If I lose it all
Am I still your everything? - Arch Hades
.
.
Sudah 2 bulan lebih Harry dan Draco menghabiskan waktu mereka bersama. Keduanya sudah memiliki hubungan yang jauh lebih baik dan mau lebih terbuka satu sama lain. Draco juga jadi lebih sering menghabiskan waktunya bersama Harry dan lebih memfokuskan semuanya pada Harry. Ajaibnya, ia tidak begitu mementingkan bisnis gelapnya lagi. Hingga kalau boleh dibilang, ia cukup membuat seluruh bawahannya yang berkerja pada sang Malfoy merasa diabaikan. Tapi dia adalah Draco, ia tak peduli kalau bukan sesuatu yang memang harus ia lebih pedulikan.
Harry juga lebih banyak berbicara padanya. Tak jarang keduanya sesekali terjebak dalam nuansa romantisme kecil seperti bergenggaman tangan, menonton bersama diruangan pribadi milik Draco hingga tertidur dengan posisi saling bersandar, atau hanya bergurau ringan dengan bahan bacaan ringan yang sering mereka temukan di perpustakaan Draco. Bahkan keduanya beberapa kali pergi kencan. Bukankah itu sudah bagus?! Perkembangan yang luar biasa, bukan?
Meski kalau boleh dibilang mereka belum memiliki status jelas, tapi Draco juga tidak begitu memperdulikannya. Hey, bukankah yang lebih penting bagaimana kau menjalaninya? Status hanyalah hal bodoh yang diciptakan orang egois, menurutnya.
Tapi entah mengapa, sudah seminggu ini Harry merasa tidak enak badan. Beberapa kali ia memergoki Harry sedang memijat kepalanya, berusaha meminum minuman hangat yang bila ditanya mengapa, ia akan mengatakan kalau ia merasa sangat tidak enak badan dan yang terakhir memergokinya menangis lalu tertawa selang 2 menit kemudian. Ia khawatir Harry terkena serangan mental saat itu.
Namun yang lebih megherankannya, ia memiliki nafsu makan cukup lebih dibandingkan sebelumnya. Bila ditanya, jawaban Harry adalah spekulasi yang menjurus pada hormon pertumbuhannya yang masih terus berkembang dan butuh banyak makanan untuk tenaganya.
Ya, tidak mengherankan harusnya.
Yang membuatnya heran adalah dua yang lalu, ia makan 5 kali dalam sehari dengan porsi untuk 3 orang dan ditambah cemilan. Seingatnya dikala dirinya remaja, ia tidak serakus Harry. Well, semua orang berbeda, bukan?
Harry tidak bertambah berat badan, kalau pun iya, Draco tidak keberatan. Ia tetap mencintai Harry. Yang cukup membuatnya takut adalah bagaimana Harry yang makan seolah ia tidak pernah memberi Harry makan.
Pagi ini, Draco berniat mengajak Harry berkencan ditaman kota. Meghabiskan waktu untuk berdua. Harry bilang kalau ia jenuh lagi di Mansion dan butuh sesuatu yang baru. Dan Pansy heboh membantunya mencari ide kencan dan ide Pansy adalah membawanya ke Paris dan kencan romantis lalu mencoba beberapa 'gaya baru' karena Paris adalah kota cinta. Idenya ditolak mentah-mentah oleh Draco.
Ide Blaise lebih sederhana. Cukup bawa Harry berkencan normal di taman kota atau berkencan ke bioskop. Ide Blaise diterima dan Pansy heboh berkata kalau Draco tidak adil.
Siapa yang mau menuruti ide mesum Pansy? Ia tidak ada rencana membuat hubungan keduanya yang sudah sangat bagus ini rusak gara-gara melakukan you-know-what-i-mean.
"Draco? Kau sudah selesai bersiap? Kau lama sekali di kamar mandi." Harry membuka kamar mandi dan menemukan Draco yang menata rambutnya.
"Yes, just a moment." Ia memberikan sentuhan terakhir pada rambutnya dan menyemprot beberapa parfum miliknya pada beberapa titik. Harry tersenyum aneh.
"Kau mau menggoda siapa dengan parfum itu?"
Draco diam-diam ingin membalas: aku ingin saat kau memelukku, kau merasa nyaman dengan pelukanku karena parfumku wangi dan kau merasa tergiur.
YOU ARE READING
Gangster
Fiksi PenggemarDUNIA TAHUN 20XX. Dunia membagi peraturan alam baru dimana adanya Alpha dan Omega yang akan membantu dari kepunahan manusia. Draco Malfoy adalah seorang pemimpin gangster terbesar dan terkuat di seluruh Eropa. Siapa sangka ia akan bertemu kembali de...