Silence

TANPA SUARA TANPA KATA (pt 1)

TANPA SUARA TANPA KATA

Malam ini hujan masih menyisakan gerimis yang terlihat enggan untuk pergi. Terlihat orang lalu lalang sibuk berlari, atau mempercepat langkah kaki sambil merapatkan jaket berharap mengurangi dingin yang mulai menusuk tulang.

Lagi, hari ini Aku melihatnya ditempat yang sama diwaktu yang sama dengan jaket hijau tuanya yang terlihat sudah mulai pudar karena sering dipakai

Awalnya tak ada yang special tentang dia, sama seperti orang2 lainnya yang kutemui setiap hari

Singgah datang lalu berlalu pergi, hanya penggenap hariku yang terlalu biasa.

Kini mulai terbersit tanya dalam hati, Siapakah namanya? apa yang dilakukannya ditempat ini sendiri? Haruskah aku tersenyum padanya?

Karena kini wajahnya mulai terasa menenangkan, matanya yang hitam tajam mulai terlihat meneduhkan.

Si gadis bergumam dalam hati.

Lagi, malam ini kutemui gadis yang sama. Masih dengan wajah datarnya yang biasa. Selalu berdiri disini memandangi langit dengan tatapannya yang kosong atau menatap hujan dengan wajah hampa.

Aku tak tahu siapa yang dia tunggu ditempat ini, atau apa yang dilakukannya disini. Awalnya biasa saja, seperti orang2 yang kutemui setiap hari, tapi kali ini ada keinginan untuk menyapanya, menanyakan siapa namanya.

Haruskah kusapa dia? Atau mungkin lain kali.

Si jaket hijau tua bergumam dalam hati.

Malam ini berjalan lebih sepi dari biasanya, hanya sedikit orang yang berlalu lalang atau menunggu hujan reda ditempat ini.

Sebuah taxi datang dari kejauhan dan berhenti tepat didepan tempat ini. Si gadis berdiri, melihat sejenak kearah laki laki dengan jaket hijau tua yang juga sedang melirik kearahnya. Tapi tak ada senyum tak ada sapa, seperti biasanya. Hanya sepersekian detik saling pandang lalu berbalik arah, berlalu pergi.

Ah, harusnya aku tersenyum kepadanya. Mungkin dia akan membalas senyumku dan cerita ini akan berbeda, gumam si gadis dalam hati.

Ah, harusnya aku beranikan diri menyapanya, mungkin dia akan membalas sapaanku dan cerita ini akan berbeda, gumam si jaket hijau tua dalam hati.