"Maksud kedatangan saya kemari untuk melamar putri bapak, Putri Nurul Asyifa" jelas seorang pria yang berusia sekitar 28 tahun.
"Saya tidak berhak untuk memutuskan akan menerima lamaran ini atau tidak, akan tetapi putri ku sendiri lah yang akan memutuskan"
Jawab pria paru baya tersebut."Asyifa, bagaimana apa kau berkenan untuk menerima lamaran ini? "
Tanya pria baru baya itu lagi.Sedangkan yang di tanya hanya diam sambil terus menundukkan kepalanya karena merasa gugup, takut sekaligus kagum terhadap pria yang berani melamarnya kepada ayahnya meski mereka tak pernah bertemu sebelumnya.
"Nak, jawablah abah bertanya kepada mu" kata seorang wanita paru baya yang tak lain adalah ibunya Asyifa.
Gadis itu menarik nafas lalu mengangguk pertanda ia menerima lamaran tersebut, sontak semua yang berada diruangan itu mengucap syukur kepada Allah.
"Nak, sekarang lihatlah wajah calon suami mu" kata sang ibu.
Awalnya ia merasa ragu untuk melakukan nya. Namun, rasa penasaran seolah mengalahkan keraguannya saat ini.
Lalu ia mengangkat kepalanya. Pandangannya langsung tertuju pada sosok pria yang tengah duduk di depannya saat ini.Matanya menatap lekat wajah pria tersebut. Namun, ada yang aneh.
" kenapa dia tidak memiliki hidung" tanya nya pada semua orang, namun tak ada satu pun orang di ruangan itu.'kemana semua orang? ' tanyanya
Ia terus mengedarkan pandangan nya pada setiap sudut ruangan itu berharap ada seseorang yang bisa ia tanya.
Tiba-tiba dari samping ia di kejutkan oleh seseorang."jasmine? Kau di sini? Kemana semua orang?" Tanyanya.
"Asyifa, ayo bangun ini hampir jam tujuh" kata seseorang sambil memukul pelan lengannya.
Membuat gadis itu langsung membuka matanya dan tersenyum.Jasmine yang melihat senyum di wajah Asyifa langsung paham apa yang membuat gadis itu tersenyum.
"kau memimpikan dia lagi?" tanya jasmine memastikan, yang langsung di angguki oleh Asyifa dengan senyum yang masih tercetak di wajahnya.
Melihat hal itu Jasmine hanya memutar mata karena merasa malas."Syifa, sudah berapa lamaran yang kamu tolak karena seseorang yang tak jelas apa dia memang benar-benar ada atau tidak, itu hanya mimpi Syifa" jelas Jasmine.
"kenapa kau tiba-tiba membahas lamaran itu?, mimpi dan lamaran itu tak ada hubungannya, aku menolak karena memang aku tak suka" Kata Syifa tak sepenuhnya berbohong karena memang ia tak pernah menyukai satu pun lamaran yang datang padanya.
"dan satu lagi, aku yakin dia itu ada. Hanya saja Allah belum mempertemukan kami" lanjutnya.
Dasar gadis bodoh.
Jasmine yang mendengar perkataan Asyifa merasa jengah, ia selalu saja kalah jika sudah membahas hal itu dengan Asyifa.
"baiklah, sekarang kamu mandi dan bersiap, hari ini kamu ada jam kuliah " kata jasmine.
"iya hari ini aku ada mata kuliah jam 09:00"jawab nya, sambil berlalu ke kamar mandi.
Ia keluar dari kamar mandi dengan gamis abu-abu, dengan handuk yang menutup kepalanya.
Saat tengah memakai khimar nya seseorang membuka pintu.
"kak Nadira? Kenapa mukanya di tekuk gitu?" tanya nya.Ia tahu siapa yang membuka pintu karena terlihat di dalam cermin.
"masalah dengan si doi lagi? " tanyanya lagi.
"iya" jawabnya singkat.
"kan syifa udah bilang gak usah pacaran jadi galau kan?" kata Asyifa."lagian umur kakak udah 23 tahun, langsung nikah aja, setelah nikah baru pacaran" jelas Asyifa.
"hmm, nanti kakak gak bahagia lagi karena tidak mengetahui bagaimana sifat dia" alibinya
"coba kakak lihat Jasmine bagaimana kehidupan dia sekarang? Dia bahagia dengan suaminya kan?"tanya Asyifa yang di angguki oleh Nadira.
"sedangkan mereka bahkan menikah tanpa melalui yang namanya pacaran.
Kalau mengenai belum tahu sifat dia, ada proses taaruf kak, melalui taaruf InsyaAllah kakak bisa tahu sifat seseorang "
Kata Asyifa."hmm, Asyifa kamu bisa ngomong gitu karena gak tahu kalau pacaran itu asik"kata Nadira sambil tersenyum.
"asik dari mana nya? Yang ada mah dosa yang terus bertambah" kata Syifa.
"asiklah, kitanya selalu ada yang merhatiin, ada yang bisa ngingetin"
Asyifa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sahabat yang sudah di anggap sebagai kakaknya sendiri.
"kak, kalau kakak pacaran cuman karena supaya ada yang merhatiin atau mengingatkan, Asyifa juga bisa melakukan hal itu, jadi kakak tidak perlu melakukan itu" kata Asyifa.
Sambil memasukkan semua barang-barang yang akan ia bawa kekampus ke dalam tasnya.
Namun kegiataanya terhenti karena tiba-tiba Nadira menarik tangannya dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya."asyifa dengar, kamu mungkin tidak akan mengerti jika hanya mendengar perkataan kakak saja. Karena itu lah coba kamu jangan terlalu fokus, dan cobalah cari seseorang yang bisa jadi pacar kamu, setelah itu kamu akan mengerti bagaimana rasanya" jelas Nadira panjang lebar.
Asyifa langsung menggelengkan kepalanya mendengar hal itu.
"kak maaf, tapi Asyifa tidak akan pacaran sebelum menikah, itu adalah prinsip aku" kata Asyifa.
"lagian dalam Q.S Al-isra: 32 Allah menegaskan tentang larangan mendekati Zina,kakak sudah tau itu kan? "lanjutnya.
Nadira hanya mengangguk sebagai jawaban."tapi Syifa ini cara kakak untuk mendapatkan jodoh yang sesuai dengan ke mauan kakak" kata Nadira.
Baru saja Asyifa akan menjawab tapi terhenti karena suara handphonnya.
"kak maaf yah, ini telfon dari abah" kata Asyifa dan langsung berdiri membelakangi Nadira.
"halo Assalamualaikum abah"
Kata Syifa setelah menerima panggilan tersebut."....."
"iya bah, Alhamdulillah Syifa gak Apa-apa"
"....."
"maaf bah, karena gak izin dulu kalau mau nginep di rumah Jasmine, semalam hp syifa mati"
"....."
"hari ini syifa langsung ke kampus aja"
"....."
"iya bah Assalamualaikum, salam buat ibu"
Kata Asyifa sebelum menutup panggilan.Setelah menerima telfon dari abahnya, ia berbalik namun tak mendapati nadira melainkan jasmine yang kini tengah duduk di sudut tempat tidur.
"kak Nadira mana?" tanya syifa.
"dia ada urusan mendadak jadi harus pergi"
Jawab Jasmine yang hanya dixangguki oleh Asyifa."abah yang nelfon? " tanya jasmine.
"iya, cuman mastiin aku ada di rumah kamu, abah, ibu dan yang lainnya merasa khawatir" jawab Asyifa.
"bagaimana mereka tidak akan khawatir, jika semalaman kamu tidak mengabari mereka, semalam kan aku udah bilang untuk menelfon pake hp mas fikri kamu aja yang gak mau" kata Jasmine.
"ya, aku gak enak lah sama suami kamu" kata Syifa.
"oh iya suami kamu mana?" tanya syifa lagi.****
Sebenarnya part mimpi itu adalah mimpinya Author...
Kwkwk.
😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In You
Dla nastolatkówCerita ini cocok untuk semua usia, dan tidak ada konten dewasa apa pun dalam cerita ini. Putri Nurul Asyifa, seorang gadis yang mencintai sosok pria yang selalu hadir dalam mimipinya. ia bahkan tak pernah bertemu dengan pria tersebut sekalipun...