Pria Menyebalkan.

4 2 0
                                    

Sesampainya dirumah ia pun langsung memasuki kamarnya yang berada dilantai dua. Saat ia ingin menutup kedua matanya pintu kamar diketok oleh seseorang.

"Sayang ganti baju dulu nak terus turun bunda udah masakin makanan kesukaan kamu". Ucap Anin bundanya kirana.

"Iya bunda nanti kirana turun kok". Sambil berteriak.

Ia pun langsung mengganti pakaian sekolah yang tadi ia pakai dan langsung menuju meja makan karena sejak tadi cacing yang ada diperutnya selalu berteriak minta asupan makanan.

***

Malam hari...

Dimeja makan...

Keluarga kinara sedang makan malam dengan suasana yang selalu kinara suka yaitu Ayah yang selalu dapat memecahkan suasana dengan memberikan lelucon, Bunda yang selalu menjadi penengah jika kinara dan aidzar bertengkar dan Abang yang selalu menjadi bahan bullyan. Tiba-tiba shidiq ayah kinara bertanya kepada putri bungsunya itu.

"Kinara?".
"Iya ayah". Sambil memakan kentang goreng kesukaannya.
"Gimana sekolahnya tadi?".
"Ya gitulah yah". Dengan menekuk wajahnya.

Anin yang melihat putri bungsunya itu menekuk wajah ia pun bertanya.

"Kenapa sayang ada yang jahilin kamu?". Sambil mengelus rambut kinara.
"Nggak ada kinara punya temen kok tapi kinara masih kesal".
"Kesal kenapa dek?". Aidzar pun ikut bertanya kepada adiknya itu karena ia bingung adiknya mempunyai teman kembali tetapi kenapa ia menekuk wajahnya dan memberitahukan kepada ayah bundanya bahwa ia sedang kesal.

"Tadi kan pas mau kegerbang nungguin mang ujang kinara dicegat sama cowok terus...". Kinara pun menceritakan apa yang terjadi kepada Ayah, Bunda dan Kakaknya itu. Ia menceritakan tentang sosok pria yang bernama Arga pria yang pertama kali dicap oleh kinara sebagai pria menyebalkan. Orangtuanya dan kakaknya pun mendengar dengan seksama cerita kinara.

"Gitu yah bun bang". Dengan masih memasang wajah kesalnya.

Shidiq yang melihat putri sulungnya dengan wajah kesalnya pun mendekati kinara dan mengelus rambut putrinya.

"Sudah-sudah jangan terlalu kesal nanti jadi suka loh". Goda shidiq kepada putrinya yang langsung mendapat pelototan dari kinara.

"No Ga ga gak bakal suka". Cerocos kinara.

"Jangan kek gitu dek nanti beneran suka loh hati-hati". Aidzar pun ikut menggoda kinara.

Kinara yang kesal digoda oleh ayah dan kakaknya itu pun mengadu kepada bundanya.

"Bunda liat ayah sama abang ngegoda kinara". Adu kinara dengan muka cemberutnya sambil memeluk anin.

Anin yang tak ingin melihat putrinya menangis karena di goda oleh suami dan putranya ia pun menegur keduanya.

"Mas abang udah ih jangan ngegoda kinara kek gitu".

Kinara yang mendapat perlindungan dari bundanya itu pun merasa senang dan langsung menjulurkan lidahnya kepada kakaknya WLEE. Aidzar yang merasa kesal karena kinara dilindungi oleh bundanya pun hanya bisa menghela nafas. Shidiq yang melihat putranya memasang muka kesal pun menepuk bahu aidzar.

"Udah bang jangan kesal gitu adek kamu kan masih kecil maklum lah bunda kamu ngebelain kinara terus".

"Iya yah". Ucap aidzar dengan muka masamnya.

***

Keesokan harinya...

Kinara berangkat sekolah bersama ayahnya. Karena Aidzar kakaknya tadi pagi tiba-tiba sakit. Kinara pun bingung kenapa kakaknya tiba-tiba sakit sedangkan tadi malam aidzar baik-baik saja ia pun bermain dengan kinara atau itu hanya akal-akalan kakaknya untuk tidak sekolah. Ya, Aidzar selalu beralasan sakit ketika dia tidak mood untuk sekolah. Kinara yang terlalu asik melamun itu pun tidak sadar bahwa ia telah sampai di depan gerbang. Ayah  yang melihat kinara melamun pun menepuk pundak kinara.

"Tadi ayah liatin kamu dari tadi ngelamun aja, ngelamunin apa?".

"Eh ayah gak ngelamunin apa-apa kok. Kita lagi dimana yah?". Sambik tersenyum menutupi kegrogiannya dan mengalihkan pembicaraan.

