⭐⭐Kesabaran⭐⭐

40 1 0
                                    

⭐⭐Happy Reading ⭐⭐

Gila! Mungkin dia sudah gila! Seenaknya menciumku dan lebih parahnya lagi itu ciuman pertamaku! Yatuhannn...
Sudahlah aku tak bisa mengingat itu lagi bisa-bisa kepalaku pecah.
Mungkin aku harus cepat cepat melapor ke buk anun memberitahu jika hukumanku telah selesai.
Jika kalian bertanya kenapa aku tak melaporkan Rey sibrengsek itu maka jawabannya adalah aku tak akan berani karna dia anak pemilik yayasan ini, lagian juga jika aku melaporkan nya itu tidakla berguna dan mungkin aku hanya dibilang mengada ada, dan mungkin saja aku akan dibully lebih parah lagi dari sebelumnya karna memang Rey itu mostwanted.
Semakin aku mengingat nya semakin muak aku terhadap dirinya. Hufftttt.....

"Permisi buk saya ingin melapor bahwa tugas yg ibu berikan sudah saya selesaikan semuanya" ucapku sembari tersenyum

"Ohh baikla silahkan masuk kedalam kelasmu, dan jangan ulangi lagi ya?!" Ucap buk anun sembari berdiri.

"Baik buk" ucapku sembari menyalam tangannya

Ketika aku sudah didepan pintu kelasku aku dibuat terbengong karna Rey and friends dan bahkan ada ketua geng cheerleaders sedang memakan kue donatku tanpa persetujuan diriku.
Oh my god... apalagi ini?!
Dan ketika aku sedang terbengong Rey melihatku dengan senyum smirknya. Dan entah mengapa aku menjadi takut dengannya.
Sekarang dia berjalan kearahku, dan sontak membuat yg ada dikelas itu melihat kearah pintu tempat aku berdiri tadi, dan tanpa aba aba Rey langsung melempar donat yg ditangannya kemuka ku! Astaga... aku sedang dalam masalah besar.

"Hey cupu! Makasih ya atas donat gratisnya donatlo enak sampe rasanya gue pengen nampol mukalo pake donat lo. Hahahaha" ucapnya santai
Seketika kelas langsung berisik karna dipenuhi tawaan mereka semua, astaga... donatku, mengapa mereka begitu tega?!

"Heeehhh cupu!" Panggil Taylor ketua geng cheerleader
"Lo berani beraninya ya godain pacar gue! Uda sok kecantikan lo sekarang ya?! Nyadar dong lo itu gak selevel sama kita. Jangan merasa lo bakal bisa ngalahin kita disini, ngelihat tampang buriqlo begini jangankan Rey gua aja uda jijik Anjingggg!" Ucap Taylor menggebu gebu seakan akan sudah sangat marah kepadaku. Apa maksudnya? Aku tak mengerti. Seingatku aku tak pernah mencari masalah kepadanya jangankan kepadanya sama siswa lain saja aku tak pernah membuat masalh apalagi dengan dirinya yg notabenya mostwanted grils disekolah ini.

"Aaa... paa maksudmu..?" Tanyaku dengan gugup, jujur saja akupun takut melihatnya marah seperti ini.

"Pake nnyk lagilo" ketusnya sembari mengambil langkah dekat dengaku dan tanpa kuduga dia langsung menjambak rambutku dengan sekuat tenaga, yatuhann... ini sangat sakitt
"Lo seharusnya nyadar klk lo itu cuma orang miskin yg lagi beruntung bisa sekolah disini, jadi gausa kecentilan sama pacar orang!" Ucapnya semakin mengencangkan kepalan tangannya dikepala ku. Sakittt sangat sakitt sampai kepalaku berdenyut denyut

"Lee... paaa... sin hiks... hiks... hiks" ucapku sembari menangis, sumpah demi Tuhan ini sangat sakit. Rasanya aku ingin pingsan.

"Lepas lo bilang?! Heeehhh... miskin ini itu hukuman buat lo yg uda  NYIUM PACAR GUE SEMBARANG!!" Ucapnya sembari mendorong tubuhku kedinding dengan sekuat tenaga.

Arrrgghh... rasanya badanku remuk semua, aku tak bisa melawan karna aku sadar akan posisiku disini. Aku takut jika aku melawan aku akan dikeluarkan dari sekolah ini, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan bersekolah disini. Aku ingin menggapai cita citaku dan agar aku bisa hidup berkecukupan bersama adikku.
Kulihat semua orang sudah berkumpul didalam kelas ini hanya untuk melihatku tanpa ada niat untuk menolong diriku, bahkan ada yg dengan teganya merekam diriku.

"JANGAN PERNAH KECENTILAN SAMA PACAR ORANG BANGSATTTTT!"

Plakkk

Plakkk

Plakkk

Tiga tamparan mengenai pipi ku dan saat itu aku langsung jatuh kelantai.
Kulihat Taylor, Rey dan kawan kawan sudah pergi meninggalkan diriku. Dan murid murid lainnya hanya diam menatap jijik padaku tanpa ada belas kasihan
Dan sebelum mereka benar benar pergi salah satu murid cewek datang kepadaku, akupun tersenyum melihatnya. Namun senyumku langsung hilang kala dia menyiram diriku dengan air seember. Huffftt  dingin, dan perih disekitar wajahku, mungkin sekarang bibirku sudah berdarah karna aku bisa merasakan air yg masuk kemulutku berbau amis. Setelah menyiram diriku dia langsung melempar embernya kewajahku dan tertawa sepuas puasnya bersama murid-murid yg masih ada disini. Lalu setelah itu mereka pergi dan tinggallah aku sendiri disini.

Aku menangis, menangis dalam diam aku tak mau dianggap lemah ya walaupun aku memang lemah. Lemah karna tak bisa melawan Taylor dan perempuan tadi.

"Ibuuuuu... ayahhh... aku merindukan kalian, aku tersakiti dan tersiksa disini, aku ingin kalian ada disini untuk menolong ku... hiks... hiks... hiks"
Setelah itu barula aku menangis sejadi jadinya. Menumpahkan seluruh kemarahan, kekesalan, ketakutan, dan kelemahan ku.

Tuhan tolong kuatkan hambamu ini dalam melewati cobaan yg kau berikan, sabar kan la hamba kuatkan la kesabaran hambamu ini... hiks... hiks... hiks

Dan tanpa ada yg menyadari sedari tadi ada sepasang mata yg sedang memperhatikan dirinya menangis.
Dia geram, marah, dan sedih melihat gadis yg dicintainya menderita seperti itu. Namun dia bisa apa?! Dia pengecut!

Dia gadis cantik yg dibully tadi ya guyss😊Cian amattt sichhhh😔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia gadis cantik yg dibully tadi ya guyss😊
Cian amattt sichhhh😔

Oiyaaa ini belum jelas yakan ceritanya, kita belum tau siapa nama gadis yg sering dibully itu. Dan bagaimana tentang keluarganya.
Nahhh di part selanjutnya bakal kita cari tau yaa hehe😇

Okeee see you💋

BAD LOVE [17+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang