Prolog

193 28 3
                                    

Suara menderu dari mesin pendingin ruangan bukanlah hal yang cukup mengganggu bagi seorang Randika Dhananjaya. Sambil memijit pangkal hidung berulang kali, Dika mencoba untuk menenangkan diri dan melirik sebuah amplop putih yang teronggok menyedihkan di tengah meja kerjanya. Dika mendadak jadi pusing melihat amplop menyedihkan itu.

"Kenapa harus sekarang sih, Cecil? Disaat saya benar-benar butuh kamu." Dika tidak dapat mengunci suara lagi, terdengar marah, kesal sekaligus bingung sementara wanita di depannya tidak dapat berbuat banyak selain menampilkan senyum kecil.

"Maaf, Pak. Tapi saya tidak punya pilihan selain mengajukan resign. Calon suami saya tidak mengizinkan saya bekerja setelah menikah."

Dika mendelik. "Dan kamu terima begitu saja dengan keputusan calon suami kamu?"

Sejemang Cecil terlihat bingung, lalu mengendikkan bahu. "Saya bisa membuat usaha sendiri nanti. Sepertinya calon suami saya tidak bisa menahan rasa cemburu. Dia beberapa kali menyinggung soal Pak Dika. Saya tidak punya pilihan lain." Dika merotasikan mata lalu memejam sambil menyandarkan punggung pada kursinya. Menimbang-nimbang dengan berat hati.

"Kalau begitu kamu harus membantu saya untuk mencari sekretaris pengganti. Saya tidak akan membuat pengumuman semacam lowongan pekerjaan. Saya ingin kamu yang mencari penggantinya. Harus yang seperti kamu. Cekatan, cantik, seksi dan tidak merepotkan saya." Seketika Cecil pun mengangkat kedua alisnya lalu menggaruk pelipis.

"Jadi―secara tidak langsung, Bapak menyimpulkan bahwa saya cantik dan seksi?"

"Mm, lumayan," sahut Dika enteng. "Jangan lupa ya, Cecil. Saya butuh orang yang kompeten, bukan yang lembek. Dia harus sekuat baja ketika menghadapi saya. Kalau sekali dibentak dia langsung minta resign, kamu harus siap-siap untuk saya tarik kembali karena tidak becus mencari sekretaris pengganti," ujar Dika memberi penekanan. Detik itu Cecil merasa mual dan ingin cepat-cepat keluar dari ruangan. Semakin lama dirinya berada di ruangan itu, semakin besar rasa muaknya terhadap Dika. Tampan sih, tapi sayangnya menyebalkan. []

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTOUCHABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang