Para pelayan pun berjejer menunduk karna Ratu Prillysie Dilraba Sillapatra sedang berjalan di dalam istananya dengan wajah datarnya yang dia tampilkan setiap harinya di ikuti oleh beberapa dayang dayangnya.
"Hawrang." Panggil Prilly.
"Ya yang mulia." Ucap Hawrang (asisten pribadi Prillysie) menunduk hormat.
"Kumpulkan seluruh pejabat untuk rapat sekarang." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap Hawrang.
"Jangan sampai ada yang telat atau mereka semua akan ku pecat." Ucap Prilly lagi datar, dia sangat tidak menyukai orang yang tidak tepat waktu.
"Baik yang mulia." Ucap Hawrang.
Prilly pun pergi diikuti oleh dayang dayangnya.
--
Para pejabat pun sudah berkumpul di ruang rapat.
"Ratu Sillapatra datang." Ucap Hawrang.
Prilly pun memasuki ruang rapat dan seluruh pejabat pun menunduk hormat.
"Selamat datang Ratu Sillapatra." Ucap para pejabat serentak.
Prilly pun duduk di bangku kebesarannya.
"Akhir akhir ini banyak sekali yang berniat untuk menyerang istana, aku ingin mendengar saran dari kalian apa yang harus aku lakukan?" Tanya Prilly to the point karna dia tidak suka berbasa basi.
Semua pejabat pun diam karna tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
"Hei!!! Kalian semua berani tidak mejawab pertanyaanku?!" Ucap Prilly dengan nada tinggi karna emosi.
Lalu semua pejabat pun menunduk hormat.
"Tidak berani yang mulia." Ucap mereka serentak.
"Tidak berguna!" Ucap Prilly dengan nada tinggi membuat semua menunduk ketakutan.
"Selama ini aku yang harus menangani masalah di negri ini sendiri, sedangkan kalian hanya menerima gaji dan tidak bekerja untuk istana! sepertinya aku harus menggantikan posisi kalian." Ucap Prilly lagi beginilah jika sang Ratu Sillapatra sudah murka tanpa pikir panjang pasti kekejamannya naik berkali lipat.
Semua para pejabat pun terkejut dan syok,suasana pun menjadi tegang.
"Mohon tarik ucapan anda yang mulia!" Ucap semuanya serentak dengan menunduk.
Lalu seorang pejabat pun mengangkat tangannya.
"Yang mulia boleh saya berpendapat?" Tanya seorang pejabat itu.
"Apa?" Tanya Prilly.
"Bagaimana anda mencari jendral untuk melindungi istana dan anda yang mulia." Ucap pejabat itu.
"Benar yang mulia apalagi di istana ini belum memiliki Jendral." Sahut pejabat lainnya.
Prilly pun memikirkan ucapan mereka. Benar juga dia belum memiliki Jendral karna dia fikir dia tidak membutuhkannya karna dia sudah jago dalam bela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Queen Sillapatra.
Romance"Mengapa dia selalu berlaku sesuka hatinya?" -Alinskie Yutta. "Aku adalah Ratu, akulah yang berkuasa di Negri ini." -Prillysie Dilraba Sillapatra. Prillysie Dilraba Sillapatra adalah satu satunya seorang Ratu muda yang berusia 20 tahun sudah memimpi...