Daily

2.8K 275 9
                                    

Yunseong menatap kosong ke arah langit,kini pikiran nya sedang kacau.
Tugas kampus yang menumpuk,dan tuntutan dari dosen padanya membuat yunseong cukup kacau sekarang ini.

"Kak yunseong?" Minhee yang kebetulan lewat di depan taman kampus melihat yunseong sedang duduk sambil menatap ke arah langit.
"Hm? Kenapa min?" Yunseong tersenyum kecil melihat kekasihnya yang kini berjalan menghampirinya.

"Kakak keliatan stress banget,pasti berat ya?" Minhee menyandarkan kepalanya di dada yunseong.
Yunseong tertawa pelan lalu mengelus rambut lembut minhee.
"Gapapa,aku baik ko" Dusta,yunseong hanya ingin membuat kekasihnya tak khawatir padanya.

"Kakak bisa cerita sama aku,kakak juga bisa jadiin aku sandaran,kakak bisa minta bantuan ku kapanpun,aku cuma pengen kakak sehat,dan ga banyak pikiran kaya gini" Minhee bangkit dari posisinya dan menangkup pipi yunseong dengan kedua tangannya.

"Iya sayang iya" Yunseong mencubit hidung minhee gemas.
Ia senang memiliki kekasih yang perhatian seperti minhee.
"Kakak uda ga ada kelas kan? Ayo kita pulang" Minhee bangkit dari duduknya lalu menepuk pelan celana belakangnya yang habis menduduki rumput.

Yunseong ikut bangun dan meyusul minhee yang sudah berjalan duluan.

"Kita jemput adik ku dulu ya?" Yunseong menggandeng tangan minhee dan mereka berjalan beriringan.
"Iya kak" Minhee tersenyum lucu membuat yunseong semakin gemas pada kekasihnya ini.

。。。

"Heh midam!" Yuvin berlari-lari di koridor mengejar midam yang sedari tadi di panggil tapi tak menoleh.
"Apasih?!" Midam menatap tajam kekasih adiknya itu.
"Yohan mana?" Yuvin menyamakan langkahnya dengan langkah midam.

"Sakit" Midam hanya menjawab seadanya pertanyaan yuvin tadi.
"LAH?! SAKIT APA?!" Yuvin malah berteriak membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.
"Bacot yuvin!" Midam berlalu pergi meninggalkan yuvin yang kebingungan.

"Aelah midam bangsat!"

"BISA DI ULANG SONG YUVIN?!" midam yang mendengar umpatan yuvin menghetikan langkahnya dan berbalik mendekati yuvin.
"COBA ULANGIN LAGI?!" midam menarik rambut yuvin keras-keras membuat sang empunya rambut berteriak kesakitan.

"YA TUHAN YUVIN GAMAU MATI SEKARANG" Yuvin mencoba melepaskan cengkraman midam pada kepalanya.

Orang-orang yang melewat malah menertawakan tingkah mereka.
"Heh! Heh! Uda jangan berantem"
Di saat keduanya sedang bertengkar ada seseorang bertubuh kekar menghampiri mereka.

"PAK SEUNGWOO!! TOLONGIN YUVIN!" Yuvin yang masih di jenggut oleh midam kini memegang tangan seungwoo meminta bantuan.
"Lee midam,lepaskan jenggutannya" Seungwoo kini berusaha memisahkan tangan midam dengan rambut yuvin.

Midam kini melepaskan jenggutannya pada rambut yuvin.

"Kalian berdua kenapa bertengkar?" Setelah di rasa aman seungwoo mulai mengajukan beberapa pertanyaan.
"MIDAM JENGGUT SAYA PAK!" Yuvin menunjuk midam yang terlihat kesal di sampingnya.

"KAMU YANG NGATAIN AKU!" Midam balas berteriak tak mau kalah.

"Sudah-sudah,kalian bapak bebaskan,jika ini terulang lagi kalian berdua bapak hukum" Seungwoo memijat kepalanya heran dengan tingkah murid-muridnya.

Setelahnya yuvin dan midam di suruh untuk segera pulang.

Keduanya berjalan beriringan tapi tak ada suara dari satu sama lain,keduanya canggung dan tak berani membuka suara.

"Kak midammm!" Terdengar suara seseorang menghampiri mereka berdua.
"APA?!" Midam yang memang masih kesal bertambah kesal saat melihat seobin menghampirinya.

KELUARGA BERINGIN [Pdx101 ft Pd101 S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang