the perfect latte

66 16 4
                                    

seorang pemuda tampan tengah melamun di meja kasir.

manik tajam yang sering dibilang mirip rubah itu menatap keluar jalan raya yang menunjukan orang-orang berlalu lalang melewati cafe nya dari jendela besar.

lamunan pemuda itu terbuyar ketika seseorang menepuk pundaknya, wajah tersenyum seorang lee hyeop menyapa netranya.

"hey kiddo, istirahat dulu sana." ucap seorang pemuda yang lebih tua dua tahun darinya itu, seraya menawarkan segelas latte hangat ditangannya.

cuacanya memang kurang bagus akhir-akhir ini, ada kala waktunya hujan deras, namun tiba-tiba hujan deras itu berhenti, dan cuaca berubah menjadi panas.

sama seperti hari ini, langit yang awalnya hanya berawan saja kini mulai  menunjukkan tanda-tanda mendung dan mengeluarkan rintikan hujan.

pemuda yang awalnya sedang melamun itu--panggil saja, kim mingyu--, menerima segelas latte yang di tawarkan hyeop, lalu menyesap cairan berwarna cokelat muda itu sebelum membulatkan kedua matanya karena rasa latte yang tengah diminum itu baginya cukup unik.

"really hyung? stroberi dengan kopi?" tanyanya menyerngit. hyeop terkikik jahil.

"hey, apa maksudmu bilang seperti itu? tidak enak kah?" mingyu menggeleng, "enak kok. hanya aneh saja di lidahku awalnya."

kririring~

atensi kedua barista muda itu teralihkan ketika pintu cafe mereka terbuka dengan cukup kuat, menunjukkan satu siswa yang terlihat terengah-engah dengan baju yang basah, tanda ia baru saja berlari cepat ke cafe ini.

hyeop menatap mingyu sebentar, "kau mau lanjut istirahat atau--?"

"tidak apa hyung, biar aku yang mengurus ini. hyung lanjutkan eksperimen hyung saja di dapur." mingyu terkekeh pelan, sebelum berjalan menghampiri pemuda yang masih terengah di depan itu, sedetik setelah ia berdiri 1 meter di sebelahnnya, mingyu langsung mengenali aroma lemon itu.

ah. dia ternyata.

"ingin memesan meja untuk berapa orang.. hyungjun-ssi?"

lantas hyungjun mendongakkan kepalanya. raut nya terlihat kewalahan,  seolah bertanya 'kau ingat namaku?'

"ah, salah ya?" hyungjun berkedip bingung, tangan nya langsung melambai-lambai. "tidak  , kok! anda benar--


hyungjun melihat nametag nya,

--..mingyu-ssi."

astaga hyungjun hampir saja memanggilnya tuan-malaikat, kalau saja hyungjun tidak memiliki kesadaran diri.

mingyu tersenyum, sambil mengarahkan tangannya ke dalam cafe, bermaksud untuk menawarkanya tempat duduk.

hyungjun hanya terdiam di sana bak orang idiot, sampai akhirnya panggilan nama mingyu dari dapur cafe terdengar dan membuyarkan fantasinya yang sedang membayangi mingyu sebagai seorang pangeran yang sedang mengajak cinderella nya berdansa.

memang, kadar haluan seorang song hyungjun sangat tidak terkendali kadang.

mingyu memberikan tundukan sopan terakhir nya sebelum berjalan kearah dapur, meninggalkan hyungjun yang mulai menggigil pelan karena suhunya yang mendigin.

beberapa menit setelah menduduki tempat duduknya, mingyu datang lengkap dengan nampan cekelatnya, menyelipkan sebuah kertas kecil.

hyungjun menahan nafas ketika ia merasakan ada yang berbisik padanya, diikuti oleh sebuah jaket putih hangat yang membalut tubuh menggigilnya.

barista  -minglem-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang