kode

2.4K 116 4
                                    

From
08234566××××

"Assalamualaikum mbk alvi"

"Waalaikum salam, maaf ini siapa?"

"Ini rayyan firdaus "

DEG..
Hati alvi langsung berdegup kencang ketika tahu siapa lawan chatting nya.rayyan adalah kepala pondok, ia adalah santri kepercayaan pengasuh pondok.

"Oh, ada apa kang? "

"Mbak, apa nanti malam bisa rapat, karna ada yg harus di bahas mengenai kegiatan haflah akhirussanah yang sebentar lagi akan di laksanakan"

"Kok saya, nggak salah orang ya kang? "

"Kenapa salah orang, kan emang mbak yg jadi koor dari santri Putri, dan saya koor dari santri putra"

"Ooh, insyaallah nanti saya usahakan, apa cuma saya yg ikut rapat nanti? "

"😂 ya enggak lah mbak, masih ada yg lainnya kok, nanti insyaallah gus balya juga ikut hadir".

Spontan alvi membulatkan matanya ketika tahu kabar yg di sampaikan rayyan.
" ya allah, gak ada mahluk lainnya kah, kok makin kesini kok makin sering berurusan sama dia",kesal alvi

"Iya. Nanti insyaallah saya usahakan".

****
Malam itu sangat dingin, alvi dg gaya khasnya menggunakan rok berwarna hijau lumut dg atasan hem mocca dan jilbab mocca motif alam dengan jas hitam,menambah kesan dewasa, namun terlihat anggun. Alvi pun bergegas menuju ruang rapat, karna ia sudah sangat terlambat, bahkan sifa yg biasanya sabar menunggunya pun lebih memilih pergi duluan.

"Assalamualaikum ", ucap alvi ketika memasuki ruangan .

"Waalaikum salam",kompak seluruh panitia yg hadir.

Alvi melihat kursi yg ada di ruangan itu, hanya ada satu di bagian paling ujung dari barisan para santri Putri duduk.

25 menit berlalu, diskusi telah berlangsung, ada banyak pendapat dan dan berbagai perselisihan argumentasi antar individu, namun rayyan yang merupakan sosok dewasa sekaligus bijak sana mampu menengahi diskusi tersebut, alvi merasa kagum terhadap rayyan, karna ia bisa dewasa di antara orang dewasa.

"Semua pendapat saudara Bagus Bagus, tapi mengenai permasalahan ini kita hanyalah perancang dan pelaksana kegiatan, untuk itu, nantikan gus balya ikut rapat, jadi biarlah beliau yg memutuskan",jelas rayyan.

Alvi mengacungkan tangannya.
"Izin menambahi, jadi setiap defisi silahkan buat keputusan mengenai rancangan kelompok anda, kalau bisa pilihannya jangan hanya satu, agar nanti ustadz balya tinggal memilih mana yg paling beliau sukai",jelas alvi.

Ruangan kembali riuh, semua panitia kembali diskusi dg kelompoknya.

"Mbak! "

"Iyya, ada apa? ", jawab alvi singkat.

"Kalau mbak gak setuju dg saya, silahkan mbak sanggah, gak pap kok, biar kita sama enaknya",ucap rayyan di sela sela kesibukannya menulis sesuatu.

"Hmm, ya nanti tak coba kalau memang nemu yg salah hehe"

" hahha, saya kira mbak gak bisa di ajak bercanda orangnya", jelas rayyan ketika alvi nyeletuk konyol.

"Assalamualaikum ", sontak ruangan yang mulanya riuh menjadi hening seketika ketika balya datang.

"Waalaikum salam",jawab serentak panitia rapat.

Balya mengambil duduk di sebelah rayyan, dan juga di sebelah alvi, karna koor tempat duduknya memang berhadapan agar mudah untuk diskusi.

my coldest ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang