My vanilla

duaawww

Dddrrrr

you have a messages from

Alvaro

Sky
Read

Sky

Apaan?
Read

Alvaro

Lu belum tidur?
Read

Sky

Ini mau tidur
Lu sendiri belum tdr?
Read

Alvaro

Gua jg mau tidur
Good night sky ♥
Read

Sky menyamankan posisi tidurnya. Melihat kembali ponselnya apakah sudah ada balasan dari rei. Ternyata sama sekali ga ada kabar. Seolah-olah dia hilang begitu saja.

Memutuskan menaruh ponselnya di meja samping ranjangnya. Memejamkan mata dan menjemput alam mimpinya.

Disebrang sana Alvaro tak jauh berbeda tersenyum membaca chat dia dan sky. Entah kenapa hatinya berdebar padahal dia yakin dia masih normal. Memutuskan untuk menaruh ponselnya dan mengunjungi alam mimpi berharap bertemu sky disana.
(halah bucin)

Pagi ini cuaca sangat cerah secerah wajah alvaro melihat sky yg lagi unmood ide untuk menjahilinya keluar lagi. Jail memang. Melangkahkan kakinya di koridor mengendap-endap sebelum mengagetkan sky dr belakang.

Tersenyum tanpa dosa setelah mendapatkan tatapan tajam dari si kelinci gembul.

"pagi-pagi udah manyun aja lu makin jelek nanti"

Sky memutar bola matanya malas menanggapi celotehan alvaro. Memilih meninggalkannya ya meskipun tetap aja diikuti alvaro.

Mereka berdua menuju perpustakaan, memilih duduk dibangku paling ujung dan saling berhadapan. Terlalu fokus dengan bacaan masing-masing.

Alvaro menutup bukunya pelan, melirik sky yang masih asik dengan dunianya. Mengamati paras manis sky yang sesekali tersenyum karena cerita yang ia baca.

Hidung bangir dengan mata bulat dengan onyx yg menengkan. Bibir tipis berwarna yang kalo diperhatikan lebih menggoda dari bibir wanita. Pipi gembul yang cubitable. Manis batinnya tersenyum fokus pada satu titik diwajah sky yaitu bibirnya.

Pelan dia bangkit dari duduknya. Memajukan badannya mendekatkan wajahnya. Mendapat tatapan bingung dari sang empunya.

Chup...

Mengecup lembut sangat lembut, melumat bibir sky. Tidak ada nafsu, yang menyalurkan perasaan sayangnya lewat kecupan singkat. Sebelum dorongan diterima tubuh tegap nya.

Sky membelalakkan matanya yang terlihat semakin lebar karena kaget. Merapikan bukunya dan lari keluar dari perpustakaan.

Menyisakan alvaro yang tersenyum-senyum di sudut ruangan yg tenang itu.

"haha sepertinya gua udah gila suka sama cowok"