[ BANDUNG II ]

23.5K 1K 18
                                    

Jangan lupa Vote+Coment kalian ya blurb blurb...!

Warning, Typo!

Happy Reading!!!!!

( ╹▽╹ )

Sharine yang sedang makan malam bersama keluarga Samuel tiba-tiba teringat sesuatu. Gadis itu menarik-narik ujung kaus yang di kenakan Samuel, membuat perhatian Samuel teralih.

"Sam, gue... Boleh pinjem hp Lo? Gue lupa kabarin seseorang."

Samuel terdiam sebentar. "Pacar?."

Sharine menggeleng, "enggaklah, bukan! Gue lupa kabarin anggota geng gue."

Samuel mengangguk paham. Dia memberikan handphone nya kepada Sharine. Membiarkan gadis itu dengan leluasa berbicara dengan entah siapapun itu Samuel tidak peduli.

"Kok gak di angkat?." Gumam Sharine. Gadis itu kembali menelfon nomor seseorang.

Lima kali tidak di angkat, akhirnya seseorang yang Sharine telfon kini mengangkat telfonnya.

"Mohon maaf, ini siapa?."

"Jo, ini gue!." Pekik Sharine.

"SHA? SHARINE?!." John terdengar kaget dari sebrang sana. "Sha, ini serius elu kan? Bukan penipuan kan ini, anjing?!."

Sharine tertawa, "ya enggak lah. Ini gue, ish!."

John menghela nafasnya lega, "Shaa... Gue sama yang lain cariin Lo astaga. Lo sekarang dimana? Gue jemput sekarang. Lo lagi di negara mana?."

"Negara mana negara mana." Sharine berbicara dengan nada mengejek. "Gue masih di Indonesia, Jo. Gue... Pulang besok kok, Lo tenang aja."

"TENANG KATA LO?!." John berteriak marah, "plis, Lo gak tau betapa gila nya si Reza pas tau elo gak ada."

Sharine berdeham, "Reza itu kalem, beda sama elu. Yakin, Reza yang gila?."

Terdengar John tertawa disebrang sana. "Orang cakep gini mana ada gila. Eh, Lo mau pulang jam berapa? Eh btw, aduh kalau bisa jangan ke rumah elu deh. Orang gila semua anjir isinya."

Sharine melirik Samuel sebentar, laki-laki itu terlihat seperti sedang menahan kesal entah karena apa. Ah, mungkin karena handphone nya dipakai oleh Sharine cukup lama.

"Jo, pas pulang gue langsung ke tempat kumpul kok. Ceritain kejadian-kejadian pas gue gak ada di Jakarta ya, Jo!."

"Siapp, Cantik."

Setelah telfon terputus, Sharine menghapus nomor John dari riwayat panggilan di handphone Samuel. Setelah itu, Sharine mengembalikan benda pipih itu ke pemiliknya.

"Maaf ya Sam, lama."

Samuel mengangguk. Pria itu menoleh sambil tersenyum tipis, "gak papa elah, santai aja. Kayak sama siapa aja si?."

"Kamu pulang besok, nak?." Tanya Hera. Wanita itu tidak sengaja mendengarkan apa yang di ucapkan Sharine pada temannya di telfon.

Sharine mengangguk. "Iya ma, maaf ya ngedadak. Gak papa kan aku pulang besok?."

Vero—Suami Hera sekaligus ayahnya Samuel itu mengangguk, "jangan lupa main kemari lagi. Dan, semoga masalahmu cepat selesai, oke?."

THE SECRET OF SHARINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang