Rain

140 17 2
                                    

Tetaplah cerah walaupun saat hujan, maka akan terlihat indah. Tetaplah tersenyum walau sedang menangis, maka akan terlihat baik baik saja -Eccedentesiast

Author POV

Zraaasshh...

Sekarang ini sedang hujan, tepat saat Azalea berdiri dari bangkunya untuk pulang. Saat itu dia sudah mengira kalau hujan akan turun, karena langit tiba tiba berubah menjadi abu abu. Saat berdiri dan beranjak pulang, ia sudah keduluan hujan yang datang. Bersifat tamak karena menguasai langit dengan awan gelapnya. Tapi Azalea tidak murung, ia malah senang dengan kedatangan hujan. Seakan hujan tengah ikut bersedih atas penderitaannya, dan menghujani Azalea dengan airmatanya. Menganggap seolah hujan sedang menemaninya saat ini.
Namun lama kelamaan cahaya matahari sukses menembus awan gelap itu. Menginvasi dunia dengan cahaya hangatnya, tapi juga tidak menyingkirkan Sang Hujan. Bahkan matahari rela berbagi langit dengan hujan. Membuat Azalea tiba tiba tersenyum dan mengingat suatu quotes yang pernah ia lihat. Dimana quotes itu mengatakan agar terus tersenyum walau sedang bersedih.

Cahaya matahari yang bersinar dengan kecerahan sedang dan dingin air hujan seolah mengajak Azalea untuk berdiri dibawahnya. Menyuruh gadis itu untuk bermain bersama, menikmati rasanya menyatu dengan alam. Azalea lalu menggendong Hawthorn untuk melindunginya dari air, namun Hawthorn malah memberontak dan lepas dari pelukan Azalea. Berlari kearah hujan lalu diam.

"Hmm.. Mau bermain air ya??" Goda Azalea lalu ikut bermain ditengah hujan.

Dalam hati Azalea berterimakasih pada hujan, karena telah datang dan membuatnya tersenyum disaat yang tepat. Dan mengucapkan syukur pada Tuhan karena memberinya hal ini pada hari ini. Kucing mungilnya, hujan, dan senyuman mengisi hari Azalea selama setengah jam terakhir. Membantu Azalea melupakan semua yang telah ia lalui. Membawa Azalea untuk berkunjung digerbang Cahaya untuk lepas sejenak dari Kegelapannya.

"Hahhh.. menyenangkan. Bukan begitu, Hawthorn?" Tanya Azalea setelah mendudukkan dirinya disebuah kursi yang ada disana.

Menyenangkan bagaimana? Bodoh.

Sudah gila ya?

Melakukan apapun tidak akan membuatmu bahagia..

Kau harus mati.

Azalea terdiam, tidak berniat menjawab dan beralih menikmati tetesan air hujan yang perlahan semakin pelan turunnya. Menandakan hujan akan segera berhenti. Menyisakan rumput dan tumbuhan yang basah serta semilir angin dingin yang menyejukkan, begitu pikirnya. Tapi beberapa menit kemudian, hujan malah kembali deras. Berhasil membuat Azalea kembali terdiam menikmati hujan yang menerpanya.

Srett..

'Eh?'

"Daritadi aku lihat bukannya menghindar, kau malah bermain ditengah hujan. Kamu mau cari penyakit?"

Azalea mendongak dan mendapati seorang lelaki membawa sebuah payung berwarna biru dihadapannya. Menghalangi hujan untuk menerpa Azalea, bahkan sampai memberikan jaketnya untuk menutupi tubuh Azalea yang sudah basah kuyup.

"Apakah kau tersesat? Siapa namamu?" Tanya lelaki tadi.

Azalea dengan ragu menjawab. "Aku Azalea Lee.. T-tidak, aku tidak tersesat. Aku bahkan tau tempat ini. Hanya sekedar.. bermain main dengan hujan." Jawab Azalea lalu menyinggungkan sebuah senyuman. Walau sebenarnya pipinya terasa kaku karena dinginnya hujan. "Ahh, syukurlah. Namaku Asher Lavanda, kebetulan sedang terjebak hujan jadi aku memutuskan untuk berhenti sebentar dan malah bertemu denganmu." Jelas lelaki yang bernama Asher tadi. Azalea dengan santai menjabat tangan lelaki berambut hitam kecoklatan itu.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang