"Hei, kenapa melihatku seperti itu?" Katayose melirik Mayu yang masih melihat dirinya.
"Ah, tidak kok."
"Ada sesuatu?" Mayu menggeleng. "Kau hanya mirip dengan seseorang." gumam gadis itu. Ia lalu meninggalkan Katayose dan menemui Misaki serta Hinako.
▪
"Mayu-chan, apa kau masih memikirkanya? Sebaiknya kau lupakan Kanade-san dan beralih pada Katayose. Ingat Mayu, yang ada di depanmu sekarang adalah Katayose, bukan senpai!" Hinako menyambungkan pembicaraan sambil melanjutkan makannya.
"Apa kau tidak tertarik pada Hasegawa? Bukankah dia terlihat keren." Imbuhnya
"Hei, apa yang kau katakan?!. Hasegawa-san itu untukku." Misaki menyangkal perkataan Hinako yang kini tertawa padanya.
"Tidak. Sosok Kanade kini lebih berharga. Tanpanya mungkin aku takkan bertemu dengan kalian. Tanpanya juga aku takkan pernah menjadi diriku. Intinya Kanade-san adalah senior terbaik untukku." Imbuh Mayu
▪
Seharian penuh mereka mengerjakan tugas bersama. Hingga perlahan satu demi satu dari mereka pulang. "Kita bertemu lagi besok. Mata ne." Misaki melambaikan tangan pada Mayu dan Hinako.
"Mata." Kini Hinako yang berlawanan arah dengan Mayu. Dan ia sekarang sendiri. Rasanya lebih menyenangkan sendiri. Bisa menikmati waktu tanpa batasan apapun.
"Taneda-san."
Terdengar suara dari belakang yang memanggilnya. Dan itu seperti suara Katayose. Dia lalu berlari mendekati Mayu dan kini ia berjalan berdampingan. "Kau melupakan ini. Kau pasti tak sadar menjatuhkanya saat membawa barang tadi." terlihat ia memberikan sebuah pita yang digunakan setiap peserta. Ia tau Mayu pasti akan kehilangan itu kalau besok ia tak mengenakanya."Oh, terima kasih ya."
Katayose tersenyum. Kembali memberikan aura seolah Kanade kini di dekatnya. Lagi lagi Mayu harus memikirkan Kanade disaat bersama pemuda ini. Rasanya ingin ia membuang jauh jauh pemikirannya tentang Kanade. Katayose mungkin saja terluka hatinya, jika tau kalau Mayu masih memikirkan Kanade yang dulu.
"Senpai?" Panggil Mayu.
"Heh?"
"Ah, maafkan aku. Aku harus segera pulang."
"Matte!." Teriak Katayose sambil mengejar Mayu yang kini agak jauh darinya.
"Kenapa kau selalu bersembunyi dariku? Apa ada yang salah?" Katayose kini tepat disamping Taneda.
"Tidak ada."jawabnya pelan
"Lalu?"
"Tetaplah menjadi teman dan jangan lupakan aku nanti jika kita berpisah." lanjut Taneda sambil mengulas senyum."Eh?" Katayose menghentikan langkahnya lalu melihat Taneda yang kini berjalan lebih jauh di depanya.
"Mata ashita." teriak Mayu yang kini berjalan lebih cepat dari Ryota.
▪
Keesokan harinya saat di sekolah terlihat banyak siswa yang berkerumuman di sudut sekolah. "Ahh, aku tak menyangka dia kini akan selalu bersamanya." Kata salah seorang siswi sambil melihat ke arah mading
"Hah. Padahal aku sangat ingin menjadi dia saat ini." Lanjut siswa yang lain.
Terlihat beberapa foto yang dipasang sebagai anggota terbaik selama belajar gabungan dengan kelas lain. Ada sebuah foto yang disana ada Taneda dan Katayose yang terlihat membawa barang bersama. Mungkin itu sewaktu Katayose hendak mengambil barang yang dibawa Taneda waktu itu, dan mereka memfoto saat dimana Katayose tersenyum pada Mayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikanaide ▪ 遠くへと 消えていく ぼくを置いてって
أدب الهواة[COMPLETED] Tak ada apapun. Aku hanya diam selagi kau tak tau aku. Dirimu kembali hidup dan bersemi dalam dirinya. Itukah kau yang disana? Yang kembali muncul saat aku mulai berpaling darimu. Akankah lebih baik jika hidupku penuh dengan rasa suka? L...