"Kita udah didepan gerbang sekolah kamu tuh liat". Sambil menunjuk ke arah gerbang sekolah.

Kinara pun ikut melihat ke arah yang ditunjukkan oleh ayahnya dan benar saja ia sudah berada didepan gerbang sekolah. Ini karena kakaknya kalau saja aidzar tidak sakit tiba-tiba begini kinara tidak akan melamun seperti ini.

"Maaf ayah". Dengan wajah sedihnya.

"Gak papa sayang yaudah masuk gih nanti telat loh masa anak pemilik sekolah telat". Goda nya kepada kinara.

Yang langsung dijawab dengan muka betenya kinara.

"Apa sih ayah yaudah deh kinara masuk dulu dadah". Sambil turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada ayahnya.

"Nanti mang ujang yang jemput". Sambil berteriak karena ia lupa bahwa ia tidak bisa menjemput kinara karena nanti sore ia harus menghadiri meeting.

***

Sesampainya dikelas. Kinara langsung disuguhkan dengan pemandangan yang langsung membuat nya tidak bersemangat lagi untuk sekolah hanya gara-gara pria yang berada dikelasnya dengan memegang sapu. Siapa lagi bukan Arga pria yang dijuluki kinara sebagai pria menyebalkan. Bayangkan saja arga berdiri memegang sapu didepan meja guru sambil menggoda teman perempuan kinara. Disaat arga ingin menggoda Alya. Kinara pun tiba-tiba berjalan didepan arga. Ia pun bingung kenapa ia harus berjalan didepan arga bukannya berjalan ke arah lain. Tapi kinara merasa jengkel dan bete atas kelakuan arga menggombali teman-temannya. Arga yang melihat kinara lewat didepannya dengan gerakan 75 arga pun dengan gesitnya langsung memegang tangan kinara. Kinara yang merasa tangannya dipegang pun menatap jengkel ke arga.

"Apa si pegang-pegang". Sambil melepaskan pegangan arga. Tapi sayang sekali tenaga kinara tidak sebanding dengan tenaga kinara. Pegangan itu pun tidak terlepas dan kinara pun hanya menghela nafasnya.

"Morning babe". Sambil memperlihatkan senyum buayanya.

Kinara yang disenyumi arga hanya bisa membalas dengan wajah datarnya. Sedangkan teman perempuannya yang melihat itu malah berteriak histeris melihat senyum arga.

"Apa tidurmu nyenyak malam tadi? Apa kamu memimpikan pangeran mu ini". Sambil mengedipkan matanya ke arah kinara.

"Bisa ga lepasin pegangannya soalnya aku mau duduk kak". Sambil berusaha kembali melepaskan pegangannya.

"Kamu ga boleh duduk kamu harus ikut aku dulu baru kamu boleh duduk". Sambil menarik tangan kinara.

Kinara pun  menatap bingung kepada arga bukannya kemaren arga ngomong pakai gua elu kok sekarang pakai aku kamu. Arga yang merasa bahwa kinara menatapnya pun menatap balik kinara.

"Kenapa kok bengong ayok".

Kinara pun tersadar dari kebingungannya.

"Eh tas aku kak".

"Sini aku aja yang naroh". Sambil menarik tas kinara dengan paksa.

Kinara yang diperlakukan itu pun hanya bisa mendengus.

"Ayok". Sambil menarik tangan kinara membawanya ke suatu tempat.

Kinara pun hanya bisa pasrah mengikuti kemana kakak kelasnya ini membawanya. Dan ternyata arga membawa nya ke taman belakang sekolah. Perasaan kinara pun mulai tak karuan kenapa arga membawanya ke taman belakang sekolah? Ia takut arga bakal ngelakuin macam-macam ke kinara. Arga yang merasa tangan kinara bergetar pun membalikkan badannya.

"Aku gak bakal ngapa-ngapain kamu kok. Aku cuman mau ngasih tau kamu sesuatu". Sambil tersenyum tulus.

Kinara yang mendengar ucapan arga pun mencoba berpikir positif. Arga pun membawa kinara kesebuah kursi dibawah pohon yang besar.

"Kita duduk disini aja ya".

"Eh iya kak".

Arga pun menghadapkan badannya ke arah kinara. Dan ia pun menggenggam tangan kinara.

Kinara yang awalnya terkejut pun cepat-cepat merilekskan kekagetannya dan mencoba santai. Padahal hatinya berdebar disaat dengan lembut nya arga menggenggam tangannya tidak seperti tadi dikelas dan kemaren.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu".

"Ngomong aja kak".

"Sebenarnya...".

     *Tbc*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

   *DIAM*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang