Park Jiyeon bereaksi berlebihan. Jelas saja. Jiyeon baru saja mendapatkan serangan hembusan nafas terhangat yang pernah dia rasakan ditelinganya, belum lagi sensasi dingin pada wajahnya akibat sentuhan tangan si pemilik hembusan hangat tersebut.
Jiyeon terjerembab dibawah tumpukan potongan tubuh manekin saat dirinya mencoba menarik diri dari sosok di belakangnya. Sial, gara-gara manekin itu Jiyeon jadi berteriak keras dan tak lama datang sosok yang dengan tidak sopannya menghembuskan nafas hangat di telinganya. Jiyeon mengaduh sembari mengelus dahinya yang terantuk kepala manekin.
"Sudah kubilang jangan membuat gaduh di kamarku," ucap si sosok tadi yang entah sejak kapan sudah berada tepat di depan wajah Jiyeon. Jiyeon terkejut saat melihat sosok tampan dihadapannya saat ini.
Bagaimana ya menjabarkannya? Tatapannya tajam dan tidak bersahabat. Hidungnya mancung, serasi dengan bentuk bibirnya yang... Oh Tuhan, Jiyeon baru lihat untuk pertama kalinya ada manusia memiliki bibir seseksi itu. Tunggu...m-manusia? Tidak. Jin Ki bilang dia akan bekerja dengan vampire. Itu artinya...
"Ternyata kamu..." Sosok itu bersuara lagi, membuyarkan lamunan Jiyeon.
Jiyeon yang masih dalam posisi tersungkur di lantai kini mencoba berdiri.
"K-kamu kenal aku?" tanya Jiyeon mencoba mencairkan suasana yang tegang.
Si sosok itu bukannya menjawab, malah mendengus lalu menunjukkan smirk pada kedua sudut bibirnya.
"Bagaimana bisa aku lupa dengan manusia yang sudah memergokiku sedang berada di dalam gang sempit yang gelap," jawabnya sambil mendekatkan wajahnya yang seputih beras jepang ke arah Jiyeon.
Jiyeon tersentak dengan ucapannya dan nyaris jatuh lagi jika dia tidak cekatan memegang tangan sosok itu. Jiyeon tercenung saat jemarinya bersentuhan dengan tangan yang begitu dingin, sebelas dua belas dengan suhu di dalam lemari es.
Tiba-tiba si sosok di hadapannya ini memajukan wajahnya, sehingga bibirnya menyentuh telinga Jiyeon yang sudah memerah.
"Jika malam itu kau biarkan aku memangsamu, mungkin saat ini aku tidak akan menyadari bahwa bau tubuhmu lebih dari sekedar menarik..."
Spontan Jiyeon memundurkan wajahnya dan menatap kedua mata sosok itu dengan rasa takut. Jiyeon tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sosok vampire yang pernah dipergokinya sedang membunuh di sudut gang jalan. Matanya menawarkan aura permusuhan bagi siapa saja yang melihatnya. Tatapannya tidak bersahabat. Tetapi bibirnya... Oh Tuhan, kenapa Jiyeon selalu gagal fokus ke arah situ.
"Onew sudah mulai gila ternyata. Membawa sesuatu yang begitu manis ke hadapanku..."
"O-Onew?" Suara Jiyeon mulai bergetar ketakutan. Ekspresi dan gelagat sosok itu mulai membuat Jiyeon resah. Seperti sosok predator yang sedang melihat mangsa di depan matanya dan sudah tidak sabar ingin segera menerkam, mengkoyak dan menelannya bulat-bulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Vampire
VampiroNaasnya nasib Park Jiyeon, harus terlibat dengan sekelompok depkolektor atas hutang ayahnya. Bayar atau Jiyeon akan dijual oleh Manchu, si Boss Depkolektor. Sayangnya Jiyeon hanya pekerja paruh waktu di sebuah minimarket. Sampai suatu ketika Jiyeon...