perdebatan

8 0 0
                                    


Sore hari seperti ini gadis bersurai coklat panjang tersebut sedang bersantai di kamar pribadi miliknya,kamar penuh boneka yang mempunyai dinding berwarna pink putih.sehabis pulang sekolah setelah mengerjakan tugas menumpuk seorang indri hanya bisa berleha leha habisnya ia kebingungan ingin melakukan apa.

Sepersekon kemudian sedang enaknya berguling guling di kasur ketukan dari arah pintu membuat indri sontak terbangun dengan tergesa gesa ia segera membuka pintu

"Ga makan malem?"

Ah ternyata lu batinnya menduga

Indri hanya menggeleng sebagai jawaban kalau ia belum makan dengan wajah lucunya menggembungkan pipi.membuat rival sang kakak berwajah dingin itu kini tersenyum hangat lalu mencubit pipi gembul indri hingga sang empu sedikit meringis

"Akh sakit!"

"Wkwk maap dah maap,yaudah ikut abang yuk kita makan diluar abis itu ke basecamp anak Phantom" ajak rival yang di ajakpun mengangguk semangat dan menutup pintu lagi sambil berteriak

"TUNGGU BENTAR!!"

¤¤¤

Sore menjelang malam matahari pun turut menurunkan kehendaknya ketika sudah selesai bertugas dan akan kembali lagi menyinari dirinya besok.di rumah keluarga Joan ada dua presensi adik dan kakak tengah bersantai di ruang tamu,menonton tv yang berisikan channel berita

"SORE HARI TADI TEPAT PUKUL 06.00 KEMBALINYA TERJADI PEMBUNUHAN DAN PENYIKSAAN DISEBUAH APARTEMEN,DIDUGA PEMBUNUHAN ITU KEMBALI DILAKUKAN OLEH GANGSTER YANG SEMPAT VIRAL BEBERAPA LALU KERAP MEMBUNUH BEBERAPA ORANG DAN-"

Ctik

"Kok dimatiin bang?" Tanya rena heran padahal penyiar belum selesai memberi kabar.mungkin karena bosan henry mematikan tvnya dan segera bangkit dari sofa menuju kamarnya,balik lagi ke ruang tamu dengan sudah berpakaian rapih

Pakaian yang ia pakai sekarang adalah jaket kulit hitam,jeans ketat yang menampilkan otot otot pahanya di susul dengan sepatu sneakers biasa kaos hitam dan topi hitam.entahlah rena menyebut kakaknya aneh atau tidak yang penting sekarang ia bingung kakaknya ingin kemana

Jadi daripada tersesat di jalan lebih baik bertanya saja

"Abang mau kemana?"

"Basecamp temen gua,ngapa?" Tanya Henry balik rena hanya menggeleng saja sebagai jawabannya.henry mengangguk mengerti segera berjalan ke arah pintu sebelum berpesan pada adiknya

"Jaga rumah sama jaga diri baik baik kalo ada apa apa telpon gua atau mama sama papah,ngerti?.gua tinggal" pesan henry sebelum akhirnya melesat pergi keluar menggunakan motor sportnya menyusuri jalan dengan kecepatan tinggi

¤¤¤

Selesai makan diluar rumah bersama sang adik,rival segera melesatkan motor sportnya menuju arah basecamp.cukup jauh dari rumah menuju basecamp membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai disana

Pukul sudah menunjukkan 07.12 rival mempercepat laju motornya karena takut kemalaman sampai sana yang membuat indri marah marah nanti.sudah 30 menit menempuh perjalanan tanpa hambatan rival dan indri akhirnya sampai pada tujuannya.menuruni motor juga merapikan rambut pun indri melirik ke arah sekitar yang cukup ramai oleh pejalan kaki

Karena basecamp kakaknya berada di dalam gang kecil yang cukup terpencil,jika ingin kesana harus ekstra hati hati karena banyaknya preman berkeliaran mencari mangsa disana

Tanpa komando pun indri masuk ke dalam bangunan seperti gudang yang memiliki pintu besi besar juga di pojok kanan terdapat pintu masuk biasa,indri masuk kesana dan mendapati teman teman rival sedang berleha leha

Di lantai terdapat banyak bekas makanan berserakan ada cola,bungkus ayam recheese juga McD.ternyata mereka habis pesta kecil kecilan ya,rival bilang sih itu adalah pesta karena sudah mengalahkan anak buah musuhnya yang kerap kali membuat masalah

Rival dan indri segera melangkah mendekati para babi besar yang sedang kekenyangan itu

"Eh bang rival pakabar bang,btw...lu ngajak adek lu?" Tanya Reza Shaquile pada rival matanya melirik indri dari atas sampai bawah membuat sang empu meringis risih

Rival yang tahu gelagat gelisah indri karena tatapan Reza ia pun berangsut mendekat pada sang adik

"Gua baik kok and gua ngajak adek gua kesini cuma pengen kenalin ajah.rez bisa ajah tuh mata gua jual di black market" rival sarkasme

Reza yang sedang memperhatikan indri sontak saja menatap rival takut dan menyengir kuda tatkala melihat tatapan rival yang tajam juga mematikan.indri tidak memperhatikan kakaknya dan juga teman kakaknya tersebut,malahan atensinya melihat lihat sekitar dengan tatapan bingung sebab ia baru kesini pertama kalinya jika bukan kakaknya yang mengajaknya

Semua orang di basecamp itu tengah sibuk masing masing seperti ada yang bermain game,tiduran,memdengarkan musik,juga latihan boxing.namun saat sedang enak enaknya bersantai pintu basecamp terbuka menampilkan seorang pria jangkung dengan pakaian serba hitam,tatapannya menajam saat masuk kesana membuat semua kawannya mengernyit bingung

"Kenapa lu dateng dateng muka lu watados gitu dah?ngajak ribut lu!?" Terka Reza sambil menggulungkam baju lengannya hingga se-siku

Pria itu Joan Henry hanya menatap reza acuh beralih duduk disebelah rival yang tengah bermain ponselnya,ada raut gelisah di wajah henry tak ada yang menyadari kecuali indri.indri tahu kegelisahan itu membuat henry ingin bicara namun di tahan

Indri harus membuka suara sepertinya

"Henry lu kenapa?gelisah gitu ngomong ajah gausah takut gitu" ucap indri lembut membuat henry menoleh ke arah suara lembut gadis di samping temannya.menatapnya lamat lamat wajah indri membuat hati Henry kian menghangat

Saat itu juga rasa gelisahnya menjadi hilang

"Gua dapet kabar dari berita kalo gangster sebelah ngebunuh orang lagi,ga tau kenapa gua khawatir bakal ada peperangan atau kehilangan lagi diantara kita" henry menghela nafasnya berat benar benar membuatnya frustasi

Indri terdiam sejenak mencerna kalimat yang baru saja henry katakan hingga ia baru sadar,saat tadi siang di sekolah dan pelajaran pun tiba.indri mendapat pesan nomor tidak di kenal yang mengancamnya dengan pesan

From Unknown

Dasar cewe sok jagoan
Berenti jadi jagoan
Sebelum lu nyesel kehilangan
Seseorang

Kembali ke semula indri tersadar dari lamunannya manakala rungunya mendengar suara bariton milik rival.

"Terus lu takut kalo kita perang lagi?emang berita itu ada kaitannya sama kita?" Tanya Rival santai tapi sarkas

Indri segera menyernyitkan dahinya melihat semua lelaki kecuali rival menatap kakaknya itu bingung juga rasa khawatir,kemudian indri pun mengintrupsi

"Mungkin ada kaitannya sama kalian termasuk gua" suara lembut nan berat itu kembali membuat rival,henry,reza,resta,galen,andra juga azri menatapnya terkejut

"Maksudnya dek?" Tanya rival bingung melihat adiknya menunduk lalu tangan mungil dan putih itu mengeluarkan ponsel dari saku.menekan aplikasi whatsapp kemudian ponselnya di tunjukan pada semua lelaki disana

Terlihat di layar tersebut menampilkan pesan misterius yang mengancam nyawa.terkejut bukan main saat para lelaki disana melihatnya mereka melebarkan matanya sempurna termasuk rival

Dengan segera rival pun memegang bahu indri erat menatapnya khawatir kemudian bersua "dek kenapa lu ga kasih tau gua hah??gua khawatir lu juga ikut terlibat kan ama masalah gua juga temen temen gua.plis dek lu harus hati hati bilang ke gua kalo orang itu ngancem yang lebih lagi ya?"

Hening

Rival menunggu jawaban indri diikuti oleh teman se gengnya namun saat ingin bersuara lagi kalimat rival terhenti di gantikan dengan mata mereka melebar juga mulut manganga lebar

"Kalo gitu masukin gua ke geng lu bang,biar kalo kalian kenapa napa gua yang bakal lawan mereka"

Ambisi yang sangat gila.

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang