Kreett..
Astaga, pintu ini kenapa jadi seperti pintu yang jarang dibuka?.
Rumah sangat gelap karena Taehyung tidak ada di rumah. Lalu aku langsung menyalakan lampu dan menuju wastafel untuk cuci tangan dan mengambil makanan yang ada di kulkas. Aku mengambil buah pir yang sudah dibelikan Eomma.
Setelah makan, aku langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi. Saatku membuka pintu, pintu terkunci, Apa ada Taehyung? Lalu aku mengetuk pintu, namun tidak ada suara. Karena aku orang yang penasaran aku langsung mundur berniat untuk mengambil tenaga dan mendobrak pintu. Saat aku sudah dekat dengan pintu, tiba-tiba pintu terbuka.
Aku refleks menutup mata, bersiap untuk merasa sakit karena jatuh. Saat aku merasa sudah terjatuh, ada seseorang yang menahan tubuhku. Ku membuka mataku perlahan. Terlihat sudah tubuh seseorang yang tidak menggunakan atasan dan aku langsung melihat ke arah wajahnya.
Jimin. Dia ternyata orang yang ada di bawahku. "Hei gendut, berat", ucapnya. Aku langsung berdiri dan menutup mata. "Ke..kenapa kau disini!", Ucapku dengan mata tertutup. "Salah sendiri kau tinggalkan aku di rumah", jawab Jimin.
"Kau dari mana?", Tanya Jimin. "Cafe", jawabku singkat dan dengan keadaan yang sama. "Sampai selarut ini?", Tanya Jimin yang ku rasa mulai mendekat denganku. "I..iya", jawabku. "Buka tanganmu", ucap Jimin dan aku langsung menuruti kata-katanya.
Deg
Astaga! Mukanya dekat sekali dekat dengan ku!"He...hei, ke..kenapa begini?", Tanyaku dengan terbata-bata karena jarak wajah kami tidak jauh. Jimin tidak menjawab sama sekali. Dia malah semakin dekat denganku, yang membuatku jadi refleks berjalan mundur. Berjalan mundur dan terus mundur. Hei? Ini Jimin kan? Semakin lama aku mundur sialnya aku terpeleset dan seketika aku menutupi mataku lagi yang artinya siap menerima rasa sakit.
1
2
3
Tangan Jimin menahan punggungku. Aku bisa merasakannya, dia memegang ku erat. Dan diriku mulai memberanikan diri untuk membuka mataku. Jimin menatap ku dengan tatapan terkejut. 1 menit berlalu kami masih di keadaan yang sama sampai akhirnya suara oven berbunyi. Aku dan Jimin langsung berhenti.
"Kenapa kau jatuh?", Tanya Jimin sambil membuka oven dan mengeluarkan dua pizza yang ia buat. "Itu karena kau!", Jawabku dengan ketus. "Aku? Jelas-jelas kau yang mundur tidak hati-hati", jawab Jimin yang tidak mau kalah. "Kau yang salah, masih saja mengelak!", Jawabku dengan nada tinggi dan dijawab gelengan oleh Jimin seolah dia tidak percaya kalau aku tidak mengaku salah. "Intinya kalau kau tidak begitu, aku tidak akan jatuh", ucapku sambil menyipitkan mata.
"Hahahaha, baru aku begitukan sudah seperti itu, apa lagi nanti kalau sama Taehyung?", Ucap Jimin sambil tertawa hingga membuatnya matanya hilang.
Taehyung? Dia selalu saja menjodohkan diriku dengan Taehyung. Lihat saja, akan kubuat kau kesal, Jimin!
"Setidaknya aku jadi tidak kagok kalau dibegitukan Taehyung", jawabku sengaja. "Hooh? Jadi kau mau begitu dengan Taehyung?", Tanya Jimin sambil memasang ekspresi yang entah tidak bisa dijelaskan. "Kenapa? Kan kau yang bilang", jawabku sengaja. "Hei? Kau gila ya?", Jawab Jimin sambil menatapku. "Aku tidak gila", jawabku. "Jangan berbuat itu dengan Taehyung!", Ucap Jimin sambil berteriak dan membuat ku terkejut karena dia berbicara dengan nada sangat emosi.
Dan seketika suasana menjadi hening. Aku memutuskan untuk memulai makan saja. "Selamat makan", ucapku tanpa di jawab Jimin. Aku dan Jimin makan di meja makan dengan suasana yang sangat amat hening. Hingga akhirnya makananku habis sedangkan Jimin belum. aku berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
M.E.L.O.D.I
RomanceSebuah kisah tentang Dahmin yang dipenuhi dengan melodi ... Apa mereka akan bersatu? seperti yang sudah diketahui Dahyun, Jimin menyukai perempuan lain... Mereka punya grup sahabat, Dahyun, Chaeyoung, Jimin. 🌺 Happy Reading~ First FF 👀 Inget cuman...