Kerlipan bintang pada langit malam mengundang bahagia, ditambah sayup-sayup terdengar nyanyian merdu dari para jangkrik dan kawan-kawan. Namun bagi Jeongin, laki-laki manis yang duduk sembari memeluk lutut dengan kepala menengadah ke langit itu lebih menarik untuk Ia jadikan pemanja iris abu-abu nya. Sedangkan Ia berbaring berbantalkan kedua yang yang menyilang di bawah kepala."Gak capek apa duduk terus? Tidur sini sebelah gue," Jeongin menepuk lantai dingin yang hanya beralaskan kain panjang yang Ia bawa dari rumahnya itu, meminta Changbin untuk ikut berbaring bersamanya. Changbin menggeleng lantas tersenyum tipis, kerutan pada dahi Jeongin terukir.
"Kenapa? Dingin? Ini pake jaket gue," lagi Changbin menggeleng, Jeongin ingin menuntut jawaban namun Ia tak ingin memaksa Changbin untuk berbicara, walaupun Ia sendiri sebenarnya tak paham kenapa Changbin jarang sekali mengeluarkan suara. Jika itu dirinya, maka Ia akan mati karena tidak bisa menahan hasrat untuk terus mengoceh.
Jeongin mendudukkan dirinya, menatap Changbin dalam bermaksud menejelaskan pada Changbin bahwa Ia ingin menjadi egois malam ini.
"Pertanyaan gue waktu itu belum lo jawab, luka lo ini gara-gara apa?," Terlihat pupil Changbin melebar, segera mengalihkan pandangnya tak sanggup akan tuntutan yang Jeongin tujukan padanya.
"G-gue jatuh," Changbin menundukkan kepalanya tak berani menatap seakan Jeongin sedang menghakiminya, Jeongin menghela nafas lantas meletakkan k dua tangannya di pundak Changbin serta di dagu lelaki itu agar kembali memandangnya. "Changbin, kalo kaki atau tangan lo yang luka gue percaya lo jatuh, ini di pipi persis kayak luka goresan. Gue gak bodoh buat nggak paham ini luka bekas apa," Jeongin yang sempat ingin menjejali Changbin berbagai pertanyaan urung kala mendapati cokelat itu menyendu. Mengatakan ada emosi yang tertahan disana.
"Gue emang jatuh karena menghindar dari lemparan pisau. Dan berakhir gue jatuh di tangga dan gak sengaja ada kaca yang nusuk di wajah gue," kala itulah Changbin menyadari Ia dapat berbicara lebih lancar tanpa tergagap walaupun suaranya masih samar dan serak.
-tbc-
Jadi aku cuma mau bilang...
KAPAL HANTU INI BERLAYAR :((
Tangannya Changbin ituloh kok bisa pas ngalung di pundak Jeongin :(( (mimisan)
SUMPAH GIMANA CARANYA JADI JEONGIN!!
Salpok terus akutuh :((
INI KALO DI DUNIA OREN JADINYA GIMANA YAAA :"
MATI AKU MATI ASTAGFIRULLAH 😭😭😭😭😭
Seungmin : hmmm masih aku liatiinn...
AKU CUMA MAU BERBAGI KEBAHAGIAAN DOANG :") SOALNYA GARA-GARA INI AKU MIMPI YANG ENGGAK-ENGGAK!! :")
BYE!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[10]The Rooftop | Yang Jeongin & Seo Changbin |✔
Fiksi Penggemar"Rooftop itu tempatku menenangkan diri, mungkin suatu saat bisa jadi tempatku mengakhiri hidup" Kisah ini klasik, namun terkadang terasa asik Genre : Bxb, Angst, Fanfiction, a little bit fluffy Pairing : Yang Jeongin (Dom!) & Seo Changbin (Sub!) Rat...