Part 12

1K 42 0
                                    

Anderson's Corp Office, Meeting Room

Kehadiran Melvyn dan Nicolle yang datang berbarengan ke meeting room menyita perhatian para shareholder dan stakeholder internal yang sudah hadir dan menunggu di meeting room, tak terkecuali anggota team Nicolle dan juga Jimmy, asisten Melvyn. Ada yang berkasak-kusuk, berbisik-bisik, dan ada juga yang hanya diam memperhatikan dengan pemikiran masing-masing. Melvyn segera mengambil alih, mengontrol suasana dalam ruangan rapat dengan berdehem kemudian membuka rapat, dimulai dengan menyapa para peserta rapat yang sudah hadir dan selanjutnya mempersilakan Nicolle yang sudah duduk di antara anggota team-nya untuk mempresentasikan hasil desain rancangannya terkait mega proyek superblock yang akan dibangun di Jakarta. Nicolle berjalan ke depan dengan pembawaannya yang tenang dan langkahnya yang penuh percaya diri, kemudian memindai bahan presentasinya ke layar proyektor. Ya, ini bukan pertama kalinya Nicolle melakukan presentasi dan berhadapan dengan orang banyak yang tidak sepenuhnya dia kenal. Ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Nicolle sehingga dia sudah terbiasa. Apalagi ditambah dengan kemampuan dan keahliannya yang di atas rata-rata serta persiapannya yang matang, this one is just a piece of cake for her. Nicolle menyapa para peserta rapat dan memperkenalkan diri terlebih dahulu berhubung banyak wajah asing yang tentunya belum mengenal siapa dirinya, dan kemudian memulai presentasinya.

"Seperti yang telah kita ketahui, mega proyek superblock yang akan kita garap di Jakarta kali ini akan menjadi salah satu kawasan terpadu elite yang terdiri dari condominium, hotel, shop house (ruko), shopping centre (mall), office tower, perumahan, sekolah, pasar basah dan kering, serta rumah sakit. Dengan lahan yang tersedia, kita akan memaksimalkan fungsi lahan, tanpa mengurangi area fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) serta koefisien dasar hijau yang berupa taman atau ruang terbuka hijau yang tentunya akan menjadi daya tarik market. Untuk mega proyek kali ini, desain rancangan yang saya persembahkan mengedepankan 7 aspek penting yang akan memberikan nilai plus dan komersil pada pasar. Pertama dari segi fungsi masing-masing bangunan yang optimal. Kedua dari segi kenyamanan yang disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia. Ketiga dari segi tata ruang yang proporsional. Keempat dari segi behaviour, dengan menyesuaikan rancangan desain dengan kebiasaan pelaku pasar/pengguna untuk mengakomodir kebutuhannya. Kelima dari segi green design, yang mana kita memanfaatkan alam yang ada untuk penghematan energi dan sirkulasi udara yang lancar. Keenam dari segi aesthetic, ya, desain setiap bangunan termasuk kawasan secara menyeluruh kita rancang memakai konsep desain arsitektur yang modern dan unik sehingga menjadi magnet tersendiri bagi pasar. Ketujuh dari segi branding identity, aspek ini tidak kalah pentingnya karena aspek ini merepresentasikan Anderson's Corp sebagai salah satu perusahaan TOP global internasional yang terkemuka." Nicolle memaparkan gagasannya dengan lancar kemudian layar proyektor menampilkan gambar desain rancangan untuk mega proyek tersebut. Nicolle kemudian menjelaskan secara lebih terperinci mengenai gambar desain rancangannya mengacu pada ketujuh aspek yang disampaikannya barusan. Para peserta rapat menyimak dengan baik setiap penuturan Nicolle dengan tatapan yang terkesima pasalnya apa yang disampaikan Nicolle sangat mengena dan ada sebagian yang tak terpikir oleh mereka walaupun mereka sudah lama berkecimpung di dunia properti. Melvyn juga takjub dengan kebolehan Nicolle dalam mengintegrasikan semua aspek dalam satu kesatuan yang utuh dan terpadu. She is brilliant!

"Ok, selain itu, ada 2 faktor penting yang turut andil dalam menghidupkan suatu kawasan, pertama adalah kemudahan pengaksesan, oleh karena itu, kita perlu memperhatikan lebar ROW jalan. Jalan yang sempit tentunya akan membuat orang malas untuk datang ataupun hanya sekadar lewat. That's why lebar ROW jalan kita buat di atas standard sehingga mempermudah jalur akses keluar masuk kendaraan. Faktor yang kedua adalah area parkir yang memadai. Tanpa adanya space parkir yang memadai, orang akan berpikir dua tiga kali untuk datang karena masalah parkir juga menjadi salah satu point penting. Oleh karena itu, desain rancangan ini juga memperhatikan kapasitas parking lot nya." Nicolle menambahkan. Para peserta rapat terlihat mengangguk-anggukkan kepala mereka, dan masih serius memperhatikan.

"Dan lastly, berikut ini adalah skema pembiayaan konstruksi dengan rancangan yang saya sampaikan barusan. Dengan skema ini, kita dapat menekan biaya konstruksi dan operasional tanpa mengesampingkan kualitas struktur bangunan." Nicolle menjelaskan lebih detail lagi skema pembiayaannya, kemudian setelah selesai dengan presentasinya, terdengar riuh suara tepuk tangan yang menggema dalam ruangan rapat. Mereka semua salut dan memuji ide serta kecerdasan Nicolle dalam mengemas semuanya menjadi satu kesatuan yang fantastis, tak terkecuali Melvyn. Setelah itu, sesi tanya jawabpun berlangsung. Semua pertanyaan di lahap Nicolle dengan memberikan penjelasan yang logis dan juga memuaskan. Mereka yakin proyek kali ini akan menjadi salah satu proyek mereka yang luar biasa dan sukses.

Setelah rapat selesai, Melvyn menghampiri Nicolle.

"Well done! You are really excellent!" seru Melvyn sambil mengulurkan tangannya ke arah Nicolle dengan tatapan takjub yang tidak ditutup-tutupi.

"Thank you boss!" balas Nicolle dengan senyum manisnya sambil menyambut jabat tangan Melvyn.

"No, don't call me boss, call me Melvyn." balas Melvyn dengan seringaiannya dan masih enggan melepas jabat tangan dengan Nicolle. Nicolle terlihat salah tingkah dan berusaha melepas tangannya dari genggaman Melvyn yang erat namun tidak berhasil. Jadilah dia sedikit kesal dan akhirnya mengiyakan permintaan Melvyn agar dapat segera terlepas dari genggaman tangan Melvyn yang erat.

"OK Melvyn, sekarang lepaskan tanganku. Kau menggenggamnya terlalu lama dan erat!" seru Nicolle dengan sedikit kesal.

Melvyn pun melepaskan genggaman tangannya pada Nicolle.

"Kau terlihat menggemaskan jika sedang kesal." bisik Melvyn di telinga Nicolle sambil terkekeh.

"See you soon!" tambah Melvyn dan langsung melenggang pergi menjauhi ruang rapat, meninggalkan Nicolle yang semakin kesal dibuatnya dan bingung dengan maksud kalimat terakhirnya.

To be continued...

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang