Setelah acara inti selesai Yoora masih harus menghadapi kenyataan berdiri berjam-jam untuk menyambut para tamu dari ayahnya. Pernikahan itu dilakukan secara agak tertutup. Hanya kolega-kolega ayah Yoora yang datang, dan mungkin beberapa kenalan ayah Jinhyuk. Yoora tidak melihat satupun orang yang paling mungkin sebagai temannya Jinhyuk.
Sejak tadi Yoora terus meremas jarinya sendiri sambil mempertahankan senyum palsu dibibirnya. Kakinya kram karna harus berdiri menggunakan heels 10cm. Tapi bukan itu yang paling membuatnya kesal. Rasa penasarannya sudah diujung tanduk. Lelaki yang berdiri disampingnya sejak tadi membuatnya geram. Mereka belum bercakap sedikitpun. Pak Kang dan Minhee terlalu sibuk untuk menjamu tamu dan belum menghampiri Yoora. Pak Lee pun sama. Lelaki di sebelahnya juga sama, hanya memasang senyum ramah dan sesekali menanggapi candaan para tamu yang memberikan selamat padanya.
Suasana mulai sepi. Seorang nenek yang memakai hanbok menghampiri mereka. Yoora tidak mengenalnya. Nenek itu lantas memeluk Jinhyuk dan Jinhyuk pun membalasnya dengan sangat ramah. Yoora hanya memperhatikan gerak gerik mereka.
"nenek. Jinhyuk kangen" kata jinhyuk yang masih memeluk nenek itu.
"nenek juga kangen. Nenek ga nyaknka kamu sudah sebersar ini. 7 tahun kamu merantau di negri orang dan ga pernah pulang dan sekarang kamu harus ninggalin nenek lagi hmm..." canda nenek itu. Yoora yang mendengarnya kaget. Ia memincingkan mata mempertajam pendengarannya. Satu fakta ia ketahui tentang lelaki itu.
"Jinhyuk nggak akan kemana-mana lagi kok nek" keduanya saling menampilkan senyum ramah dengan pandangan yang tersirat akan kerinduan. Tapi Yoora disana hanya memasang raut kebingungan. Kali ini nenek itu menghampiri Yoora dan memeluknya. Yoora hanya menyambut pelukan itu sebagai bentuk kesopanan.
"Yoora, kamu cantik. Cucuku ga akan rugi punya istri secantik kamu" Yoora tersenyum kikuk. Kemudian menoleh kepada Jinhyuk, mengisyaratkan pertanyaan 'dia siapa?'. Jinhyuk yang cepat tanggap langsung menyahut.
"ini nenek, ibunya ayah" setelah mendapat jawaban itu Yoora kembali menampilkan senyum ramahnya.
"ah..maaf, saya nggak mengenali anda" ucapnya dengan penuh penyesalan. Nenek itu hanya tertawa kecil sambil menepuk kedua tangan Yoora yang digenggamnya.
"pelan-pelan. Nanti kamu juga akan beradaptasi dengan keluarga kami. Semoga kalian diberkati"
"terimakasih nek" ucap Yoora sambil membungkukkan badannya. Nenek itu tersenyum lalu menoleh kepada Jinhyuk lagi.
"nenek harus pulang sekarang"
"yah, kok pulang sih nek, jinhyuk masih kangen nenek" nenek itu hanya tersenyum dan mengangguk-angguk
"secepatnya kamu dan Yoora harus mengunjungi nenek" perintahnya.
"pasti nek" jawab Jinhyuk mantap sambil menampilkan deretan giginya. Lagi-lagi Yoora hanya memperhatikan mereka. Sejak tadi nenek itu memang menemani pak Lee untuk menyambut para tamu, mungkin sekarang beliau sudah sangat lelah.
Jinhyuk memberi isyarat kepada Yoora untuk pergi mengantar nenek itu sampai ke depan. Yoora hanya mengangguk dan jinhyuk langsung meninggalkannya sendirian. Namun kali ini Minhee datang menghampirinya dengan sanyum lebar. Yoora hanya mendelik kepada adiknya itu.
"kak" panggil Minhee saat sudah berdiri di sampingnya. Yoora hanya menanggapinya dengan deheman.
"kakak keliahatan sehat sekarang. Minhee seneng deh. Kakak udah beda lagi. Ga serem kayak seminggu kemarin" Yoora nyinyir dalam diam. Ia hanya memutar bola matanya tanpa mau menanggapi. Ia sendiri malu jika harus mengakui kebodohannya karena tidak mempertanyakan siapa yang akan menikah dengannya. Hanya menyimpulkan sendiri kemudian bersikap seperti orang gila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Bad | Lee Jinhyuk
Fiksi PenggemarSejak nikah sama dia, hidup gua berubah. Yang tadinya monokrom, sekarang jadi lebih berwarna. This is not bad to me. - Kang Yoora -