Bulan bersama sania sedang ada dikantin mereka duduk bersama meskipun ia megetahui sania pasti seakan terpaksa namun sania akhirnya mau makan bersama dengan dirinya.
"Gue minta maaf ya waktu yang di café itu, gue gak belain siapapun maupun lo atau nabila "Ujar bulan memulai obrolan dengan sania.
Sania mendengus kesel"Udah lupain aja lo lagi sama gue bul, gue juga udah lupa"alibinya.
"Gue merasa gak enak aja waktu itu lo nangis juga karena gue kan, maafin ya san gue juga salah kayaknya waktu itu, harusnya gue bisa jaga omongan gue"ujar bulan
Sania semakin kesel dengan bulan sudah dikatakan ia sudah lupa namun mengapa bulan membahasnya ia juga merasa bersalah telah memperlakukan nabila seperti itu, ia menangis bukan karena ucapan bulan namun ia menangis menyesal karena bersikap seperti itu kepada nabila.
Sania ingin menceritakan kejadian sebenarnya kepada bulan, bukan bulan yang membuatnya menangis namun karena kejadian dicafe itu ia telah berbuat jahat kepada nabila, tetapi mulutnya tidak dapat mengatakan apa-apa.
Bulan yang melihat sania melamun menyadarkannya"Sania jangan bengong ini disekolah"Ujarnya.
Sania langsung tersadar"Eh gak kok, oh iya lo tadi mau ngomong apa lan"Tanyanya to the point.
"Gue mau ajak lo ngedate, ya meskipun gue tau lo bakal nolak kan waktu gue nembak lo aja lo tolak kan, tapi salah gak sih gue ngajak lo ngedate sebagai temen, tenang aja nanti disana ada upi "Ujar bulan
Sania masih mempertimbangkan ucapan bulan bagaimana bulan mengetahui ia akan menolaknya namun ia pun akhirnya menyetujui ucapan bulan.
"Yaudah gue mau "ujar sania tesipu
membuat bulan kesenangan meskipun harus membawa nama upi dulu baru sania akan mau.
"Oke nanti tempat,sama kapannya gue kasih tau lo langsung"ujarya.
Bulan merasa tidak enak karena telah membohongi sania apabila Sania mengetahui upi akan bersama nabila pasti akan terjadi insiden pada waktu dicafe melati.
"Semoga gak terjadi apa-apa dan baik-baik aja"batin bulan
***
Sementara itu nabila masih belum bertanya kepada revo dan natasya apa ia akan diperbolehkan untuk jalan barang bersama upi, upi selalu saja menunggu jawaban dari dirinya, bahkan ia ingin menemui revo dan natasya secara langsung namun nabila mengatakan akan berbicara sendiri dengan abangnya dan bundanya.
"Gimana ini"gumam nabila.
Nabila memandangin langit kamarnya ia menghela nafas sebentar, ketika sedang melamun ia melihat pintu kamarnya terbuka ada ica yang masuk kekamarnya.
"Kak nabila masa di bawah ada temen kaka tau"
Nabila mengernyitkan dahinya tidak ada yang mengethaui rumahnya namun siapa malam-malam begini kerumahnya ia akan memastikannya.
"Masih ada dibawah dek temen kakak"tanyanya dan ica hanya menggangukan kepala
Nabila semakin panic siapa yang ada dirumahnya, ia segera menyuruh ica untuk memangiil revo kekamarnya. Namun revo saat ini belum pulang, dan mengatakan ia akan menginap dirumah temennya.
"Siapa sih yang kesini"ujar nabila.
Natasya langsung masuk membawakan martabak manis kesukaan nabila, setahu nabila natasya pada hari ini tidak keluar, jadi darimana martabak ini nabila menanyakan kepada natasya namun natasya ada yang mengirimnya.
"Bun tadi ada temen aku, cewek atau cowok"
"Bunda gak boleh ngasih tau nab, dia kayaknya anak baik kamu kalo mau jalan minggu depan boleh aja tapi jangan kemalaman ya"ujar natasya mengerti nabila yang belum bisa jujur dengan ajakan cowok yang diincarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUlNAB
Teen Fiction"Lo harus Bantuin gue dapatin hati temen lo, dan Lo harus jadi pacar pura-pura gue - " Bulan Megantara. cowok yang selalu cuek terhadap semua para cewek yang mendekatinya namun tidak dengan cewek yang ia sukainya sehingga ia harus menjalankan rencan...