⭐⭐Happy Reading⭐⭐
Kringgg.... kringgggg....
Bel pertanda pelajaran pertama akan dimulai sudah berbunyi. Semua siswa berlari untuk masuk kekelasnya masing masing, Namun sepertinya tidak dengan keempat lelaki tampan yg saat ini sedang duduk santai di meja kantin.
Dan diantara keempat lelaki tampan tersebut ada dua orang wanita yg ikut berkumpul.Yahhh bisa dibilang sepertinya mereka Bad Boy and Bad Girls. Lihatla dari cara mereka semua berpakaian, seperti tidak ingin sekolah. Apalagi kedua perempuan tersebut, bajunya sangat ketat sehingga menampakkan jelas bentuk payudaranya. Apakah dadanya tak sesak menggunakan pakaian tersebut?! Ntahla mungkin memang dia sengaja ingin menampakkan bentuk tubuhnya yg seperti gitar Spanyol tersebut... ck
Dan sama halnya dengan keempat lelaki tampan tersebut, baju mereka tak kalah urakannya dengan baju perempuan yg ikut bergabung dengan mereka. Padahal ini masih pagi untuk membuat onar disekolah, well mungkin itu ciri khas mereka.
Dan jangan tanyakan mengapa tak ada satu gurupun yg menegur mereka?! Seakan guru memberi kebebasan kepada enam anak manusia itu. Sebab para orang tua mereka adalah Donatur terbesar disekolah ini sehingga gurupun tak terlalu peduli dengan apa yg mereka lakukan. Dan bahkan keluar masuk bk pun mereka tak takut dan selalu tenang.
Dan diantar keempat lelaki tersebut salah satu dari mereka adalah anak dari pendiri yayasan ini sehingga dia terlalu bebas berada disekolah ini. Sombong memang namun itula sifat mereka semua.⭐⭐⭐
Ditempat lain ada seorang gadis cantik yang sedang mengayuh sepedanya dengan tergesa gesa, dia sudah terlambat 5 menit dikarenakan dia kesiangan karna semalaman menjaga sang adik yg sedang sakit. Belum lagi mengambil kue ke pasar untuk dijualnya, Yaaaahhh... dia berjualan kue disekolah lumayanla hasilnya bisa untuk uang jajan sang adik.
Dia bersekolah di SMA Garuda Bangsa yg berada di Bandung. Dia bisa bersekolah disana dikarenakan otaknya yg cerdas sehingga dia mendapatkan beasiswa, beruntung memang namun itula dia selalu mendapatkan perlakuan tak enak disana dikarenakan dia yg statusnya orang rendah yg hanya dapat membuat nama sekolah mereka malu, kira-kira itula yg sering dibilang teman temannya seantero sekolah.
Namun ia tak peduli dengan ocehan mereka semua,karna niat dia disana hanya untuk menuntut ilmu yaa walaupun perlakuan mereka terkadang dapat membuat dia menangis namun tak apa selagi dia masih bisa bersabar maka dia akan bersabar. Toh juga dia sudah kelas 12 jadi tak lama lagi dia akan lulus dan semua penderitaan dirinya akan hilang sebentar lagi."Pak Agus.. pak tolong dong bukain gerbangnya" ucap gadis berkuncir dua tersebut. Dengan kacamata bulatnya dia sudah sangat pas untuk dibilang Nerd!.
"Maaf dek tapi bel sudah lewat dari 8 menit yg lalu, adek harus menerima hukuman dulu dari buk anun baru adek bisa masuk kekelas" ucap pak Agus.
Huffftttt....buk anun! Selama bersekolah disini baru kali ini dia harus berurusan dengan guru killer itu. Tapi tak apalah daripada dia harus ketinggalan mata pelajaran hari ini yg memang akan diadakan nya ulangan harian dia siap untuk menerima hukuman itu.
"Baiklah pak" ucapnya dengan lemas.
Setelah itu pak Agus pun membukakan gerbang dan mengantar gadis berkuncir dua itu keruangan BK tempat dimana buk anun berada.
Okeee baikla ini saatnya dia harus menahan malu terhadap guru guru yg berada disana.
Karna pada dasarnya dia tak pernah terlambat dan selalu dibangga bangga kan oleh guru guru yg berada disini, namun sekarang dia sedang mendapatkan masalah. Mungkin setelah ini dia akan sangat malu untuk berjumpa dengan para guru guru disini. Well walaupun ini pertama kalinya tetap saja ini contoh yg tak baik, apalagi dia terlambat cukup lama. Hufffttt.... sudahlah ini memang nasib yg buruk dipagi hari yg cerah ini.Haiii guys🤗
Ini itu cerita pertama aku lochhhhh wkwk, maaf ya klk banyak typonya maklumla masih pemula hahaOiyaaa... ini itu murni imajinasi aku sendiri gapake copy copy dari lapak orang lain yeeeee.
Okeee see you💋
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVE [17+]
RomanceFOLLOW DULU BARU BACA!!! WARNING⚠️ (17+) Hanya karna ketidaksengajaan membuatnya harus dibully dan bahkan disiksa. Hidupnya jadi tak tenang selama disekolah maupun diluar sekolah. -Felyancia Kelly