Taeyong kesal hari ini. Sangat kesal.
Kalau digambarkan seperti di komik, mungkin di pojok kanan dahi Taeyong sudah muncul perempatan yang besar.
Bagaimana tidak? Ini sudah jam 11 siang, namun Jaehyun tak kunjung bangun dari tidurnya.
Sarapan yang Taeyong buat juga sudah mendingin, kalau begini jadinya kan hanya buang-buang makanan. Jaehyun mana mau makan makanan yang mendingin, kalau dihangatkan pun, makanannya malah mengeras.
Dibangunkan berkali-kalipun hanya dibalas dengan erangan, atau rengekan seperti, "Biarkan aku tidur 10 menit lagi sayang."
10 menit milik Jung Jaehyun itu 2 jam teman-temanku.
Tapi, bukan Jung Taeyong namanya kalau ia menyerah begitu saja. Dengan kekuatan submisif perkasanya, ia membanting pintu kamar dengan keras.
Taeyong menghentakkan kakinya kesal melihat suaminya bergelung selimut dengan nyaman, tidak berdosa sama kali.
Taeyong menarik selimut itu paksa, disambut erangan kesal dari suaminya.
"Sayang, ini dingin sekali. Tolong kembalikan selimutnya." erang Jaehyun dengan mata yang masih tertutup.
Taeyong mendengus keras, apa yang dingjn dari jam 11 siang? Jaehyun benar-benar tidak waras.
"DEMI TUHAN INI SUDAH JAM 11 SIANG, TUAN JUNG TERHORMAT!" teriak Taeyong kesal.
Jaehyun mengerjapkan matanya, lalu mengerutkan dahinya, dengan nada yang polos ia bertanya, "Hah? Benar jam 11? Kau tidak sedang bercanda kan sayang?"
Taeyong tersenyum manis, "Ya, aku sedang bercanda. Aku berkomplot dengan matahari, aku memintanya untuk membuat sekarang ini menjadi seperti jam 11 siang, bagaimana menurutmu? Bagus kan?" tanyanya balik dengan sarkasnya yang khas.
Jaehyun melongo, bodohnya ia malah memuji Taeyong, "Wah, kau hebat sayang! Istriku memang yang terbaik!"
Taeyong malah semakin dibuat kesal, walau tidak menampik ada rasa bangga ketika ia mendengar pujian itu dari suaminya.
"Sudah! Cepat mandi dan aku buatkan sarapan!" suruh Taeyong.
"Eh? Daritadi kau belum membuat sarapan?" tanya Jaehyun heran.
"SUDAH! BERTERIMAKASIH LAH PADA DIRIMU SENDIRI KARENA TELAH MEMBUAT MAKANANNYA MENDINGIN DAN KERAS!" sarkas Taeyong lagi.
Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ah begitu, maafkan aku."
Taeyong menghela nafasnya, "Sudah, segeralah mandi."
"Kuhitung sampai 10 kalau aku tidak melihatmu masuk kamar mandi, aku pastikan tidak ada cuddle, sex atau apapun itu selama sehari penuh." ancamnya.
Jaehyun dengan cepat bangkit dari kasur, mengambil baju, celana dan pakaian dalam asal-asalan, lalu terbirit-birit masuk kamar mandi.
Bahkan Taeyong belum sempat menghitung, tapi Jaehyun sudah masuk di kamar mandi saja.
Taeyong tertawa kecil, menertawakan tingkah suaminya yang sangat lucu baginya.
Taeyong memutuskan untuk membuatkan sarapan baru untuk Jaehyun, Taeyong sudah sarapan lebih dulu karena tak sanggup menahan lapar kalau ia harus menunggu Jaehyun sampai sesiang ini!
Taeyong memutuskan untuk membuatkan Jaehyun nasi goreng saja, simpel tapi mengenyangkan.
Time Skip, 45 menit kemudian.
Taeyong sudah selesai dengan kegiatan memasaknya, namun yang mengherankan adalah, kenapa Jaehyun tak kunjung keluar dari kamar mandi?
Taeyong dibuat curiga, dengan langkah yang hati-hati, ia menghampiri kamar mandi yang ada di dalam kamarnya dan Jaehyun.
Taeyong memegang knop pintu kamar mandi dengan ragu, kamar mandi itu sunyi sekali. Tidak ada suara gemericik air sedikitpun.
Taeyong punya firasat buruk, dengan cepat ia membuka pintu kamar mandi, dan alangkah kesalnya ia malah melihat Jaehyun sedang tertidur di shower box!
Iya, suaminya itu tidur bersandar pada tembok shower box, bahkan sabun masih menempel di tubuhnya.
Kemarahan Taeyong sudah di ubun-ubun, ia dengan kesal menghampiri Jaehyun yang masih asyik tertidur dengan wajah tak berdosanya.
Taeyong menampar pipi Jaehyun keras--yang pastinya akan menimbulkan bekas saat itu juga--dengan tak berperasaan.
Jaehyun dengan cepat tersadar, alangkah terkejutnya ia menemukan sang istri berada dihadapannya dengan wajah yang menyeramkan.
Oh tidak, Jaehyun baru tersadar ia tertidur di kamar mandi.
Menelan ludahnya gugup, Jaehyun menatap istrinya takut-takut, "Sayang, maaf ini benar-benar diluar kendaliku. Aku tidak bisa menahan kantuk yang menyerang, jadi--"
"CEPAT SELESAIKAN MANDIMU DAN MAKAN!" teriak Taeyong tanpa memberi Jaehyun kesempatan menyelesaikan kalimatnya.
BRAK!
Pintu dibanting keras lagi oleh Taeyong, meninggalkan Jaehyun yang melongo.
Kemudian Jaehyun tersadar bahwa ia harus cepat menyelesaikan mandinya agar tidak kena amukan dari Taeyong.
Jaehyun menyelesaikan mandinya 15 menit kemudian, ia keluar kamar menemukan sang istri menata meja makan untuk sarapan--ah tidak, makan siangnya.
Melihat Jaehyun yang mengusap rambutnya menggunakan handuk, Taeyong mendengus kesal lalu menghampiri suaminya.
"Menunduklah sedikit." titah Taeyong.
Tidak ingin kena amukan lagi, Jaehyun menurutinya.
Taeyong mengambil alih handuk yang tadi dipegang oleh Jaehyun, kini ia yang mengusap rambut Jaehyun dengan lembut sampai sedikit mengering.
Jaehyun tersenyum lembut menerima perlakuan manis dari istrinya, apa yang dilakukan istrinya memang simpel, tapi sanggup menambah kadar kecintaannya terhadap istri kecilnya itu.
Taeyong menggandeng tangan Jaehyun menuju meja makan, "Ayo makan. Aku buatkan nasi goreng, tak apa kan?"
Jaehyun duduk di salah satu kursi, ia mengangguk lalu tersenyum manis, "Maaf merepotkanmu."
"Tidak masalah, sudah kewajibanku sebagai istrimu melakukan hal seperti ini." tutur Taeyong lembut.
Hati Jaehyun menghangat, ugh istrinya memang tidak bisa sehari saja membuat ia tidak jatuh cinta semakin dalam.
Jaehyun mulai menyendokkan sesuap nasi goreng buatan Taeyong, ia masukkan makanan itu ke mulutnya, enak seperti biasanya.
Taeyong tersenyum melihat suaminya makan dengan lahap, sambil menunggu Jaehyun menyelesaikan makannya, ia menyibukkan diri dengan memainkan hp miliknya.
10 menit berlalu, Taeyong heran kenapa suasananya menjadi hening sekali, ia mencoba melihat keadaan sekitar melalui ekor matanya.
Dan...
BRAK!
Alangkah terkejutnya Taeyong menemukan Jaehyun terjembap di nasi goreng, menyebabkan nasi-nasi menempel di wajahnya.
Oh tidak, suaminya itu tertidur ketika makan? ASTAGA!
Taeyong menyerah sudah, ia kembali memainkan hpnya tidak memedulikan Jaehyun yang tertidur di antara nasi goreng sama sekali.
"Biar saja ia tertidur seperti itu, hitung-hitung amal untuk semut karena mereka menemukan 'sarang' baru." -Jung Taeyong yang kesal setengah mati dengan suami tercinta.
The End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Jar
Fanfictionfluff! baku! teruntuk para bucin jaeyong yang butuh cerita cringe, hihi.