Really annoying

3.8K 152 3
                                    

"Sangat manis", Ujar Aiden sambil menatap sendu ke arah Alita yang masih memejamkan matanya.

Aiden mencium lembut pipi mulus Alita.

Seketika Alita tersadar dan langsung membuka kedua kelopak matanya.

Alita langsung mendorong keras tubuh kekar milik Aiden dan berusaha meloloskan dirinya dari cengkraman Aiden.

"Dasar! apa kau sadar dengan yang kau lakukan hah?", Deru nafas Alita memburu.

Aiden hanya menatap lekat Alita dengan tatapan santai. Lalu ia pergi meninggalkan Alita yang masih membuncah dengan amarahnya.

****

"Kau dari mana Alita? mengapa kau lama sekali pergi ke toilet?", tanya Vira penasaran.

"Oh maaf Vira tadi aku ada urusan sebentar", balas Alita mencoba menetralkan suaranya.

"Alita nanti malam apa kau ada acara?", Vira membuka suara kembali.

"Sepertinya tidak? memangnya kenapa?"

"Apa kau bisa menemaniku ke suatu tempat?"

"Eum-baiklah", balas Alita dengan menimbang nimbang.

"Terima kasih Alita, nanti aku akan menjemputmu"

Alita hanya mengangguk antusias.

Seketika Alita mengingat kembali kejadian bersama dengan Aiden dan berhasil membuat pipinya menjadi merah merona.

~~~~~~~~~



"Huffttt", kini Alita sudah sampai dirumahnya dan melempar tas nya ke sembarang arah.

Tiba-tiba nama Aiden terlintas begitu saja dikepala Alita membuatnya kembali geram  dengan dengan kejadian tadi siang yang menimpanya.

"Alita kau sudah pulang?", Ujar Renata tiba tiba.

"Eh mom, udah mom", balas Alita dengan tersenyum manis.

"Alita kamu bisa temenin mom ngga? mom ada janji sama tante Cindy?"

"Kapan mom?".

"Nanti malem sayang".

"Eum kayanya Alita ngga bisa deh mom, soalnya Alita udah ada janji sama temen Alita. Ngga papa kan?"

"oh yaudah, ga papa ko nanti mom bisa berangkat bersama pak Ali", pak Ali adalah supir pribadi milik keluarga Alita.


****

Alita dan Vira kini tengah berada di sebuah clubbing. setelah tadi Vira menjemput Alita dan Alita bertanya kepada Vira sebenarnya ia akan kemana membawanya pergi.

Awalnya Alita ingin segera pulang ketika ia tau dimana ia berada,namun Vira berhasil mencegahnya.

"Kau tenang Alita, dunia malam tidak semengerikan apa yang kau pikirkan", ujar Vira mencoba menenangkan Alita yang terlihat begitu gugup. Vira tau Alita baru pertama kali menginjakkan kakinya di clubbing terlihat dari perilaku dan ekpresi Alita yang begitu polos.

"Ayo kita masuk", Vira menggandeng tangan mungil Alita dan membawanya masuk ke dalam clubbing.

Ketika masuk kedalam. Aroma alkohol dan asap rokok langsung menguar ke dalam indra penciuman Alita.

"Alita. aku akan menemui temanku sebentar. kau sebaiknya duduk disana dulu yah. nanti aku akan menyusul"

"Kau serius Vir? aku sangat takut. maksudku, aku tidak terbiasa dengan tempat ini. jadi apakah aku boleh ikut?", balas Alita lirih dan memohon.

"Aku janji Alita. aku hanya sebentar. setelah aku menemui temanku aku akan langsung mengantarmu pulang", Vira mencoba meyakinkan Alita.

"Baiklah Vira". Balas Alita kembali dengan lirih.

Alita memilih untuk duduk didekat bar minuman sambil menunggu kedatangan Vira.

"Hai manis", suara berat itu menghampiri Alita yang tengah duduk manis ditempatnya.

Alita semakin takut dengan kedatangan pria yang tidak ia kenal semakin menghampirinya dengan tatapan yang aneh.

"Kau sendirian nona manis?", ujar lelaki itu dengan seringai yang menakutkan.

"Ti-tidak, Alita bersama dengan teman?", balas Alita terbata-bata karena takut.

"Jadi, namamu Alita? nama yang manis", Lelaki itu kini sudah berada disamping Alita.


****


"Terima kasih ya Bryan"

"Sama sama Vira", Balas Bryan lalu tersenyum hangat.

"Kau sendirian saja Vira?", ujar Bryan. temannya Vira.

"Tidak, aku bersama temanku"

"Oh ya? lalu dimana temanmu itu", tanya Bryan santai.

"Dia-", ucapan Vira terpotong oleh suara bariton nan terdengar eksotis itu.

"Hai dude"

"Oh hai Aiden. Darimana saja kau kita sudah menunggumu cukup lama", Balas Bryan antusias sambil menggenggam lengan Aiden dan menepuk-nepuk punggung lebar milik Aiden.

"Biasa. Tadi ada urusan sebentar yang harus aku selesaikan", Ujar Aiden dengan santai sambil mengambil rokok, lalu dinyalakan dan meloloskan kepulan asapnya.

"Who she?", tanya Aiden kembali sambil menunjuk ke arah Vira.

"Aku Davira Chalondra. dan kau pasti Aiden", Balas Vira memperkenalkan dirinya dengan begitu antusias kepada Aiden.

Sayangnya Aiden hanya menatap uluran tangan Vira. Lalu ia kembali berkutat dengan puntung rokok miliknya.

Merasa tidak ada balasan Vira menurunkan lengannya dengan perasaan yang malu.

"Oh ya Vir. tadi lo katanya bawa temen lo, lalu sekarang dimana dia?", Tanya Bryan kembali yang mencoba untuk menghilangkan suasana canggung saat ini.

"Oh itu, gua suruh tunggu di bar"

"Yang mana Vir?", Balas Bryan sambil mengamati bar tersebut. karena tempat mereka saat ini tidak begitu jauh dengan bar.

"Itu, yang lagi duduk ama cowok yang agak kriting"

Aiden mengamati gadis itu sekilas. Seperti tidak asing.

"Shit! Apakah itu gadis lugu itu", Gumam Aiden membelalakan tidak percaya.

Aiden terus menatap ke arah gadis polos itu. seperti kehilangan setengah kesadarannya.




****



#Tbc...

Sampai ketemu di part selanjutnya🥀

Jangan lupa buat tinggalin jejak guys:)

The little Alita (Menuju ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang