jaehwan yang juga ikutan makan singkong goreng sambil cengengesan.
"Bacot lu!" Umpat Jonghyun. "Nyuci baju sana! Geli gue liat tumpukkan baju kotor lu!"
"Kenapa sih harus lo yang nganterin Soojin? Padahal di rumahnya ada Woojin gitu? Atau bisa sama anak kos sebelah yang satu jurusan?" Tanya Seongwoo panjang lebar. "Jin, kapan temen gue ini naik pangkat? Kasian kerja sambilan jadi tukang ojek mulu~ kapan pekanya siih~"
Soojin mendesah mendengar pertanyaan Seongwoo. Kupingnya cukup panas dihujani dengan pertanyaan Seongwoo kayak gini. Soojin yang tadinya sudah memegang helm yang diberikan oleh Jonghyun langsung ditaruh kembali ke atas jok.
"Kayaknya aku berangkat sendiri aja." Kata Soojin. Wajahnya tampak jengah.
"Dek, jangan dengerin omongan Seongwoo. Tahu sendiri dia suka ngelantur." Jonghyun menyentuh bahu Soojin dan mengusapnya pelan. "Nggak apa-apa, aku anter. Jangan pernah ngerasa nggak enak sama aku."
Soojin pun mengiyakan walaupun cukup berat. Dia melirik kearah Seongwoo yang memasang wajah serius, nggak seperti biasanya yang konyol. Kalau Jaehwan ya nggak ada perubahan, tetep aja dengerin sambil makan singkong.
***
"Makasih, Kak." Ucap Soojin begitu sampai di depan halte fakultas.
"Kalau udah sampai Villa kasih tahu, dan kalau kamu butuh dijemput Minggu nanti juga kasih tahu." Ujar Jonghyun dengan tenang.
Jonghyun memerhatikan gadis itu sejenak. Soojin masih tampak resah, seperti masih memikirkan apa yang dikatakan Seongwoo sebelumnya. Ini yang paling Jonghyun nggak suka dari Seongwoo, terlalu banyak ikut campur urusan pribadi orang lewat kerjaannya, bikin Seongwoo juga ikut-ikutan dengan urusan pribadi Jonghyun. Tangan Jonghyun terangkat dan mengusak rambut Soojin.
"Nggak usah pikirin yang tadi. Sori kalau tadi Seongwoo ngomong ngawur kayak tadi. Biasa kemarin baru pulang pagi terus nggak tidur makanya suka nggak kekontrol mulutnya..." tutur Jonghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔
FanfictionWhen you're lost and you don't know whether home you should go. *Local AU Start: 20 Juli 2019 Finish: 31 Agustus 2019