Andrew POV
5 tahun yang lalu
Aku adalah Andrew Chayton, anak pertama dari pasangan Kit Chayton dan Margareth Kyleigh-Chayton. Aku mempunyai adik yang usianya terpaut jauh dariku, bernama Emmet Chayton. Walaupun aku sudah berusia 20 tahun dan Emmet baru berusia 5 tahun, itu bukanlah masalah besar. Aku tetap menyayanginya, karena dia adalah keluargaku. Emmet adalah adik tersayangku.Sudah sejak umur 18 tahun aku menggeluti pekerjaanku sebagai aktor. Tapi aku masih belum membintangi banyak film dan aku juga hanyalah tokoh pendamping. Lain kata, aku juga masih artis baru, sehingga belum banyak yang mengenalku. Walaupun begitu, aku tidak mengeluh. Karena aku yakin, usahaku yang kumulai dari akar ini nantinya akan membuahkan hasil yang membanggakan bagiku dan semua orang.
Kini aku tengah bermain bola bersama adikku yang masih berusia 5 tahun di halaman rumah. Beberapa hari ini aku tidak memiliki pekerjaan lainnya, jadi aku menghabiskan sebagian waktuku bersama adikku, Emmet.
Bertepatan dengan itu, mobil Dad masuk ke garasi. Setelah Mom dan Dad turun dari mobil, Emmet pun langsung berlari menuju Dad. Sementara aku hanya tersenyum lebar dan berjalan menghampiri orangtuaku untuk menyambut kedatangan mereka.
"Bagaimana kabarmu hari ini, jagoan kecilku?" tanya Dad pada Emmet yang sudah ada pada gendongannya.
"Aku bermain bola bersama kakak, Dad. Aku sudah bisa membuat satu gol!" seru Emmet senang pada Dad, sedangkan aku hanya tertawa geli.
"Benarkah? Jagoanku memang hebat! Kau bisa jadi pemain sepak bola kelak!" seru Dad sambil berjalan masuk. Aku hendak berjalan masuk menyusul Dad, tapi langkahku berhenti dikala melihat Mom yang terlihat lesu.
"Mom, apa kau baik-baik saja?" tanyaku sambil menghampiri Mom.
Mom mendongak dan tersenyum padaku, tapi itu bukanlah senyuman yang sampai ke matanya, bukanlah senyuman yang kuharapkan. Kemudian Mom mengangguk lemah padaku sambil berkata, "Mom baik-baik saja."
Aku ingin bertanya lebih, tapi kuurungkan. Akupun hanya tersenyum pada Mom. Kemudian Mom masuk ke rumah dan disusul aku.
***
Pagi ini adalah hari terbesarku. Karena hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku bangun lebih pagi daripada biasanya.
Aku mengecek media sosialku pagi ini. Walaupun belum banyak orang-orang mengenalku, tapi tak sedikit pula yang memberikan selamat ulang tahun padaku. Aku tersenyum senang saat membacanya.
Usai mandi dan berganti pakaian, akupun keluar dari kamarku. Saat aku keluar, kulihat suasana rumah sangat sepi. Namun, samar-samar aku mendengar sedikit keramaian di halaman belakang. Akupun menuju hamalam belakang dan kulihat Emmet sedang bermain dengan Dad. Aku hanya ikut tersenyum geli saat melihat Dad yang menggelitiki Emmet di atas rerumputan.
Namun, senyumku sedikit luntur karena aku teringat suatu hal. Apa mereka lupa hari ini hari apa?
Tepat saat itu, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku. Akupun menoleh dan mendapati Mom sambil membawa beberapa potong kue keju kesukaanku.
"Happy birthday, My Son," ujar Mom sambil tersenyum manis padaku.
Aku tersanjung. Hanya dengan kalimat itu saja, aku sudah bahagia. "Terima kasih, Mom," ucapku sambil memeluk Mom dengan erat. Setelah itu aku melepaskan pelukanku dan mengambil kue keju dari tangan Mom. "Buatan Mom?" tanyaku.
"Tentu saja," timpal Mom dengan bangga, membuatku terkekeh.
"Terima kasih, Mom. Nanti akan kubagi dengan Emmet," ucapku dan Mom hanya mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love - Bachelor Love Story #2
Romance(COMPLETED) Second series of Bachelor Love Story Yocelyn Willson, seorang CEO perempuan muda perusahaan majalah fashion ternama di Inggris, percaya akan cinta pertama. Pertemuan pertamanya dengan Devian Grissham, laki-laki yang penuh dengan humor, s...