9

112 13 2
                                    

Tiga hari paska Malam Keakraban jurusan Teknik Kimia, Soojin masih menghabiskan waktunya sepanjang hari di kamar. Tubuhnya masih lemas dan pusingnya yang tidak kunjung hilang, ditambah nafsu makannya semakin berkurang. Tiga hari lalu saat Jinhyuk membawanya ke rumah sakit terdekat dari Villa, dokter sudah memberikan beberapa resep obat untuk dia konsumsi. Dengan catatan jika tidak ada kemajuan dalam kondisinya, maka Soojin membutuhkan cek laboratorium untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Karena kondisi Soojin tidak kunjung baikkan, Ayah dan Bunda berencana untuk membawa Soojin ke Rumah Sakit malam nanti setelah Ayah pulang dari kerja.

"Kakak Sayaang~" Suara Bunda terdengar dari luar sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk aja Bun." Kata Soojin.

Saat pintu di buka, Soojin nggak hanya melihat sosok Bunda aja yang masuk tapi juga Lee Jinhyuk yang baru aja datang ke rumah. "Ada Jinhyuk nih, Kak. Baru dateng."

Soojin nggak bereaksi dan cuma manggut-manggut aja. Gadis itu pelan-pelan bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar pada kepala ranjang. Sementara Jinhyuk membenarkan letak bantal biar Soojin bisa bersandar pada bantalnya.

"Nih, Bunda udah buatin bubur buat kamu. Dimakan, ya." Bunda menaruh satu nampan berisi bubur, air putih serta obat di atas meja. "Bunda keluar dulu."

Jinhyuk duduk di pinggir ranjang. Tangannya kembali menyentuh kening Soojin pelan. "Kemarin udah aku daftarin nama kamu ke laboratorium di rumah sakit."

Soojin mengangguk pelan. Setelah Jinhyuk kembali menginjakkan kakinya di rumah Soojin dan bertemu dengan Ayah, awalnya memang nggak berjalan baik. Betapa marahnya Ayah begitu melihat kembali wajah anak laki-laki yang pernah nyakitin anak gadis kesayangannya dulu. Tapi karena Jinhyuk yang mau ikutan repot sejak di Villa sampai sekarang di rumah karena Soojin sakit, Ayah udah nggak terlalu keras lagi ke Jinhyuk. Bahkan nggak menolak begitu Jinhyuk yang menawarkan diri untuk mendaftar nama Soojin ke laboratorium  rumah sakit. Rencananya nanti Soojin akan cek lab bersama ayah dan Bunda serta Jinhyuk yang ikut jadi supir pribadi.

"O, iya." Jinhyuk mengangkat ranselnya dan mengeluarkan beberapa kertas berisi materi dan beberapa buku tulis. "Titipan dari Yewon sama Minhee. Mereka nyatet seluruh materi dari kemarin buat kamu. Aku taruh di meja belajar."

"Makasih, Kak." Ucap Soojin. "Kamu nggak ada kegiatan di kampus?"

"Bentar lagi mau balik lagi ke kampus. Mau pembubaran panitia nih." Jinhyuk ketawa. "Tapi abis kamu makan aja. Aku suapin mau nggak?"

"Ntar aja makannya, nggak laper." Tolak Soojin dengan suara seraknya.

"Ntar keburu dingin..."

"Aku bilang kan nggak mau! Jangan dipaksa..." Soojin memasang wajah cemberut ke Jinhyuk. Lelaki itu pun nggak bisa memaksa sama sekali kalau udah begini. Masih sakit aja tetep galak. Karena Jinhyuk sendiri juga udah ditunggu di kampus, Jinhyuk meraih ranselnya dan hendak balik ke kampus.

"Aku balik ke kampus dulu, ya. Ntar kesini lagi kalau mau ke rumah sakit." Jinhyuk mengusak-usak rambut Soojin dan keluar dari kamar.

Setelah Jinhyuk keluar dari kamarnya, Soojin meraih ponselnya dan menatap layarnya dengan lesu. Lalu kembali menaruhnya lagi di samping bantal.

Kok Jonghyun belum chat dan datang kesini?

***

Setelah rapat membahas Malam Keakraban untuk jurusan Ilmu Komputer selesai, Jonghyun buru-buru merapihkan kertas catatannya dan dimasukkan asal ke dalam ranselnya. Baru saja dia bangkit dari duduknya dan hendak ngacir keluar kelas, seorang perempuan memanggilnya.

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang