Suasana di apartemen Seungyoun saat ini sunyi. Ah salah, suara jam saja yang menemani mereka berempat. Ya, mereka saat ini duduk di ruang keluarga dan didepannya sudah tersedia makanan yang dipesan Hangyul tadi. Namun tidak ada menyentuh makanan itu ataupun berbicara setelah Seungwoo datang.
"Kenapa kalian diam saja? Terlebih lagi kamu Chanmi. Kenapa masih diam disitu?" Seungyoun akhirnya memecahkan keheningan. Chanmi sedikit tersentak karena tiba-tiba ada suara.
"Ah iya aku lupa! Sebentar" Chanmi langsung beranjak dari duduknya lalu pergi ke lemari es tempat kue Seungwoo berada. Setelah selesai memasang lilin berupa angka, Chanmi mencari korek api untuk menyalakan lilin tapi nihil. "Seungyoun-ah bisakah kau kesini sebentar?" Teriak Chanmi.
"Butuh bantuan?" Chanmi menoleh dimana suara itu berada. Dia mendapati tubuh Seungwoo berdiri dibelakangnya dengan setelan jas hitam dan dasi yang masih menempel ditubuh Seungwoo.
"A-AH KKAMJAGIYA!! seu-seungyoun ada dimana?" Ia buru-buru menyembunyikan kue agar Seungwoo tidak melihat.
"Ke toilet"
"La-lalu..Ha-hangyul?"
"Dia sedang ambil sesuatu di kamar Seungyoun"
"A-ah begitu...."
"Kau kenapa, huh?"
"T-tidak apa apa"
"Tch. Kalau begitu aku pergi saja" Seungwoo lumayan kesal dengan pertanyaan dari karyawannya. Dia bertanya butuh bantuan atau tidak tapi Chanmi malah balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan dari Seungwoo. "Ah jamkkanman!" Chanmi dengan reflek mencegah Seungwoo pergi. Ternyata berhasil, Seungwoo membalikkan badannya lagi.
"Wae?"
"Tuan kenapa bisa ada disini?"
"Mau ambil soju. Ada lagi yang mau ditanyakan? "
"Sebenarnya..saya cari korek api. Jika tuan Seungwoo ada, bolehkah saya pinjam dulu?" Tanya Chanmi sangat sopan karena Chanmi sangat segan dengan Seungwoo apalagi diluar kantor begini.
"Kau merokok?"
"A-ah tidak tuan! Mana mungkin saya merokok"
"Lalu? Kau tahu sendiri 'kan kalau aku tidak merokok?"
DUAARRRR
Hati Chanmi serasa disambar petir. Dia baru ingat kalau CEO nya tidak merokok. "Ma-maaf tuan...." kepala Chanmi menunduk malu sekaligus merasa bersalah. Seungwoo melihat Chanmi yang menunduk sebenarnya menahan tawa.
"Hey, sudahlah. Kenapa meminta maaf? Kau lihat pisau kue itu 'kan? Didalam situ ada korek api tapi hanya ada dua" Kepala Chanmi tegak kembali dan wajahnya kembali berbinar-binar. "Oh? Didalam pisaunya ada korek ya? Ah kenapa saya baru tahu ya? Terima kasih tuan sudah memberitahuㅡTUNGGU DULU!! KENAPA TUAN SEUNGWOO TAHU KALAU SAYA MAU MENYALAKAN LILIN?"
"Aku sempat melihatmu memasang lilin ke kue dan kau kebingungan sambil bergumam mencari korek" Chanmi kaget setengah mati karena ternyata Seungwoo tahu pergerakan Chanmi. "Itu untuk aku?" tanya Seungwoo sambil menunjuk ke kue. Chanmi mau tidak mau mengangguk kepalanya perlahan.
"Bisakah nanti tuan pura-pura tidak tahu?"
"Memangnya kenapa?"
"Tidak ada. Hanya saja...Seungyoun ingin ini surprise untuk tuan" Seungwoo mengernyitkan kening lalu akhirnya setuju.
"Tapi ada syaratnya"
"Kamu jadi sekretarisku selama 2 bulan" Seungwoo melanjutkan kalimat dengan menampilkan evil smirk. Chanmi berharap apa yang atasannya minta itu hanya candaan."Bu-bukannya tuan ada sekretaris?"
"Dia cuti. Aku sudah cari sekretaris baru tapi aku kurang percaya dengan orang asing. Aku memintamu jadi sekretarisku karena aku percaya denganmu"
"Tu-tuan? Percaya dengan saya? Tuan harusnya percaya dengan Tuhan" Seungwoo menepuk jidatnya saat mendengar perkataan Chanmi. Helaan nafas Seungwoo sangat berat namun Chanmi masih tidak mengerti mengapa atasannya seperti putus asa.
"Bukan begitu....maksudku kenapa aku menyuruhmu jadi sekretaris karena kau orang yang sudah lama bekerja di perusahaanku. Dan ini sementara saja. Jadi aku percaya denganmu" Mulut Chanmi berbentuk bulat sambil mengangguk tanda mengerti. Ia juga baru ingat kalau atasannya tidak mudah untuk mempercayai seseorang maka dari itu atasannya sangat hati-hati.
"Kenapa tidak Seungyoun saja yang jadi sekretaris tuan Seungwoo? Seungyoun juga sudah lama bekerja di perusahaan tuan"
"Kau gila, hah? Kau tahu 'kan tingkah dia seperti apa? Ah aku melihat dia bernafas saja sudah pusing" Seungwoo menggelengkan kepalanya berulang-ulang karena berharap tingkah Seungyoun yang memuakkan itu hilang di pikiran Seungwoo. Chanmi tertawa lepas saat Seungwoo mengeluh tentang sepupunya sendiri.
"Benar juga. Baiklah kalau begitu saya mau tapi tolong permintaan saya tadi tuan"
"Khol! Mulai besok kau sudah ada diruanganku dan jangan panggil aku tuan. Dan lagi, jangan terlalu formal. Itu sungguh menganggu"
"Baiklah tu- ah...Seungwoo..?"
"Hmm..lebih baik. Kalau begitu aku duluan biar mereka tidak curiga" Seungwoo akhirnya benar-benar pergi meninggalkan Chanmi yang masih memikirkan tawaran atasannya.
"R...you serious?" Ternyata selama ini ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka tadi dibalik pintu namun dia akhirnya pergi sebelum Seungwoo meninggalkan Chanmi yang masih terdiam seperti patung. Menjadi sekretarisnya selama dua bulan? Sungguh. Itu sangat lama sekali. Akan bertahan berapa lamakah Chanmi berhadapan dengan Seungwoo?
-To be continued
Sumpah makin random ceritanya 😭 maaf ya klo kependekan/kepanjangan..menurut kalian siapa yaa yang nguping?? 🤭😂
Voment juseyo 💖